"Lalu apa Tuan Hyukjae bilang kita boleh membuka dan membacanya?" tanya Siwon. Jujur, mereka sangat penasaran apa isi surat yang ditulis Hyukjae itu.
"Hyukjae Hyung tak mengatakan apapun tentang kita boleh membukanya atau tidak. Tapi jika Siwon Hyung mau membacanya, baca saja. Siapkan tissue, ya! Kkkk~" jelas Ryeowook disertai sedikit kekehan di ujung.
Siwon yang dijelaskan hanya tersenyum miring dan membuka kertas berwarna putih itu.
"Panjang sekali! Aku malas membacanya" celoteh Siwon membulatkan matanya lebar saat melihat isi surat tersebut. Pria bermarga Choi itu hanya membukanya, membacanya sekilas, kemudian kembali menutup surat itu.
"Ya! Kalau malas untuk apa dilihat! Berikan padaku, biar aku membacanya" solot Yesung yang sedari tadi diam.
Hampir sepuluh menit Yesung membaca isi surat itu. Ya, isi surat itu memang panjang sekali. Tapi mau sepanjang apapun surat ini, tetap saja akan membuat seseorang menangis membacanya. Bukan menangis karena apapun, tapi karena mereka sadar seberharga apa Donghae untuk Hyukjae.
"Huwa! Aku menangis!" ujar Yesung setelah melihat isi surat Hyukjae. Ia mengusap pipinya yang basah karena air mata.
Ryeowook tertawa melihat kekasihnya, "Berikan, aku juga mau membacanya".
Setelah membaca Ryeowook langsung cepat-cepat menyembunyikan wajahnya di dada Yesung. Yesung tertawa melihat Ryeowook dan hanya menciumnya dengan kilat. Siwon yang melihat keduanya hanya berdecih pelan.
"Ini pesanan kalian" seorang wanita paruh baya penjaga kantin datang membawa semua pesanan yang ketiganya pesan di atas nampan.
"Kamsahmnida" ucap Siwon dengan senyumnya. Penjaga kantin itu hanya kembali tersenyum lalu pergi meninggalkan Siwon, Yesung dan Ryeowook yang sudah mulai menyantap makanannya.
"Hyung, kapan Donghae Hyung bangun?" keluh Ryeowook ditengah makan.
"Kau bertanya kepada siapa, Wook-ah?" sahut Siwon.
"Tentu saja kepada kekasihku, kepada siapa lagi memangnya?"
"Kau memanggil kami semua Hyung, bagaimana aku tidak bingung"
"Ah! Sudahlah! Tak usah bertengkar! Cepat makan dan kembali ke ruangan ICU!" Yesung menengahi pertengkaran kecil Siwon dan Ryeowook.
Ketiga lelaki itu memakan waktu 30 menit untuk menghabiskan makanan mereka. Setelah semua habis tak bersisa, mereka kembali pergi ke tempat duduk di depan ICU.
"Hai" Heechul bergabung dengan ketiganya dan mulai membuka obrolan diantara mereka.
"Hai, Heechul Hyung. Apa semua berkas Hyukjae dan Donghae sudah diurus?" tanya Yesung membalas sapaan Heechul.
"Sudah, tinggal dibayar saja" jelas Heechul singkat. Yesung sendiri hanya menanggapi dengan anggukan kepala.
"Biar aku yang membayarnya nanti. Tapi dengan syarat, aku ingin Donghae siuman terlebih dahulu, baru aku membayar semuanya" ucap Siwon dengan wajah sombong andalannya.
"Ya! Aku bukan tuhan, bodoh! Berdoa lah kepada tuhan agar Donghae cepat bangun!" balas Heechul sembari meng-geplak kepala belakang Siwon. Yang dipukul hanya cengengesan dengan bodohnya.
"Dasar kalian gila" gumam Ryeowook. Ucapan Ryeowook itu memang pelan, tapi bisa terdengar oleh yang lain.
