19. Before: Sinner - Weekend

1.7K 125 0
                                    

"Lupakan sejenak yang terjadi. Dan berbahagialah!"

-Sinner-

🍑🍑🍑

Beberapa hari kemudian....

Seperti biasa, agenda di akhir pekan adalah bersantai dan berkumpul. Di mana seluruh putra-putri dan menantu Oberoi beserta anak-anaknya datang ke mansion, tapi entah kenapa hari ini, sepertinya semua orang akan sibuk, karena Izzy mengumumkan jika mereka semua akan ke pantai dan akan berangkat dua jam lagi. Izzy mengatakan jika ini adalah kejutan, maka dari itu ia memberitahukan semuanya secara mendadak. Selain itu, ini juga usul dari Xander beberapa hari yang lalu. Bahkan pria itu sudah menyewa salah satu penginapan di pinggir pantai untuk mereka. Ya, mereka semua akan menginap dan bermalam di sana. Rencananya, nanti malam seperti biasa akan ada barbaquean, memasang tenda di pinggir pantai.

"Jika Mommy memberitahu sejak awal, pasti aku akan menyiapkan semuanya dengan baik. Mungkin juga membeli beberapa bikini," celetuk Autumn membuat semua orang yang mendengar terkekeh.

Berbeda dengan respon Xander, Austin dan Aiden yang langsung memberikan tatapan tajam pada Autumn. "Apa? Aku salah berbicara?" tanya Autumn dengan wajah polosnya.

Mereka serempak menggeleng, lalu berkata. "Tapi, tidak ada bikini-bikini, Autumn," balas mereka juga serempak.

"Wow, kalian sangat kompak sekali." Autumn mendengus, memutar bola matanya. Kapan semua pria di rumahnya akan menghilangkan keposesifan mereka.

Pernah juga saat itu, Autumn mendapat tawaran pemotretan bikini terbaru dari salah satu merk ternama. Autumn pun sudah menandatanganinya, jika ia setuju. Tapi beberapa hari kemudian, ia mendapat kabar jika brand tersebut membatalkan untuk bekerja sama dengannya dan dalang di balik semua ini adalah kakaknya, Austin dan Aiden. Bukankah itu sangat menyebalkan.

"Kakak, apa kalian tidak akan memakai bikini? Kita liburan di pantai bukan hutan." Kini Autumn menatap kedua kakak perempuannya, Arabella dan Anastasia secara bergantian.

"Mereka juga tidak akan memakai bikini, Autumn. Aku tidak mengijinkan." Bukan daddy dan kedua kakak laki-lakinya yang menjawab, melainkan kedua kakak iparnya--suami dari Arabella dan Anastasia.

Autumn semakin kesal, gadis itu memutar bola matanya. "Aish, ini sangat menyebalkan."

"Lagipula, aku sudah memiliki anak. Bagaimana bisa masih memakai bikini dan berkeliaran di pantai." Arabella mendengus kesal.

"Oh Kakakku. Apakah wanita yang sudah memiliki anak tidak boleh memakai bikini." Autumn berdecak. "Gisele Bündchen sudah memiliki anak saja masih memakai bikin."

"Karena tubuh mereka masih bagus," balas Anastasia.

"Banyak alasan. Tubuh kalian juga masih bagus. Bilang saja, takut dengan para kakak ipar," ejek Autumn memajukan bibirnya.

"Anak ini benar-benar," gumam Izzy menggelengkan kepalanya.

"Putri Mom yang paling manja," balas Anastasia mengejek membuat Autumn mendelik tajam.

"Diam," ketus Autumn malas.

Tapi seketika, wajahnya cerah. Autumn tersenyum lebar ketika melihat Crystal yang juga berjalan ke arahnya, Autumn semakin bahagia ketika melihat dua barang tidak asing yang dibawa oleh adiknya itu. "Kakak, mana yang lebih bagus? Ini atau ini?" Autumn tersenyum miring ketika melihat Crystal dengan polosnya memperlihatkan dua pasang bikini.

Seluruh orang yang ada di ruangan membeo, memilih diam. Menunggu lanjutan dari interaksi keduanya.

"Kau ingin memakai bikini?" tanya Autumn dengan senyum cerahnya.

Crystal mengangguk, bersemangat memperlihatkan senyum lebarnya. "Oh ayolah, kita di pantai. Tentu kostum pantai yang paling wajib adalah bikini."

