2 0 : Epilogue [END]

384 20 26
                                    

Pagi yang cerah, hari ini Donghae akan kembali ke mansion tunangannya. Donghae berani bersumpah demi Tuhan, ia masih sangat sensitif dengan segala hal yang berkaitan dengan Hyukjae. Ryeowook akan ikut dengannya ke mansion, sedangkan kekasih Ryeowook sendiri - Yesung - ada pekerjaan di Busan. Jadi Ryeowook bisa menemani Donghae sampai kekasihnya kembali.

"Apa semuanya sudah?" tanya Ryeowook yang sedang memasukkan serta menata beberapa barang di dalam tas.

"Heum" Donghae hanya menanggapi pertanyaan Ryeowook dengan dehemannya tanpa berniat membalas.

Ryeowook yang mendengar hanya dibalas oleh deheman sontak berbalik karena merasa Donghae sedikit berbeda pagi ini. Ryeowook sedikit memperhatikan raut wajah Donghae dengan instens membuat empunya menengok karena merasa diperhatikan begitu lama.

"Apa?"

"Tidak. Apa kau takut, Donghae Hyung?" ucapan yang terlontar dari bibir mungil Ryeowook membuat Donghae membeku ditempat.

Merasa tidak ada jawaban dari orang yang dimaksud, Ryeowook berjalan pelan menghampiri Donghae yang berada beberapa langkah didepannya. Dipeluknya badan Donghae.

"Jangan takut. Aku bersamamu" Ryeowook melepas dekapannya dan tersenyum dengan manis. Donghae membalas senyuman itu dengan anggukan juga senyuman miliknya.

"Kita akan naik apa jika Siwon tidak ada?" ujar Donghae bingung.

"Eum, kalau Taxi  saja bagaimana?" jawab Ryeowook ragu-ragu.

"Arasseo" jangan tanyakan kemana Siwon, ia ada kencan dengan kekasihnya - Kyuhyun -. Memang Choi Sialan Siwon itu benar-benar sialan. Disaat semuanya kacau seperti ini bisa-bisanya ia mempunyai waktu berkencan dengan Kyuhyun.

"Siap?" Donghae diam agak lama hingga mengangguk yakin ke arah Ryeowook.

Setelah mengurus semua berkas Donghae, kedua lelaki itu pergi ke trotoar dan memberhentikan taxi. Satu setengah jam mereka lewati di perjalanan menuju ke mansion. Rumah sakit Cheongnam memang bukanlah rumah sakit yang bisa dikategorikan dekat dengan mansion Hyukjae.

Kemudian setelah membayar upah sopir itu, Ryeowook dan Donghae turun dari taxi dan memasuki mansion

Badannya menegang ketika menghirup aroma maskulin khas Hyukjae saat masuk ke dalam kamarnya. Semua barang dan pakaian Hyukjae serta miliknya tertata rapi tanpa ada yang berantakan sedikitpun. Semua hal ini begitu mengingatkan dirinya kepada sosok Lee Hyukjae yang tegas kepada orang lain namun lembut kepadanya. Sangat lembut. Mengingatkan Donghae akan Hyukjae yang tak pernah membagi rasa cinta dan sayangnya kepada orang lain.

"Donghae Hyung! Mandilah! Aku akan memesan makanan!" perintah Ryeowook dari lantai bawah.

"Baiklah!!" balas Donghae lantang.

Setengah jam kedua lelaki itu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Ryeowook yang sibuk memesan makanan melalui aplikasi di dalam smart phone-nya, dan Donghae yang sedang menata dirinya di hadapan kaca.

Donghae berlari menuruni tangga dan berjalan ke arah Ryeowook yang sedang duduk di sofa ruang Televisi.

"Hei! Kau gila, Hyung?! Jangan berlari!!" peringat Ryeowook dengan sedikit rasa khawatir tersirat di hatinya. Secara Donghae baru saja siuman dan sudah sangat sangat petakilan hari ini.

"Hehe, maaf" ucap Donghae dengan cengengesan khasnya.

"Tunggulah disini, Hyung. Aku akan mengambil dompetku di kamar" setelah dijawab anggukan dari Donghae, Ryeowook melenggang pergi dan dengan cepat mengambil dompetnya untuk membayar makanan yang ia pesan nanti.

Cover [EunHae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang