5

745 165 13
                                    

"Mau kemana lo?"

Jiyoon noleh ke belakang, ada Sunghoon yang nyusul dibelakangnya. "Ruang guru. Napa?"

"Bareng."

Jiyoon mengangkat sebelah alisnya. "Ngapain?"

"Lo sendiri ngapain?"

"Nyetor tugas anak anak."

"Ya udah sama."

Jiyoon mangut mangut. Kirain Sunghoon alih profesi jadi guru yekan.

"Lo anak kesayangan guru dong?" Tanya Sunghoon melirik Jiyoon.

"Hah? Enggak lah, amit amit. Dimusuhin sekelas yang ada."

Sekarang gantian Sunghoon yang mengangkat sebelah alisnya. "Lo pinter?"

"Coba lo tanya guru lo, sopan kah nanya pertanyaan begitu?"

Sunghoon ketawa pelan. "Enggak, maksud gue lo selalu dapet nilai bagus?"

"Jangan tanya gue, anak anak kelas gue pinter semua."

"Lo terlalu merendah buat meroket" ucap Sunghoon tersenyum miring.

"Maksud lo?" Tanya Jiyoon bingung.

"Kertas jawaban yang lo bawa paling atas punya lo. Dan liat, Lo dapet 100. Gue udah bisa liat kalo lo pinter" ucap Sunghoon menepuk kepala Jiyoon lalu berjalan mendahuluinya.

Jiyoon sedikit kesentak. Walau abis itu dia buru buru nyusul Sunghoon.

Hari terakhir semesteran, setiap kelas dapet tugas yang harus dikerjain dan yang dapet nilai tinggi harus nganterin ke ruang guru. Jiyoon, Sunghoon contohnya.

Tujuan dikasih tugas ini selain buat syarat ikut karya wisata, juga buat nambah nilai rapot.

"Besok senin kan lo berangkatnya?" Tanya Sunghoon setelah keluar dari ruang guru. Disusul Jiyoon yang ada dibelakang.

"Hmm"

"Berapa hari?"

"2 hari doang, guru nya ga niat."

"Masih mending ke puncak, gue ke museum. Mana cuma sehari."

Jiyoon terkekeh. It's time to sombong.

"Bubayy, besok gue mau holiday" ucap Jiyoon melambaikan tangan, pura pura pergi.

Sunghoon berdecih pelan. "Ga butuh holiday gue."

"Halah bilangnya gitu, abis itu ngeluh ngeluh."

"Kurang kerjaan banget gue ngeluh."

"Y."

Jiyoon tetep jalan lurus ke arah kelasnya. Sementara Sunghoon harus belok di tikungan.

"Yoon!"

"Apaan?" Tanya Jiyoon berbalik arah, menghadap ke Sunghoon yang masih ada ditempat.

"Minggu depan sebelom puasa gue turnamen, ikut ga?" Tanya Sunghoon pelan.

"Hah? Gue nggak bisa ice skating bego!"

"Ngikut nonton tolol! Ogah gue lawan lo!"

Sepersekiandetik, Jiyoon ketawa denger jawaban Sunghoon. "Ngokeyy, kalo gue nggak sibuk" ucapnya mengacungkan jempol lalu berjalan riang kembali ke kelas.

Sunghoon masih menatap perginya Jiyoon. Bener bener dia nggak nyangka Jiyoon seceria itu.

***

"Ini udah, itu udah, hemm apa lagi ya?"

Ini udah ke 5 kalinya Jiyoon ngecek barang barang yang mau dia bawa ke puncak. Soeun, Monday yang cuma ngecek barang sekali udah males dengerin Jiyoon ngomong ini itu.

[3] Beginning Of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang