3

796 161 7
                                    

Jiyoon masuk ke perpustakaan. Seperti yang Sunghoon bilang tadi, dia harus bangunin Sunghoon pas bel pulang sekolah bunyi.

Dia jalan pelan pelan ke arah Sunghoon.

"Ngapain ngendap ngendap?" Tanya Sunghoon masih di posisi sebelumnya.

Jiyoon memutar bola matanya malas. Gagal rencana dia mau ngagetin Sunghoon. "Lo udah bangun?"

"Udah."

"Dari kapan?"

"5 menit lalu."

"Trus napa ga balik aja maemunah?"

Sunghoon duduk tegak menghadap Jiyoon. Masih dengan wajah bantal dan bekas bekas memar di wajah Sunghoon, Jiyoon jadi heran sendiri. Sunghoon manusia bukan si? Ga keliatan burik buriknya.

"Lo nggak mau bareng gue?" Tanya Sunghoon pelan.

"Hah?" Jiyoon ga salah denger?

"Hm"

Jiyoon makin bingung. "Lo lagi mabok ya?"

"Enggak lah anjirt. Gue tanya beneran."

"Trus?"

Bodoamat. Sunghoon langsung narik tangan Jiyoon. Jiyoon pasrah, untung sekolah udah mulai sepi.

Sunghoon ngajakin Jiyoon ke kelasnya. Dia belum ambil tas.

Jiyoon berdiri didepan pintu. Jujur dia nggak pernah main ke kelas anak ips, makanya dia nggak tau bentukan kelas nya Sunghoon. Ternyata lumayan rapi.

"Ayo" Sunghoon jalan ngeduluin Jiyoon. Jiyoon paham sih, ntar kalo dia jalan disamping Sunghoon yang ada malah dia dijulidin anak seangkatan.

Jiyoon nggak berharap bisa pulang bareng Sunghoon terus, semua ini cuma kebetulan aja. Lagian Jiyoon mana betah ngobrol sama Sunghoon. Ngomong sama es batu yang ada.

"Lo anak ceo yoon?" Tanya Sunghoon noleh ke Jiyoon.

"Kepo."

Sunghoon menelan ludah pelan. Jiyoon lagi bales dendam. "Oke."

Keadaan jadi awkward. Nggak heran si, Jiyoon udah mulai terbiasa juga.

"Lo-"

"Gue-"

Jiyoon, Sunghoon sama sama diem. Mereka nggak sengaja ngomong bareng.

"Lo duluan" ucap Jiyoon.

"Enggak lo duluan aja" balas Sunghoon nolak.

Jiyoon diem. Pokoknya dia nggak mau ngomong duluan. Akhirnya Sunghoon ngalah.

"Gue emang orangnya gini ya?"

"Hah?" Jiyoon natap Sunghoon bingung. Dia bener bener nggak ngerti sama Sunghoon. Cowok itu terlalu bikin Jiyoon bingung, bingung, dan bingung.

"Maksud gue, gue emang dingin banget ya?" Tanya Sunghoon pelan.

"Gimana ya, gue rasa emang lo orangnya tertutup. Lo bikin orang lain takut dan ga nyaman di sebelah lo."

Sunghoon berhentiin mobilnya di lampu merah. "Berarti lo nggak nyaman?"

Jiyoon sedikit kesentak. Nggak bohong sih, tapi bener awalnya Jiyoon nggak sreg banget dideket Sunghoon.

"Y-ya nggak gitu juga."

"Trus?"

Sunghoon natap mata Jiyoon lekat. Bikin Jiyoon makin grogi dan takut mau jawab. "Ya gue takut mau ngobrol sama lo, takut lo gabakal jawab sih."

[3] Beginning Of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang