Seketika wajah Donghae kembali memanas.
"CK! LEE HYUKJAE KENAPA SENANG SEKALI MENGGODAKU, SIH?!" batin Donghae kini sangat kesal dengan Hyukjae yang entah sudah berapa kali menggodanya hari ini.
Pletak!
"Ya! Kau kira aku yeoja, huh?!" Donghae menghadiahi Hyukjae dengan sebuah jitakan sayang darinya.
"Hehe, lagipula mata cantik dan wajah imut mu itu membuatmu terlihat seperti yeoja! Kembali lah ke pertanyaanku! Jadi apa jawabanmu?" Hyukjae kembali mengulang pertanyaan yang tadi ia lontarkan untuk Donghae-nya.
Apa aku baru saja memanggil dirinya, Donghae-nya? Ah, molla..
"Ne, aku mau" cicit Donghae dengan suara yang sangat pelan.
"Huh?! Aku tidak dengar?" Hyukjae bertingkah seolah tidak mendengarnya, padahal itu sangat jelas di kuping Hyukjae.
"NE, AKU MAU HYUKJAE HYUNG" teriak Donghae.
Terkejut, Hyukjae membekap mulut Donghae dengan bibirnya.
"Mpph.." lenguhnya. Donghae mendorong Hyukjae dan mencebik disaat yang hampir bersamaan.
"Dasar mesum! Mau berapa kali lagi kau menciumku!" protesnya.
"Selamanya" Donghae hanya berdecih kesal karena Hyukjae yang tak kunjung selesai menggoda dan menciumnya.
Jangan salahkan Hyukjae. Salahkan bibir plum milik Donghae yang manis dan lembut. Bibir itu! Bibir yang membuat Hyukjae candu dan selalu menciumnya. Hyukjae tak tanggung-tanggung, bisa saja ia melumat bibir itu di depan umum. Gila, itu yang ada di benakmu. Ya, aku tahu, tapi apa kita bisa melarang seorang Lee Hyukjae? Tidak bisa, dan tidak akan pernah bisa.
"Ah, ya, aku lupa memberitahumu. Besok kau sudah bisa pulang. Besok pagi, aku janji akan kembali dan menjemputmu" jelas Hyukjae.
"Jinjja? Ne, arasseo. Lalu aku pulang kemana?"
"Ck. Kau ini terlalu bodoh atau bagaimana, sih? Tentu saja ke mansion-ku!"
"Baik- Eunghh, Jeball~ (Kumohon~) hentikan!" rengek Donghae setelah untuk yang ke sejuta kalinya Hyukjae mencium bibir plum itu.
"Itu yang terakhir, untuk hari ini" Hyukjae dengan santainya meninggalkan Donghae yang masih berdesis kesal seorang diri seperti orang gila.
* l00nA rasa kalian pasti ngerti ya, kenapa l00nA bikin kalimat "untuk hari ini" jadi tebal
***
Mentari telah keluar dari zona nyamannya, sinar berwarna kuning keemasan menembus kaca kamar rumas sakit yang masih terlihat sepi, bahkan tak ada bersuara. Haha, sorot kilau itu tentu tak akan mengganggu seorang Lee Donghae yang masih terlelap tanpa terganggu sedikitpun.
Tapi, tak lama kemudian, mata cantik itu terbuka. Menampakkan mata jernih berwarna coklatnya. Badannya menggeliat dan perlahan mengumpulkan seluruh kesadarannya.
Donghae melihat ke sekeliling kamar bernuansa putih itu, "Eoh? Dimana Hyukjae Hyung? Katanya dia akan menjemputku?".
Benar. Tak ada tanda-tanda Hyukjae di kamarnya. Kemana dia? Apa dia mengingkari janji itu? Asal kalian tahu, Donghae sangat membenci manusia yang suka mengingkar atau tidak menepati janjinya.
Namun tak berapa lama kemudian..
"Saengil chukkae hamnida.. saengil chukkae hamnida.. Saranghaneun uri Donghae.. Saengil chukkae hamnida!" Hyukjae masuk dengan nyanyian dan kue yang dibawanya. Hari ini, adalah hari kelahiran Donghae. Jangan dipikirkan cara ia bisa tahu bahwa tanggal 15 Oktober adalah hari Donghae berulang tahun, dia bisa tahu apapun yang dia inginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cover [EunHae]
FanfictionSeorang lelaki muda diculik oleh seorang raja mafia karena sang ibu memiliki masalah dengan mereka. Si lelaki justru jatuh cinta dengan mafia yang menculiknya dan teringat akan hal di masa lalu. Lama-kelamaan sebuah hubungan terjalin. Masalah rumit...