0 4 : Feeling's

376 42 7
                                    

Donghae menghapus air mata Hyukjae yang masih saja menetes.

"Donghae-ah mian hyung berteriak padamu tadi," sesal Hyukjae dengan kepala tertunduk.

"Eoh? untuk apa minta maaf. Aku mengerti apa yang kau rasakan" balasnya dengan wajah polos.

"Aishh, anak ini benar-benar lugu" Hyukjae mencubit gemas pipi Donghae.

"Ya! Appo.. (sakit)" kesal Donghae.

"Hae-ya, aku ingin bertanya padamu,"

"Katakanlah"

"Apa ada sesuatu yang kau rahasiakan dariku?" selidik Hyukjae tiba-tiba.

"R-rahasia? An-ani!, aku tak punya rahasia yang kusembunyikan darimu" ucap Donghae terbata.

"Tunggu, kenapa dia bisa tahu aku ingin mengungkapkannya sekarang?! Ini bukan saat yang tepat Lee Donghae!" batin Donghae.

"Jinjja?" lanjut Hyukjae.

"Jinjja!" jawab Donghae yang mencoba untuk meyakinkan manusia disampingnya.

"Kalau begitu, cium pipiku agar aku yakin kau tak berbohong"

Blusshh..

Seketika perintah Hyukjae membuat Donghae merona. Rona merah di pipi chubby-nya begitu terlihat, ditambah kulitnya yang seputih susu itu membuat ronanya makin tampak.

"Blushing, eoh?" goda Hyukjae saat melihat Donghae bersemu.

"Ya! Hyung! Berhen- aww" Donghae yang hendak memukul Hyukjae terhenti karena tangannya yang terinfus.

"Gwenchana?!" seolah sangat khawatir, Hyukjae langsung mendekat ke arah tangan Donghae dan menggenggamnya.

Hyukjae POV

Apa ini refleks ku saja atau memang aku sengaja melakukan ini?! Oh tunggu, aku tehipnotis dengan mata itu. Mata yang sedari tadi menatapku dengan dekat.

Hanya beberapa inch jarak wajah kami. Aku melihat wajahnya dengan tajam. Matanya jernih sekali. Sangat cantik. Hyukjae!! Kau kenapa?! Aku gila dengannya, sungguh!

Mataku beranjak melihat bibirnya. Tatapanku masih lekat di bibirnya, entahlah aku ingin sekali mendaratkan bibirku disana.

Hyukjae POV end

Wajah Hyukjae semakin mendekat dengan wajah Donghae. Entah kenapa semakin dekat wajah Hyukjae semakin merah pula wajah putih Donghae. Dan kemudian..

Cup

Hyukjae mendaratkan bibir tebalnya di bibir milik Donghae. Ia melumat bibir lelaki di hadapannya dengan lembut.

Donghae? Donghae dalam waktu singkat terbawa dalam permainan Hyukjae dan menikmati lumatan itu.

"Mmhh eungh.." Donghae mendorong lemah bahu Hyukjae. Pasokan udaranya hampir habis karena ciuman panjang itu.

Hyukjae melepaskan tautan bibir mereka.

"manis" ucap Hyukjae dengan santainya tanpa menghiraukan Donghae yang masih ngos-ngosan menghirup udara yang ada.

"H-hyung kenapa kau menciumku?" Donghae langsung meminta penjelasan kepada manusia yang dengan tiba-tiba melumatnya tanpa aba-aba.

"M-ianhaeyo, hyung t-tidak bermaksud jahat padamu" Hyukjae menatap mata Donghae. Sedangkan oknum Lee Donghae dihadapannya hanya menunduk dengan wajah bersemu.

"Kenapa kau gampang sekali bersemu, eoh?" goda Hyukjae untuk yang kesekian kalinya.

"Aissh, terserahlah" Donghae menidurkan tubuhnya dan memunggungi Hyukjae yang masih terkekeh dengan Donghae yang semakin menggemaskan ketika kesal.

"Jaljayo.. saranghae Lee Donghae" tanpa tahu Donghae mendengarnya, Hyukjae keluar setelah mengecup ringan dahi Donghae.

