"Choi Siwon! Lacak nomor ini" perintah Hyukjae saat baru saja sampai ke mansion.
Tepat! Hyukjae dan Donghae telah pulang dari Hawaii. Mereka berangkat di tengah malam dan sampai ke Korea di siang hari.
"Ne," jawab Siwon tanpa basa-basi.
Donghae? Kemana Donghae? Ia berada di lantai atas, lebih tepatnya di kamar Hyukjae. Entah apa yang sedang ia lakukan disana.
"Tuan, kemarilah" panggil Siwon saat lelaki itu sudah berhasil melacak nomor tersebut.
"LJE BRENGSEK!!"suara menggelegar itu terdengar hingga ke kamar Hyukjae. Donghae yang mendengarkan teriakan kekasihnya berlari menuruni tangga dengan cepat dan berlari menuju Hyukjae dan Siwon.
"Ada apa?" suara Donghae bergetar pertanda ia takut.
Grep.
Donghae yang merasa tubuhnya menghangat hanya membalas pelukan itu.
"Hae-ya, kau tidak akan terluka lagi kali ini. Biarkan aku yang mengurus 'LJE' keparat itu. Jika aku pergi lebih awal darimu, jangan bersedih. Aku akan selalu ada di hatimu. Aloha 'Oe. Ingat apa yang aku katakan di Hawaii kemarin. Kau adalah segalanya untukku. Kau adalah hidupku. Kau adalah belahan jiwaku. Tak ada kata-kata yang bisa menjelaskan betapa aku mencintai, nyonya Lee sayang. Aku hanya bisa berdoa kepada tuhan, agar tuhan melindungiku" batin Hyukjae.
Bukannya melepas pelukannya, Hyukjae malah menghirup aroma dari ceruk leher Donghae. Wangi manis menguar dari leher jenjang itu. Bukan Hyukjae namanya jika tidak menggoda Donghae dalam sehari.
"Kembalilah ke kamar, aku akan mengerjakan sesuatu" Donghae hanya menurut dan berlari menaiki tangga menuju kamar Hyukjae. Hyukjae terkekeh lalu kembali fokus ke'LJE' sialan itu.
"Ayo lakukan nanti malam" seru Hyukjae antusias.
Menurut Hyukjae 'LJE' tentu tak akan tahu jika Hyukjae akan menyerangnya pada malam hari, maka dari itu ia memilih malam untuk penyerangan. Dan juga, Donghae tak akan tahu ia pergi. Ia meninggalkan secarik surat di nakas sebelah ranjang agar Donghae tak terlalu khawatir akan dirinya.
"Algesseubnida (Baiklah)" dalam hal ini, Hyukjae lebih fokus untuk membunuh 'LJE' dibanding hanya melumpuhkannya. Tentu saja ini menjadi hal yang menyenangkan untuknya. Bahkan, sangkat menyenangkan.
***
"Ayo masuk"
Hyukjae dan Siwon telah berada di depan markas 'LJE' itu. Terlihat dua orang bodyguard berbadan sepantaran dengan Siwon berdiri di depan sebuah ruangan. Tangan Hyukjae mengalun hendak menembak kedua lelaki itu.
DORR!
DOR!
Keduanya berhasil tertembak oleh Hyukjae. Siwon yang terkagum hanya menepuk pundak tuannya tanda kagum.
"Dimana Lee Jieun keparat itu!" gumam Hyukjae saat sedang mengendap ngendap.
Siwon melihat sebuah ruangan dengan pintu yang rusak juga jendela yang pecah. Ia melihat seorang wanita tertidur disana.
"Tuan! Apa wanita itu yang bernama, Lee Jieun?" jari telunjuk Siwon menunjuk perempuan berbalut pakaian hitam yang masih terlelap tanpa terusik dengan bunyi tembakan Hyunjae dan Siwon.
Mata Hyukjae berbinar melihat mangsanya masih dalam keadaan tertidur. Tanpa pikir panjang, Hyukjae langsung berjalan kearah wanita itu dan Siwon mengarahkan pistolnya ke arah leher Jieun, lalu..
DORR!
Dalam sekali tembak, Siwon mengenai leher wanita itu. Jieun yang telah tak sadarkan diri - lebih tepatnya meninggal ditempat - mereka biarkan dalam keadaan mengenaskan seperti itu. Toh, jikalau polisi melihat dan tahu Hyukjae yang melakukannya polisi tak akan berani mendekatinya.