"Adik kecilku pintar sekali. Tentu aku akan memakai bikini, aku tidak akan melewatkannya." Autumn tersenyum simpul. "Ah dan kupikir warna merah ini sangat cocok untukmu, Crys."

"Sungguh?" tanya Crystal berbinar, Autumn mengangguk mantap mengiyakan.

"Baiklah aku akan membawa ini," balas Crystal tersenyum.

"Ehem." Setelah lama hening, hanya suara pembicaraan dari Crystal dan Autumn yang terdengar, kini Xander berdeham, membuat kedua putrinya itu berhenti berbicara.

Crystal dan Autumn sontak menoleh ke arah Xander. "Memangnya siapa yang mengijinkan kalian memakai bikini?"

"Apa Dad tidak mengijinkan?" tanya Crystal menaikkan sebelah alisnya.

Xander menggeleng, membuat Austin dan Aiden yang berada di dekat Xander tersenyum miring, mengejek. "Dad tidak mengijinkan."

"Really? Dad, kita ke pantai."

"Ya, Dad tahu itu. Kita memang akan ke pantai. Lalu?"

"Lalu kenapa tidak mengijinkanku dan kak Autumn memakai bikini?"

"Bukannya tidak boleh, sayang. Di sana ramai, tidak hanya kita yang datang. Dad hanya tidak mau tubuh kalian dilihat oleh pria-pria nakal di sana."

"Jika itu permasalahannya, Dad bisa menyewa pantai. Bukankah Dad sangat kaya? Dengan begitu, hanya keluarga kita yang ada di sana. Sepi pengunjung dan tentunya tidak ada pria-pria nakal yang akan berkeliaran," balasan Crystal tentunya membuat semua orang membeo dengan jawabannya.

Autumn semakin tersenyum lebar. "Ya, Crystal benar Dad. Dad memiliki banyak uang. Sewa saja pantainya," sambungnya menambahkan. Ia juga tidak mungkin melewatkan kesempatan ini.

Skak mat. Xander terdiam, menghembuskan napasnya. "Tetap tidak boleh."

"Dad, please!" seru Crystal dan Autumn serempak, kedua gadis itu memperlihatkan puppy eyesnya yang memelas.

"Honey, lihatlah putrimu. Ah, aku paling tidak bisa menolak permintaan mereka." Xander menatap Izzy memelas, sedangkan wanita itu terkekeh--menggeleng geli melihat Xander yang selalu tidak berdaya jika melihat putri-putrinya memohon dengan wajah memelasnya yang malah terlihat lucu.

"Ya mereka benar, kau banyak uang. Jadi, sewa saja." Setelah mengatakan itu Izzy berlalu pergi, berniat untuk menyiapkan bekal yang sekiranya bisa dibawa.

"MOM!" seru Austin dan Aiden bersamaan, pria itu memprotes. Izzy terkekeh tetap berjalan, mengabaikan teriakan kedua putranya.

"Apa?" tanya Xander balas menatap Austin dan Aiden yang menatapnya bersamaan.

"Apakah Dad akan luluh dan mengijinkannya begitu saja?" tanya Austin.

Xander mengedikkan bahunya. "Mommymu sudah menyetujuinya jadi, kalian sudah tahu jawabannya." Kalimat Xander membuat Austin dan Aiden menatap tajam.

"Dad!" seru Aiden memprotes.

"Dad tidak menerima protes." Setelah mengatakan itu, Xander memilih pergi menyusul Izzy yang berada di dapur.

"Lihat, bahkan Dad luluh dengan kita." Autumn mengejek, menjulurkan lidahnya.

"Kalian berdua." Austin menunjuk Autumn dan Crystal bergantian.

"Apa?" jawab Crystal dan Autumn serempak.

"Sialan," umpat Austin pergi begitu saja membuat Crystal dan Autumn tertawa bahagia.

"Kak, apakah kalian tetap tidak akan bergabung memakai bikini? Keadaan pantai akan aman." Crystal menaik-naikkan sebelah alisnya, menatap Arabella dan Anastasia bersamaan.

Belum keduanya menjawab, lagi-lagi kedua kakak iparnya yang menjawab dengan tegas. "Tidak akan."

"Oh lihatlah wajah Kak Arabella dan Kak Anastasia, sangat menyedihkan." Ejek Autumn berbisik sengaja dengan suara keras pada Crystal, membuat gadis itu terkekeh.

Arabella dan Anastasia yang mendengar sontak mendelik tajam. "Kalian! Tunggu saja pembalasan kita!"



















Semarang, 12 Maret 2021

Before After: Marriage ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang