"Terjatuh begitu dalam, hingga lupa bagaimana caranya untuk bangkit."
-Sinner-
🍑🍑🍑
Ini adalah interaksi pertama mereka setelah kejadian panas di malam itu. Baik Crystal dan Austin tidak ada yang membuka suara. Saat ini, mereka akan pergi ke supermarket, Izzy menyuruh keduanya untuk pergi berbelanja karena persediaan bahan makanan sudah hampir habis. Sesampainya di parkiran, Crystal langsung saja turun dari mobil tanpa memperdulikan Austin yang masih diam di tempatnya. Austin langsung menyusul, berlari kecil menghampiri Crystal yang sudah masuk ke dalam supermarket.
Crystal mengambil trolli karena dapat dipastikan mereka akan berbelanja bahan kebutuhan yang sangat banyak, begitupun dengan Austin yang juga mengambil trolli. Mereka mendorong bersamaan, berjalan beriringan. Crystal membaca notes di ponselnya. Semua sudah dicatatat, tinggal Crystal dan Austin mencarinya. Sesekali, Austin melirik ke arah Crystal. Napas Crystal saja terkadang suka membuat Austin salah fokus, lalu bagaimana dengan penampilan gadis itu? Sudah dapat dipastikan Austin semakin tidak fokus. Crystal memang tidak memakai pakaian yang sexy dan terbuka sehingga memperlihatkan tubuhnya, tidak seperti itu. Tetapi entah kenapa, di mata Austin dengan atasan Crystal yang sangat pas di tubuh gadis itu membuat Austin berulang kali menelan salivanya.
Ah, tubuh itu. Bahkan lebih indah ketika tidak memakai baju. Batin Austin terkekeh.
"Kau carilah daging, aku akan mencari bumbu-bumbu masakan terlebih dahulu." Crystal memberi instruksi, tanpa membantah Austin menuruti perkataan gadis itu. Karena memang bukan pertama kalinya juga dirinya berbelanja di supermarket menemani mommy atau adik-adiknya.
Mereka berpisah, Crystal memang sengaja karena ia tidak ingin berlama-lama dengan Austin, itu membuatnya sangat canggung. Lebih baik membagi tugas, bukan?
Crystal berkeliling supermarket, semua yang ada di note list miliknya hampir terpenuhi, tinggal menunggu milik Austin yang Crystal tambah dan dikirim melalui pesan singkat. Ini adalah cara cepat untuk mengulur waktu agar Austin tidak segera kembali. Karena ada beberapa barang yang harus Austin ambil karena sangat berat, dan Crystal tidak bisa mengambilnya.
Sembari menunggu Austin datang, Crystal menikmati es krimnya. Sedangkan di sisi lain, Austin berniat untuk kembali--menyusul di mana Crystal berada karena semua barang belanjaan sudah dirinya masukkan ke dalam trolli. Austin menggelengkan kepalanya ketika melihat Crystal yang bersandar santai pada salah satu pilar dengan es krim cone yang ada di tangannya. "Gadis itu benar-benar," gumam Austin.
Melangkahkan kakinya dengan santai sembari kedua tangannya mendorong trolli yang sudah penuh dengan banyak barang belanjaan. "Ehem." Austin berdeham begitu sampai di dekat Crystal.
Crystal yang terkejut segera menegakkan tubuhnya, bahkan sampai menjatuhkan es krimnya, ia menoleh ke arah Austin dengan cemberut. "Kau, menjatuhkan es krimku!"
Austin terkekeh, lalu memanggil petugas kebersihan dan meminta maaf. "Maafkan aku, kita akan membelinya lagi."
"Es krimnya yang kumakan tinggal satu! Dan itu yang terakhir. Tidak ada lagi di sana." Crystal kesal, menghentakkan kakinya. "Kau ini, benar-benar menyebalkan!" Lanjutnya benar-benar kesal hanya perkara es krim. Karena Crystal adalah pecinta es krim, ia sangat menyukainya lebih dari apa pun. Bahkan jika disuruh memilih antara Austin dan es krim, Crystal akan dengan lantang menjawab es krim. Es krim adalah segalanya bagi Crystal. Berlebihan memang, tetapi itu fakta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before After: Marriage ✔
RomanceStart: 27 November 2020 Finish: 24 Agustus 2021 Before After Marriage - Season 1: Before - Sinner (End) - Season 2: After - Baby Blues (End) ***** Ini kisah tentang kedua pendosa yang merasakan sesuatu rasa yang begitu rumit. Memang tidak ada salahn...