Satu minggu berlalu, mood Crystal yang masih suka berubah-ubah. Seperti sekarang, Crystal marah dengan Austin tanpa alasan. "Bisakah kau menjauh dariku, aku benar-benar sedang tidak ingin berdekatan denganmu," ujar Crystal memprotes. Ia menatap Austin dengan sengit. Entah apa yang sedang terjadi dengan dirinya, Crystal hanya merasa kesal saja melihat wajah Austin.
Austin menatap Crystal tidak paham, menghembuskan napasnya lelah. Ia baru saja pulang dari kantor, tubuhnya terasa lelah dan ingin segera istirahat, tapi sikap Crytsal membuatnya sedikit kesal. Padahal Austin hanya ingin mengecup istrinya saja. "Kau ini. Ada apa denganmu!" serunya sedikit membentak, membuat Crystal terkejut.
"Kenapa membentakku!" seru Crystal tidak terima. "Aku hanya berkata, menjauhlah dariku. Melihatmu membuatku kesal."
Tanpa memperdulikan Crystal, Austin memilih untuk pergi ke kamar mandi, membersihkan diri. Berdekatan dengan Crystal lama, sepertinya akan menimbulkan peperangan.
Crystal duduk di pinggiran kasur, seharian ini ia merasa sangat lelah. Ingin menangis dan marah secara bersamaan. Ia tidak paham, kenapa hormonnya berubah-ubah. Perlahan, ia membaringkan tubuhnya. Untung saja, Aslan sudah tidur pulas sejak beberapa jam yang lalu. Crystal hanya berharap, semoga putranya itu tidak bangun tengah malam.
Austin yang baru saja selesai membersihkan diri menatap ke arah ranjang. Sepertinya Crystal sudah tertidur. Posisi istrinya itu membelakanginya. Entah apa yang terjadi, seperti apa yang sedang istrinya itu alami ada hubungannya dengan kehidupan setelah melahirkan. Tentu tidak mudah bagi Crystal. Apalagi mengingat usianya yang masih muda. Bahkan untuk memiliki seorang anak saja, masih belum matang. Austin menghembuskan napasnya, jika begini, ia rasa penyesalan selalu melingkupinya. Crystal yang masih terlalu muda, sudah membagi waktu untuk mengurus rumah tangga. Suami dan putranya. Waktu untuk diri sendiri saja, sudah Austin pastikan tidak ada atau mungkin sangat sedikit sekali.
Waktu untuk beristirahat Crystal saja terbagi, bagaimana waktu untuk dia bersenang-senang hanya sekedar bersantai saja. Austin ikut membaringkan tubuhnya di atas ranjang dengan perlahan, menarik perut Crystal-merapatkan tubuh mereka. Ia meletakkan dagunya pada bahu sang istri, tangan kanannya mengusap-usap perut datar Crystal dengan lembut. Melihat Crystal yang tidak memberontak, membuat Austin semakin mengeratkan pelukannya dan ikut memejamkan mata.
Suara tangisan bayi mengisi seluruh ruangan. Baik Crystal maupun Austin tidak ada yang bangun. "Kak, bisakah kau menenangkan Aslan. Aku sangat mengantuk." Crystal bergerak gelisah, masih memejamkan matanya.
"Kak ....." Panggil Crystal dan sepertinya Austin masih terjebak di dalam mimpinya. Padahal Crystal sudah membangunkan berulang kali, pria itu tidak kunjung membuka matanya.
Aslan masih menangis, Crystal pun tidak berniat untuk membuka mata untuk menenangkan putranya. Lima belas menit berlalu, Crystal terpaksa membuka matanya. Turun dari ranjang, dan berjalan menghampiri ranjang kecil khusus bayi, di mana Aslan berada. "Kau benar-benar mengganggu, Nak. Mommy sangat lelah," gumamnya sembari mengecek popok Aslan, apakah putranya itu buang air kecil atau besar. Tapi tidak, popoknya pun bersih dan kering.
Meraih Aslan perlahan, Crystal membawanya ke sofa. Ia mulai membuka baju bagian atas, menyusui putranya. "Lihatlah daddy-mu, tidur sangat nyenyak padahal sekarang putranya sedang terbangun," gumamnya berbicara sendiri.
Berulang kali Crystal menghembuskan napasnya lelah. Ia menyandarkan tubuhnya di kepala sofa, sembari menyusui Aslan, Crystal memilih memejamkan mata. Melanjutkan tidurnya yang tertunda.
🍑
"Sayang, bisakah kau mengambilkan handuk?!" Austin berteriak dari dalam kamar mandi, Crystal yang baru saja akan beristirahat sejenak, duduk di sofa-tidak jadi karena mendengar teriakan Austin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before After: Marriage ✔
RomanceStart: 27 November 2020 Finish: 24 Agustus 2021 Before After Marriage - Season 1: Before - Sinner (End) - Season 2: After - Baby Blues (End) ***** Ini kisah tentang kedua pendosa yang merasakan sesuatu rasa yang begitu rumit. Memang tidak ada salahn...