Setelah Hyukjae benar-benar sudah tak terlihat dari pandangannya, Donghae kembali mendudukkan tubuhnya dan mengambil buku hariannya.

• Lee Donghae's Dairy •
12 Oktober 2K19

Gila! Ini sungguh sungguh gila! Apa itu tadi?! Itu sungguhan? Apa dia baru saja mengatakan 'saranghae' ?!! Oh tidak, Lee Hyukjae mulai tak baik untuk jantungku!

Lee Donghae 2K19

Ia kembali menutup buku bersampul kulit berwarna coklat itu. Mencoba memejamkan matanya, tapi nihil otaknya masih berputar mengenai kejadian bersama Hyukjae.

"Hyung, aku harap kau mencintaiku lebih dari menganggapku sebagai adikmu" gumamnya sebelum mulai masuk ke dunia mimpi.

Hyukjae? Kemana dia? Dia ada di depan pintu. Pintu kamar rumah sakit Donghae. Dia mendengar segalanya.

Setelah tahu Donghae benar-benar terlelap, Hyukjae kembali masuk dan duduk disamping tempat tidurnya.

Hyukjae mengambil buku harian milik Donghae di atas nakas kemudian membukanya. Ada satu paragraf yang menarik sorotan matanya.

"Dear, Hyukjae Hyung. Aku tak tahu kapan kau akan membacanya. Mungkin tak akan pernah. Sama seperti perasaanku. Aku berharap sesuatu yang tak akan pernah terjadi. Aku berharap kau mencintaiku lebih dari sekedar adik. Aku ingin menjadi kekasihmu. Ya, ini harapan. Harapan harua dijunjung tinggi, kan? Tapi suatu hari, aku akan pasrah dan tak akan mengharap seperti ini sekalipun. Saranghae, Lee Hyukjae hyung -Lee Donghae♡" senyum terukir di bibir tebal itu. Ia sadar, perasaannya akan dibalas oleh Donghae-nya.

Mata cantik itu mulai terbuka perlahan. Tubuhnya menggeliat dan mulai sadar perlahan.

"Eoh? Hyung? Kenapa kau ada disini?" ujar Donghae dengan suara serak khas bangun tidurnya.

"HYUNG!! KENAPA KAU MEMBUKA BUKU HARIANKU! AISHHH" Donghae berteriak dan merebut buku itu dari genggaman Hyukjae.

"Nado Saranghae," Hyukjae secara tiba-tiba mengucapkan itu.

"M-mwo?"

"Saranghae Lee Hyukjae hyung, kau yang menulis itu, kan? Di buku harianmu?" dengan santainya Hyukjae mengatakan itu tanpa melihat raut wajah Donghae yang sudah seperti kepiting rebus.

"Ak-aku.." Donghae mulai tak karuan.

Cup

Satu kecupan ringan diberikan Hyukjae kepada lelaki di hadapannya. Lagi-lagi, Donghae memerah.

"Aku selalu heran mengapa kau gampang sekali bersemu dan membuat pipimu merah begitu?" argh! Godaan itu selalu saja terlontar - entah untuk yang keberapa kalinya - dari mulut pedas Hyukjae.

"Ya, ya oke aku kalah. Aku mencintaimu, Lee Hyukjae. Sejak aku bersekolah di Chung-Ang university, aku menemuimu untuk yang pertama kalinya. Kau adalah sosok dingin yang dikagumi sebagian besar kaum hawa di kampus. Dan sialnya, aku satu jurusan denganmu" jelas Donghae dengan senyum tipis.

"Neol ara? (Kau tahu?), aku sangat menginginkanmu ada di sampingku jam ini, menit ini, detik ini, bahkan selamanya"

Grep

Hyukjae membawa tubuh Donghae ke dalam dekapan hangatnya.

Nyaman. Itu yang pertama kali ada di benak Donghae. Inilah pelukan yang ia tunggu selama lima tahun terakhir. Inilah yang ia inginkan.

"Ah, ya. Jika aku bilang, "maukah kau jadi pacarku", kau bilang akan menjawab apa, nyonya Lee?"

To Be Continue~

Vote & Comment adalah cara kalian menghargai karya seseorang.

Cover [EunHae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang