1 9 : About him..

186 19 1
                                        

Setelah kedatangan dokter yang tak dikenali tadi, profesor Kim muncul bersama dokter itu. Mereka terlihat berseri-seri bahagia. Yesung yang sedari tadi memperhatikan keduanya tersenyum secara tak sadar ditatap balik oleh profesor Kim. Profesor Kim segera menarik badan Ryeowook dan membalikkannya menghadap kaca ruangan ICU.

Ryeowook terbelalak kaget ketika melihat tangan Donghae bergerak, "Donghae!" dengan cepat Ryeowook berlari masuk ke dalam dan berlari menghambur ke pelukan Donghae. Yesung serta Siwon yang memperhatikannya sontak ikut berlari masuk ke dalam.

Grep!

Donghae yang masih setengah sadar terlonjak kaget melihat Ryeowook sangat antusias melihat dirinya, "Ya, ada apa? Kenapa kau begitu senang melihatku?" tanya Donghae bingung.

"Kau tak tahu seberapa lama kau terbaring disini!" ujar Ryeowook dengan tangisnya.

Donghae terkekeh gemas dengan tingkah Ryeowook, bahkan Donghae-pun yang juga seorang uke bisa gemas melihat tingkah lelaki mungil dihadapannya "Kau menggemaskan".

"Ya! Bisa-bisanya kau mengucapkan itu ditengah kondisi seperti ini!!" kesal Ryeowook dengan pipi menggembung lucu.

"Sayang, berhenti bersungut-sungut. Kau terlihat lebih menggemaskan jika sedang bersungut" ucap Yesung yang sedari tadi hanya diam. Donghae diseberang mengangguk setuju. Semakin Ryeowook berteriak kesal semakin lucu pria itu.

"Ngomong-ngomong, dimana Hyukjae Hyung? Mengapa ia tak terlihat?" ruangan ICU sontak menjadi hening tak bersuara. Yesung, Ryeowook, dan Siwon hanya bisa diam terpaku oleh pertanyaan sensitif yang dilontarkan Donghae dengan gampangnya.

"Hey! Mengapa kalian diam!" Donghae yang merasa tak ada seorangpun menjawab pertanyaannya kembali berbicara.

"Soal Hyukjae Hyung.." Ryeowook tak bisa melanjutkan kata-katanya, sungguh hatinya perih mengingat nama seorang Lee Hyukjae.

Melihat raut ekspresi Ryeowook berubah, rasa khawatir juga takut di hati Donghae semakin tumbuh. Donghae melihat ketiga orang diruangannya merubah ekspresi wajah mereka dengan ekspresi yang agak susah di terjemahkan olehnya. 

"Dimana Hyukjae Hyung!! Beritahu aku! Tak mungkin ia sudah pergi mendahuluiku! Aku ingat dimana ia berlari menghampiriku saat kecelakaan itu terjadi!!" bentak Donghae dengan air mata mulai mengalir keluar dari pelupuk matanya. Ryeowook yang ada tepat dihadapannya hanya memejamkan matanya dengan air mata mengalir di pipi tembamnya.

Yesung yang mendengar teriakan takut Donghae dengan cepat berdiri dan berusaha menjelaskan dengan hati-hati tanpa memberi tahu kebenaran, "Hei, jangan menangis. Lihat aku, yang bisa ku beri tahu saat ini hanyalah, Hyukjae mengorbankan sesuatu yang sangat besar untukmu. Ini bukan saatnya kau tahu kebenaran. Aku takut memberitahumu kebenarannya, karena mentalmu belum begitu kuat. Kau baru saja bangun setelah tertidur dengan waktu yang tidak sedikit. Kumohon mengetilah, Hae" jelas Yesung panjang lebar.

Mendengar penjelasan Yesung, Donghae malah semakin terisak. Dadanya begitu sesak hanya dengan mendengar nama tunangannya saja. Otaknya terus berputar berusaha mengingat semua kejadian saat kecelakaan, namun hasilnya nihil.  Yang ia ingat saat kecelakaan itu berlangsung hanyalah Hyukjae yang berlari kearahnya, memeluk tubuhnya sambil menangis terisak dengan tubuh bergetar hebat.

"Hiks.. Kenapa Tuhan tak Hiks adil padaku hiks.. Ak-aku takut Hiks" sungguh Donghae tak paham dengan takdir. Ketika takdir mulai bermain, ia bisa membawa kita melewati sesuatu yang manis, atau bahkan sesuatu yang pahit, menyedihkan, menyakitkan, juga menyesakkan.

"Ulljima (Jangan menangis), tolong jangan mengeluarkan air itu lagi. Aku tak kuat melihatmu menangis" Ryeowook mendekat dan merengkuh tubuh Donghae ke pelukan mungilnya.

Donghae menenggelamkan wajahnya di perpotongan leher Ryeowook. Ia mengangguk kecil didalam sana. 

Ceklek

Heechul masuk untuk memberitahu bahwa Donghae sudah boleh pulang hari ini, "Hai, Donghae. Keadaanmu sudah stabil dan juga kau sudah boleh pulang hari ini. Eum, besok juga boleh. Namun, jika kau ingin pulang hari ini, up to you" jelas Heechul sambil berjalan membuka jendela membiarkan cahaya matahari senja masuk melalui jendela.

Donghae hanya mengangguk dan memalingkan wajahnya ke arah jendela. Ia membiarkan angin menerpa wajah dan rambutnya. Ia memejamkan matanya dan berusaha menghilangkan rasa khawatir yang hinggap di hatinya.

"Donghae Hyung, kau mau pulang kapan?" itu Ryeowook yang bertanya.

"Besok saja. Aku sedang tak ingin melihat hal yang mengingatkanku kepada nama tunanganku" elak Donghae. Ia segera kembali memalingkan kepalanya dan menatap bagaimana indahnya awan dan sorot cahaya jingga matahari menyatu bagaikan lukisan yang Tuhan lukis dengan indah.

Yesung, Siwon, dan Ryeowook mengerti bagaimana perasaan Donghae. Donghae sedang sedikit kacau sekarang. Mereka tahu Donghae sedang ingin waktu untuk sendiri, jadilah mereka keluar ruangan ICU dan meninggalkan pemuda manis itu untuk menyendiri.

Mendengar suara pintu tertutup dari luar, Donghae segera membenarkan posisi duduknya dan mengambil buku harian bersampul coklat itu. Bibir Donghae mulai menyunggingkan senyum kecil membaca semua tulisan tangannya di dalam buku yang sebenarnya merupakan privasi untuk dirinya. Matanya menatap nanar ke arah semua paragraf disana.

"Dimana kau, Hyukjae Hyung? Bogoshipo-sso"

To Be Continue~

Vote & Comment merupakan cara kalian menghargai karya seseorang.

Cover [EunHae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang