"Karena menghindar bukan lagi solusi, maka kali ini sepertinya semesta sengaja mempertemukan."
-Sinner-
🍑🍑🍑
Keadaan menjadi canggung hanya bagi Crystal. Tentu tidak dengan yang lain, bahkan seluruh keluarganya mengisi acara makan malam ini dengan perbincangan panjang. Lebih tepatnya, tema yang menjadi perbincangan kali ini adalah tentang hubungan Austin dan Lauren, lalu kapan pernikahan mereka akan dilangsungkan. Ah, jangan lupakan Izzy yang begitu ingin segera meminang cucu diselingi dengan gurauan Xander yang sudah semakin tua, tidak sepantasnya Austin terus menunda-nunda pernikahan apalagi sampi menunda untuk mempunyai anak.
Semua terasa sesak bagi Crystal. Ia merasa ingin segera pergi, menjauh. Ruangan yang luas ini tiba-tiba terasa sangat sesak baginya. Tanpa kata, Crystal berdiri berniat untuk pergi tapi decitan kursi membuat seluruh pasang mata menatap ke arahnya membuat keadaan semakin canggung baginya.
Crystal meringis, dalan hati merutuk dirinya. "Kau mau ke mana, sayang?" tanya Xander pada putrinya itu.
"Mmm, Crystal akan pergi ke kamar mandi sebentar. Tiba-tiba saja perut Crystal terasa sakit," kata Crystal beralasan dengan lancar.
Setelah mendapat respon, Crystal segera pergi dengan berlari kecil menaiki anak tangga demi anak tangga untuk menuju kamarnya. Untung saja tidak ada yang menyadari ke mana tujuannya, karena di bawah pun sudah tersedia kamar mandi dan Crystal malah berjalan menjauh menuju tangga yang akan membawanya menuju kamar miliknya.
Begitu masuk ke dalam kamar, Crystal segera menutup pintu lalu menguncinya rapat-rapat. Tubuhnya bersandar pada pintu, tangan kanannya memegang dada tepat di mana jantung berdetak. Seperti, tidak ada detakan jantung yang membuat berdebar ketika melihat Austin. Karena yang ada hanyalah detak jantung berdebar normal dengan rasa nyeri yang tidak bisa diungkapkan.
Crystal menegakkan tubuhnya, melangkahkan kakinya menuju nakas untuk mengambil segelas air putih meminumnya hingga tandas. Ia menatap kaca, merapikan riasan di wajahnya lalu tersenyum lebar. Jika malam ini Austin akan mengumumkan pernikahannya sekalipun, Crystal tidak peduli.
Sesampainya di meja makan, ia menampilkan senyum terbaiknya, menandakan dia baik-baik saja. "Apa perutmu masih sakit, sayang?" tanya Izzy membuat langkah kaki Crystal yang akan ke kursinya, menghentikan langkah.
Crystal berbalik, menatap Izzy lalu menggelengkan kepalanya. "Sudah tidak Mom, aku sudah merasa lega," balasnya tersenyum lebar membuat Izzy mengangguk mengerti.
"Baiklah, karena semua sudah berkumpul, Daddy akan mengumumkan kabar gembira ini." Suara Xander mengintruksi semua orang dan menjadikan Xander sebagai pusat perhatian.
"Apa itu, dad?" seru Cherry, anak terakhir Xander dan Izzy. Gadis kecil itu tersenyum cerah, menatap Xander. "Apa kita akan berlibur?" Lanjut Cherry mengungkapkan opininya.
Semua orang yang berada di seisi ruangan terkekeh, anak kecil yang polos. Xander menggelengkan kepalanya. "Tidak sayang."
"Bahkan ini menjadi kabar yang lebih menggembirakan." Lanjut Xander tersenyum. Lalu pandangannya menatap Austin. "Dan Austin akan mengatakannya."
Kini, Austin yang menjadi pusat perhatian. Pandangan mata pria itu menatap satu-persatu anggota keluarganya dan berakhir di manik mata Crystal. Gadis itu yang ditatap Austin lebih lama dari yang lain berusaha bersikap biasa saja, bahkan ia menampilkan senyum lebarnya. "Oh ayolah, Kak. Jangan membuat kita menunggu," kata Crystal bersikap biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before After: Marriage ✔
RomanceStart: 27 November 2020 Finish: 24 Agustus 2021 Before After Marriage - Season 1: Before - Sinner (End) - Season 2: After - Baby Blues (End) ***** Ini kisah tentang kedua pendosa yang merasakan sesuatu rasa yang begitu rumit. Memang tidak ada salahn...