Tuhan berpihak pada kebahagiaan Hyukjae dan Donghae. Tentu tuhan tak akan memaafkan wanita berengsek, keparat, jalang, bodoh seperti Jieun ini, 'kan?
Lee Jieun. Wanita dua puluh satu tahun yang menyandang status sebagai mantan kekasih Hyukjae itu menyimpan dendam kepada Donghae. Jieun tahu jika sekarang Donghae merupakan kekasih dari mantan kekasihnya - Hyukjae - . Dulu, Hyukjae memutus hubungannya dengan Jieun karena Jieun sudah berani bermain dibelakangnya. Bahkan jika sekarang Jieun datang kembali kepadanya dan memohon hingga berlutut, Hyukjae bersumpah tak akan pernah kembali menjalin hubungan dengan wanita jalang seperti Lee Jieun itu.
Hyukjae berjalan mendekati mayat Jieun lalu berbisik seolah ia bisa mendengarnya, "Aku bersumpah tak akan memaafkanmu hingga akhir hayatku karena telah membuah Donghae-ku resah. Jangan salahkan aku jika tuhan tak memaafkanmu, jalang" singkat, padat, jelas. Kata-kata itu singkat, namun sangat pedas jika didengar.
"Kajja, Siwon" ajak Hyukjae.
Keduanya pun meninggalkan Jieun yang sudah terkapar tak berdaya tanpa rasa iba atau menyesal sedikitpun.
***
Yang pertama Hyukjae dengar setelah melangkahkan kaki ke dalam mansion adalah suara isak tangis. Hyukjae tahu siapa yang menangis. Tak perlu diberi tahu, ia kenal suara isakan ini.
"Hyung!" Donghae berlari menghampiri Hyukjae yang tersenyum diseberangnya. Donghae masuk ke dalam pelukan sang kekasih yang selama ini disukainya.
"Kenapa kau menangis, heum?" Hyukjae mengacak surai Donghae lalu bertanya dengan gemas.
"Kau habis kemana~ Kenapa tak bilang!" rengeknya manja.
"Aku hanya melakukan hal yang menyenangkan. Membunuh Lee Jieun" jelas Hyukjae diselingi seringaian senang.
"Mem-membunuh? Lee Jieun? S-siapa dia?" ujar Donghae bergidik gemetar.
"Kau tentu ingat 'LJE', bukan?" Donghae mengangguk, "Ya, dialah Lee Jieun, mantan kekasihku yang keparat, berengsek itu" lanjut Hyukjae.
"Ah, 'LJE' rupanya. Aku juga tak akan marah bila kau membunuh orang yang meresahkanku" setelah perbincangannya dengan Hyukjae, ia berniat kembali ke kamar, namun tangannya ditahan oleh Hyukjae.
Dahi Donghae mengernyit dalam, "Apa?".
"Cium"
Blushh..
Satu kata yang teralun dari mulut Hyukjae membuat pertahanan Donghae runtuh dalam beberapa detik. Warna merah sialan lama-kelamaan menjalari pipi hingga kuping Donghae.
Dengan cepat Donghae menyambar bibir Hyukjae dan buru-buru menaiki anak tangga.
Hyukjae melngkah masuk ke kamar, lalu menemuka Donghae sedang menyembunyikan kepala dibawah bantal.
Bruk!
Hyukjae memeluk Donghae dan menciumi leher jenjang kekasihnya.
"Gelii!" pekik Donghae kesal.
"Ahahah, oke baik-baik aku berhenti" pasrah Hyukjae.
Donghae membenamkan wajahnya di dada bidang Hyukjae sambil berkata, "Jangan pernah meninggalkanku, hyung".
Kedua sudut bibir Hyukjae terangkat membuat gummy smile yang menggemaskan.
"Tak akan, sayang"Hyukjae mengecup dahi Donghae agak lama lalu memejamkan matanya.
"Terima kasih untuk kesempatan keduamu, tuhan"
To Be Continue~
Vote & Comment adalah cara kalian menghargai karya seseorang.
![](https://img.wattpad.com/cover/250410635-288-k946429.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cover [EunHae]
ФанфикSeorang lelaki muda diculik oleh seorang raja mafia karena sang ibu memiliki masalah dengan mereka. Si lelaki justru jatuh cinta dengan mafia yang menculiknya dan teringat akan hal di masa lalu. Lama-kelamaan sebuah hubungan terjalin. Masalah rumit...