16

623 143 11
                                    

Jay berjalan masuk ke arah venue tempat Sunghoon turnamen. Tapi langkahnya terhenti saat melihat Jiyoon terlihat ragu ragu masuk kedalam.

"Lo nggak masuk kedalem yoon?" tanya Jay yang  cukup membuat Jiyoon terkejut.

"H-hah? E-enggak hehe" balas Jiyoon lalu pergi meninggalkan venue. Berjalan ke arah halte bus.

Diam diam Jay ngikutin Jiyoon. "Sunghoon aja belom tampil, masa lo dah pulang?" tanya Jay duduk di bangku halte, disamping Jiyoon.

"Gue masih ada urusan hehe" balas Jiyoon nyengir.

"Trus lo mau pulang?"

"Iya."

"Sama siapa? Mau gue anter?"

Jiyoon menggeleng cepat. "Nggak usah, gue sama bokap."

Jay menganggukkan kepalanya. Dia mau nungguin Jiyoon sampe ayahnya dateng. "Gue tunggu sampe bokap lo dateng."

Cukup lama Jiyoon diem. Dia bingung mau gimana. "Gue tau semuanya..."

Jay menoleh ke arah Jiyoon setelah mendengarnya bicara. "Maksud lo?"

"Gue tau kok, kalo lo sama Sunghoon pernah sama sama suka Monday. Lo berdua pernah marahan, walau akhirnya lo juga sama Monday."

Jay masih mendengarkan Jiyoon bicara.

"Gue juga tau, Sunghoon masih suka sama Monday kan..."  ucap Jiyoon lirih.

Jay terkekeh pelan. "Gue juga tau lo suka Sunghoon."

Jiyoon kicep. "S-sunghoon juga tau?"

"Enggak. Cowok kayak Sunghoon mana peka."

"Monday?"

"Kalo gue tau berarti Monday juga tau."

"Dari mana lo berdua tau?"

"Jake."

Oalah Jake anjing.

"Gue minta maaf kalo Sunghoon jadiin lo pelampiasan. Emang dia nggak ada hati banget" ucap Jay.

Jiyoon menghela napas panjang. "Berarti bener ya, gue cuma jadi pelampiasan?" gumamnya pelan.

"Gue seneng sih lo ada buat Sunghoon kapan aja. Ya walaupun gue nggak suka Sunghoon jadiin lo pelampiasan doang. Lo juga salah sih yoon, berharap ke orang yang salah. Sedangkan Sunghoon sendiri nggak ngasih harapan ke elo."

Ucapan Jay ada benernya. Walau kerasa sakit banget dihati Jiyoon.

"Gue sama Monday udah berusaha bikin Sunghoon sadar sama perasaan lo, tinggal nunggu Sunghoon aja. Gue berharap dia cepet sadar dan nggak jadiin lo pelampiasannya aja."

Jay berhenti ngomong tepat setelah sebuah mobil berenti didepan mereka. Jiyoon berdiri dari duduknya.

"Makasih lo udah nemenin gue barusan. gue duluan" Ucap Jiyoon masuk ke dalam Mobil.

Jay masih memperhaatikan mobil Jiyoon pergi. Lalu kembali ke venue, dia harus cerita ke Monday.
.
.
.
.
.

"Tadi siapa yoon?" tanya ayah menoleh ke Jiyoon.

"Itu Jay, pacarnya Monday."

"Temennya Sunghoon ya?"

Jiyoon hanya mengangguk. beralih menatap keluar jendela. Mood nya turun setelah ayahnya nyebut nama Sunghoon.

"Emang turnamennya udah selesai? Kok masih siang gini kamu dah minta jemput?"

"Jiyoon nggak jadi nonton."

[3] Beginning Of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang