REVISI
Sudah beberapa hari Blora tinggal di istana, rasanya ia ingin ke kamar mandi saja seperti berkeliling dua puteran lapangan dulu,
Dia hanya manusia biasa, bukan seperti pasukan elit lainnya yang bisa melesat cepat.
"Apa kamu bosan?" Tanya Pelangi,
Blora mengangguk, "Ya tapi disini enak kok,"
"Mau liat rumah pohon kaca ga Ra?" Tawar Pelangi,
"Waw boleh,"
Pelangi megajak Blora ke rumah pohon, Blora benar benar terpukau melihat keindahannya, ini seperti ada di film dongeng.
"Ada air terjunnya," Kata Blora,
Pelangi mengangguk,
"Kalo aku seminggu disini, apa orang tua aku ga cariin aku?" Tanya Blora,
"Ada yang gantiin kamu disana, jadi dia berubah jadi kamu," Jelas Pelangi,
"Wow keren juga, siapa namanya?"
"Arda,"
"Dia emang punya kekuatan itu?" Tanya Blora,
"Ya, dia punya kekuatan yang beda dari pasukan elit lainnya,"
Di sisi lain Arda yang menyamar menjadi Blora bersama ke dua temannya sedang makan di kantin, awalnya Arda bingung berkomunikasi dengan mereka karna bahasa yang sedikit berbeda,
Tapi pada akhirnya dalam waktu seminggu Arda mampu mengimbangi bahasa bahasa mereka dengan amat cepat,
Teman teman Blora termasuk geng Blues memang hilang ingatan saat Rey menaburkan serbuk pelupa pada kepala mereka,
Jadi mereka benar benar tidak mengingat kejadian apapun,
***
Blora dan Pelangi berjalan menuju air terjun, Blora benar benar melihat dunia dongeng di dunia nyata,
Ikan yang warna warni mengingatkan Blora pada film kartun yang ia lihat pada saat masih kecil.
Seketika awan berubah menjadi mendung, suara erangan keras masuk kedalam pendengaran mereka,
Pelangi yang tahu itu siapa langsung bersiap untuk melindungi Blora.
Tiba tiba ada semacam seekor monster bersisik datang jearah mereka,
"Mau apa kamu ke sini?" Tanya Pelangi yang sudah menajamkan mata hijaunya itu.
"Oh aku mencium aroma darah dari seorang Meyna (Ratu), apakah ini gadis ini yang akan menjadi Meyna? Aromanya sangat pekat di penciumanku." Naung itu benar benar kelaparan darah, ia akan memakan manusia yang ada di dekatnya,
"Jangan deket deket monster gila." Teriak Pelangi.
"Jangan seperti itu gadis manis. Jika kamu tak ingin terluka. Berikan gadis itu karna Alpha kami membutuhkannya juga." Ucap Naung itu.
Blora yang melihat itu sangat ketakutan luar biasa karna baru pertama kali ia melihat Naung asli. Karna sebelumnya hanya dalam cerita saja yang ia tahu.
Sekaligus jiji karna monter itu selalu mengeluarkan air liurnya. Membuat Blora ingin muntah.
Pelangi siap melawanya sama seperti Naung itu. Naung itu sudah berkali kali jatuh di tangan Pelangi, Pelangi sangat kuat di banding Naung itu tapi ketika Pelangi ingin melihat keadaan Blora Naung itu dengan sigap mengambil ancang ancang untuk melemparkan batu yang sangat besar ke arah Pelangi.
"Pelangii awas!" Teriak Blora pada Pelangi.
Namun terlambat Pelangi terjatuh akibat hantaman batu yang besar mengenai kepalanya.
Melihat Pelangi pingsan, Naung itu mendekat kearah Blora yang sedang ketakutan,
Blora memejamkan matanya lama tak lama ia membukanya seketika Blora mengeluarkan aura mematikan berupa warna biru gelap.
Aura yang di pancar kan Blora sangat indah, mata Blora berubah menjadi warna Hijau terang yang mirip seperti punya Rey,
Pelangi masih setengah sadar, Blora benar benar mengeluarkan kekuatannya sekarang,
Seketika langit berubah menjadi gelap. Orang orang di kastil pun kaget melihat langit yang tiba tiba gelap.
Rendra segera memanggil Rey untuk melihat ini.
"Rey ada apa ini, kamu tau apa artinya?" Tanya Rendra,
Udara menjadi dingin seketika karena aura yang di pancarkan oleh Blora tadi.
"Dimana Lora?" Tanya Rey langsung,
"Kita harus cari dia. Tadi dia berjalan ke arah air terjun bersama Pelangi." Ucap Rendra.
"Ya. Bawa pasukan 1 dan 3 ikut bersama!" Teriak Rey yang memancarkan auranya.
Naung itu pun berubah menjadi moster yang lebih besar lagi, Naung itu mulai menyerang Blora.
Serangan demi serangan Naung berikan kepada Blora, tapi Blora masih bisa mengelak serangan ganas itu, Pelangi benar benar tak berdaya dan tak bisa menolong Blora.
Blora sudah cape untuk mengelak, waktunya ia mencoba untuk menyerangnya, sekali serangan membuat Naung itu terpental.
Blora mengeluarkan kekuatan untuk dilempar kearah Naung itu, sekali serangan saja membuat Naung itu benar benar tak berdaya lagi,
Pasukan Rey dan Rendra yang baru saja sampai kaget melihat apa yang terjadi di depan matanya. Melihat Blora yang berubah menjadi seorang Meyna dengan gaun panjang menutupi tubuhnya,
Rey melihat Naung itu benar benar hancur di tangan Blora, karna melihat Pelangi yang terbaring lemah, membuat Rey yakin bahwa Blora lah yang membunuh Naung itu.
"Lora?" Gumam Rendra,
Blora membuka matanya, terlihat hijau terang yang sama seperti milik Rey,
"Mata itu, kenapa kamu punya kekuatan sekarang? Bukankah umurmu masih 16 tahun?" Tanya Rendra,
"Apa ini?"
"Aku ga tau, aku bener bener ga tau. Ini semua terjadi gitu aja." Ucap Blora.
Pelangi yang terluka dan Naung ya mati itu pun di bawa oleh pasukan 1.
"Aku takut," Cicit Blora,
"Hei setelah kamu bunuh satu monster dengan ganas, kamu masih bilang takut?" Ledek Rey.
"Kamu apaan sih, ini terjadi ketika aku takut!" Kesal Blora.
Rendra dan Rey memperhatikan Blora yang berlari menjauh dengan menggunakan gaun panjang, Gaun itu akan hilang setelah Blora bisa mengendalikan kekuatannya.
Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Worlds [REVISI]
Science Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] [KOMEN SELAGI BACA] [VOTE SESUDAH BACA] Cerita seorang gadis yang ternyata di perebutkan dua lelaki tampan. Bukan hanya lelaki pada umumnya, melainkan seorang Alpha terbesar dan bad boy yang sangat terkenal di seluruh penjuru s...