"HAHAHA" suara gelak tawa dari empat laki-laki terdengar begitu lantang nan menggelegar di rumah sakit bernuansa putih itu. Padahal mereka tahu jika tak boleh berisik ketika sedang di dalam rumah sakit. Namun mereka berusaha mengibur diri mereka agar tak terlarut dalam kesedihan yang berlipat ganda.
"Profesor Kim! Ada pasien kecelakaan yang butuh bantuanmu!" teriak seorang perawat perempuan bernama 'Sandara Park' dengan nafas memburu.
"Ah, sepertinya aku harus pergi. Sampai nanti!" Heechul segera beranjak dari duduknya dan berlari mengikuti Sandara.
Mendengar yang Sandara ucapkan tadi, Yesung, Ryeowook, dan Siwon kembali diam mereka ulang kejadian tak terduga ini.
"Sial, kenapa harus kecelakaan. Otakku memutar ulang semua kejadian itu" gerutu Siwon kesal.
Namun percayalah, setelah semua kesedihan berlipat ganda yang mereka lalui, kata-kata "kecelakaan" seakan menjadi trauma tersendiri untuk mereka. Setiap mendengar kata itu mereka akan terdiam, merenung, dan kembali mengingat dengan sendirinya.
"Setelah kecelakaan Donghae, kata-kata itu menjadi sangat sensitif untukku" jelas Yesung memecah keheningan diantara mereka.
"Aku juga. Aku menjadi trauma oleh semua hal yang memiliki sangkut paut pada kecelakaan" sahut Ryeowook setuju.
"Takut boleh saja, tapi jangan sampai berlebihan, Ryeowook-ah. Trauma yang berlebihan juga tak baik" nasehat Siwon.
"Wah, kau sungguh bijak" cetus Yesung dengan ke-isengan-nya.
"Memangnya tak boleh aku menjadi bijak? Bagus bukan jika aku bijak?" ujar Siwon membalas tak mau kalah dari lawan bicaranya.
"Aish, berisik saja sih! Aku ingin ketenangan sebentar saja bisa tidak! Oh tuhan, sungguh kupingku pengang mendengar semua pertengkaran tak penting kalian!" sungut Ryeowook ditengah argumen antara Siwon dan kekasihnya.
Yesung hanya berdecak melihat kekasih mungilnya mengomel, sedangkan Siwon hanya terdiam dengan tangan menyilang di dadanya.
"PROFESOR KIM!!! PROFESOR KIM! PERMISI, APA KALIAN MELIHAT PROFESOR KIM??!" seorang dokter yang - terlihat - berada dibawah pangkat Heechul menghampiri Yesung dengan wajah panik dan suara berteriak lantang.
"AIGO KAMJAGIYA! Kau membuatku kaget. Oh, tadi Profesor Kim menangani pasien kecelakaan. Sepertinya di IGD" Yesung yang sedang tenang-tenangnya memejamkan mata, terlonjak kaget ketika dokter itu berteriak tepat dihadapan wajahnya.
"Siapa dokter itu?" tanya Ryeowook.
Yesung mengedikkan bahunya, "Aku tak tahu, tadi ia mencari profesor Kim".
"Baiklah" jawab Ryeowook tenang.
Ryeowook, Siwon, dan Yesung hanya memejamkan mata mereka berusaha melupakan semua kesedihan itu. Terkadang mereka juga melihat Instagram agar melupakan semuanya.
"Apa Donghae bisa kembali sadar dan tertawa bersamaku?" - Kim Ryeowook
To Be Continue~
Vote & Comment adalah cara kalian menghargai karya seseorang.
![](https://img.wattpad.com/cover/250410635-288-k946429.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cover [EunHae]
FanfictionSeorang lelaki muda diculik oleh seorang raja mafia karena sang ibu memiliki masalah dengan mereka. Si lelaki justru jatuh cinta dengan mafia yang menculiknya dan teringat akan hal di masa lalu. Lama-kelamaan sebuah hubungan terjalin. Masalah rumit...