19

726 135 5
                                    

Sunghoon menggandeng tangan Jiyoon masuk ke dalam venue. Banyak yang merhatiin mereka berdua.

Sebenernya Jiyoon nggak mau berangkat, cuma si Sunghoon udah jemput dia dirumah. Mau nggak mau Jiyoon harus nemenin Sunghoon deh.

Mereka berdua duduk ditempat khusus peserta. Karena emang nggak ada yang nungguin Sunghoon selain Jiyoon, jadi dia ikutan duduk disana.

"Haus?" Tanya Jiyoon pas liat Sunghoon noleh ke kanan kiri nya.

Sunghoon menggeleng pelan. Dia malah ngegenggam tangan Jiyoon. "Gue deg degan."

Jiyoon tersenyum kecil. Kalo boleh jujur Jiyoon juga deg degan. Antara ga siap liat Sunghoon meluncur di atas balok es lagi dan tangan Sunghoon yang masih ngegenggam tangannya.

"Kalo lo lolos babak 2 ntar masuk final dong?" Bisik Jiyoon.

"Hmm, sekarang pesertanya lebih banyak dari yang kemaren" balas Sunghoon melirik peserta lain.

"Lo pasti bisa" bisik Jiyoon tersenyum. Jantungnya berdegup kencang saat mendekatkan kepalanya ke depan telinga Sunghoon.

Sunghoon balas tersenyum. Dia terus ngegenggam tangan Jiyoon sampai akhirnya dia harus siap siap.

Jiyoon merhatiin Sunghoon yang baru aja masuk ke arena skate.

Musik mulai terdengar kepenjuru venue, menandakan Sunghoon yang memulai penampilannya.

Hanya dalam beberapa menit, pesona Sunghoon mampu menghipnotis orang orang. Setiap geraknya, sangat indah.

Jiyoon sama sekali nggak berpaling dari Sunghoon. Dia beraniin diri buat liat penampilan Sunghoon.

Semakin lama, jantung Jiyoon makin berdegup kencang. Dia mejamin matanya sebentar.

Yahh...

Tak berapa lama terdengar helaan napas dari penonton. Jiyoon langsung membuka matanya.

Sunghoon jatuh didetik detik terakhir penampilannya.

Ada rasa kecewa dihati Jiyoon. Dia nyesel mejamin matanya walau sebentar. Jiyoon bukan pengen liat gimana Sunghoon jatuh, tapi dia pengen tau apa yang bikin Sunghoon jatuh.

Jiyoon ngehampiri Sunghoon dipinggir arena skate. Nuntun Sunghoon duduk di bangku lagi.

"Are you okay?" Tanya Jiyoon menyodorkan air mineral ke Sunghoon.

Dengan sekali tegukan, Sunghoon menghabiskan air mineralnya. Menggeleng pelan.

Jiyoon mengambil sapu tangan berbahan wol dari sling bag nya. Membungkus tangan Sunghoon dengan itu.

Jari jari tangan Sunghoon bener bener dingin. Jiyoon bisa ngerasain dinginnya walau udah dia bungkus pake sapu tangan wol.

"Apa yang lo pikirin?" Tanya Jiyoon pelan. Fokus menatap jari jari panjang tangan Sunghoon.

Sunghoon diem. Masih mengatur napasnya yang terengah engah. "Gue gagal..."

Ucapan Sunghoon barusan mampu bikin Jiyoon natap mata Sunghoon. "Lo nggak gagal. Kesalahan itu wajar, pasti selalu ada."

Sunghoon menggeleng pelan. Mengusap wajahnya dengan kasar. Dia kecewa.

Setelah ngelepas sepatu ice skatingnya, Sunghoon ngajak Jiyoon pergi dari venue. Dia udah yakin nggak bakal lolos babak final.

Sunghoon terus ngegenggam tangan Jiyoon. Rasa kecewanya dia ke diri sendiri terlalu besar.

"Mau makan dimana?" Tanya Jiyoon berjalan melewati kios kios makanan.

[3] Beginning Of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang