38. After: Baby Blues - Confession of Sin

1K 53 10
                                    

Sudah dua hari, Crystal tidur. Ya, sejak pingsan setelah melahirkan, istri kecilnya itu belum membuka mata. Austin diam sejenak, lalu menatap wajah Crystal yang terlihat tenang. Tangannya bergerak, mengusap-usap kepala Crystal. “Baby, apa kau tidak ingin melihat putra kita? Dia sangat tampan sepertiku. Cepatlah bangun, dia juga ingin melihat Mommynya ini.”

Seperti biasa, tidak ada jawaban. Austin menghembuskan napasnya. “Nak, pulanglah dulu sebentar. Kau perlu istirahat.” Izzy datang, dengan membawa beberapa totebag.

Austin menggeleng lemah. “Aku akan tetap di sini, Mom.”

Izzy menghembuskan napasnya dengan kasar, Austin sama persis dengan Xander. “Mom membawakan makanan dan beberapa baju untukmu. Mandi lalu sarapanlah. Setelah itu, istirahat dulu di sofa. Biar Mom yang menjaga Crystal.”

Austin menuruti kalimat Izzy. Selagi itu tidak membuatnya jauh dengan Crystal, tidak apa.

🍑

Sudah malam dan belum ada tanda-tanda Crystal untuk bangun dari tidur nyenyaknya. Aslan berada di ruangan, bersama Austin, Izzy serta Xander. Bayi laki-laki itu berada di gendongan Neneknya dengan nyaman. “Dia laki-laki, tapi kenapa sangat mirip denganmu, Austin. Biasanya anak laki-laki akan seperti Ibunya lalu anak perempuan akan seperti Ayahnya.”

“Sepertinya selama hamil yang ada dipikiran Crystal hanyalah tentangmu. Kita semua juga tau, seberapa besar rasa Crystal terhadapmu.” Lanjut Izzy bergumam. Menatap ranjang dengan tatapan sendu.

Memang benar, sebesar itu cinta Crystal dengan Austin dan itu membuatnya terdiam. Setumpuk rasa bersalah melingkupi ruang dada Austin. Ada sesuatu yang telah diperbuatnya beberapa bulan lalu. Di saat Crystal sedang mengandung. Langkah kakinya membawa Austin ke ranjang, lalu duduk di kursi—tepat di samping Crystal. Manik matanya menatap sang istri dengan rasa bersalah. Kejadian itu kembali terputar. Izzy yang memang tau, melalui perasaannya—beralih menatap Xander. Memberi kode suaminya itu lewat tatapan jika sekarang,  Austin membutuhkan ruang. Dan putranya itu, harus jujur dan mengatakannya semuanya.

Karena Izzy juga tidak berhak untuk mencampuri urusan anak-anaknya. Mereka sudah dewasa dan tau harus bagaimana menyikapinya. Hanya saja, Izzy sangat-sangat kecewa dengan apa yang sudah Austin lakukan di belakang Crystal. Hatinya sakit saat tau Austin melakukan hal kotor di belakang Crystal, di saat istrinya, putri kesayangannya hamil.

Beberapa bulan yang lalu.

“Lebih cepat lagi ... ahhh.” Desahan itu keluar dari bibir seksi seorang wanita yang sudah terbaring di atas ranjang. Lalu seorang pria dengan jambang halusnya yang terkesan maskulin, tersenyum penuh kepuasan.

“Lagi?” tanyanya dengan khas suara beratnya yang terdengar begitu seksi di telinga. Pria itu adalah Austin. Ya Austin Mark Oberoi, suami dari Crystal Winter Oberoi.

Wanita itu menatap Austin dengan sensual. Silly, wanita berkebangsaan Spanyol yang sudah berhubungan dengan Austin sejak dua bulan yang lalu. Seorang model dengan parasnya yang begitu cantik. Mereka bertemu saat Austin sedang mendatangi pesta dari rekan bisnisnya. Dari sana mereka bertemu, lalu berhubungan hingga saat ini.

Austin sadar jika ia sudah mengkhianati Crystal, di saat wanita itu sedang mengandung putranya. Tapi, entahlah apa yang Austin pikirkan sekarang. Karena dirinya terpikat dengan wanita bernama Silly sekarang. Persetan dengan Crystal, Austin tidak peduli.

“Tidak dulu, aku ada pemotretan sore ini.”

“Mau kuantar?” tawar Austin menaikkan sebelah alisnya.

Silly dengan cepat menggeleng. “Ck, kau tau wartawan sedang mencari berita panas. Jika kita tertangkap, maka semua akan berantakan.”

Austin diam, mengangguk. Yang dikatakan Silly memang benar. Memang tidak baik mereka keluar berdua di saat yang seperti ini. Apalagi di sini, pemerintah sedang ada konflik. Tentu saja mereka butuh pengalihan isu.

Silly bangun dari ranjangnya, berniat untuk membersihkan diri. Tapi Austin dengan cepat menarik pergelangan tangan wanita itu, membuatnya berada di pangkuan Austin. “Sekali saja,” ujar Austin menarik rahang Silly—menyatukan bibir mereka. Ciuman pun terjadi dan kegiatan panas yang singkat terjadi kembali dalam tiga puluh menit.

“Yaaa! Kau ini, aku pasti akan terlambat!” Silly mengomel dengan cepat berdiri dari ranjang sembari menggulung rambutnya ke atas.

Austin terkekeh, untuk beberapa detik ia kagum dengan tubuh Silly tanpa sehelai benang sedikit pun dan gerakan menggulung rambut ke atas, entah kenapa membuat Austin senang melihatnya. Tubuhnya yang begitu indah, payudara serta pantatnya yang berisi. Sangat berbeda dengan apa yang Crystal miliki.

Tidak terasa air mata Austin sudah membasahi pipi, pria itu menangis saat menceritakan semuanya pada Crystal yang masih memejamkan mata. “Maaf ... maaf, kan aku, ” ujarnya sebelum beranjak pergi karena merasa malu.

Hingga suara kursi berdecit, lalu pintu yang dibuka, langkah kaki yang mulai tidak terdengar. Di saat itulah, Crystal membuka matanya dengan air mata yang sudah tidak bisa dibendung lagi. Cerita Austin semakin memperjelas dugaannya selama ini. Ya, beberapa kali Crystal merasa ada hal janggal dan merasa tidak enak. Beberapa kali juga, Crystal menemukan sebuah struk di mana beberapa pakaian wanita baru saja dibeli. Juga, warna kemerahan di kemeja Austin yang Crystal yakini itu adalah bekas lipstick.

Saat itu, memang Crystal memikirkan beberapa hal buruk. Berpikir jika Austin bermain di belakangnya. Tapi, perlakuan hangat Austin yang selalu diberikan untuk Crystal-lah yang membuat ia menampik semua pemikiran buruk tentang suaminya. Apalagi, Crystal mendengar dengan jelas, hubungan Austin dengan wanita itu terbilang lama. 3 bulan, itu bukan waktu yang sebentar, bukan? Mereka berpisah karena Silly yang harus kembali ke Spanyol karena sesuatu hal.

Crystal jadi berpikir, lalu jika Silly tidak kembali ke Spanyol. Apakah mereka akan tetap melakukan hubungan salah ini? Begitu banyak pikiran-pikiran negatif yang ada di kepalanya. Dan sekarang, Crystal tidak tau harus melakukan apa. Ia bingung dan merasa bodoh dalam waktu yang bersamaan.



Noted:

Before After sudah tersedia versi e-book (terpisah) dengan nama Icyou. Selain itu juga tersedia di KBM dan Karyakarsa » thxyousomatcha. Juga pdf, untuk pembelian bisa hubungi nomor ini » 089667748603

Before After: Marriage ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang