"Ya, bengis. Itulah aku. A-aku.. akupun tak mengerti dengan perasaan ini. Tapi, ah sudahlah, kau tetap harus disini dan melayani ku seperti para maid lain" jelas Hyukjae dengan wajah linglung.
"Yang penting, kau tidak jadi mengeksekusiku" tambah Donghae.
Hyukjae pergi dari hadapannya. Ia merasa mengenal Hyukjae, tapi rasanya sama dengan apa yang Hyukjae rasakan saat di mobil tadi. Siapa Donghae dan Hyukjae sebenarnya? Akupun yakin, itu yang ada di benakmu saat ini.
"Siwon-ssi, lalu aku harus mengerjakan apa?" Donghae masih menggunakan bahasa formal dengan Siwon, padahal umur keduanya dekat. Hanya saja, Siwon lebih muda satu tahun dibanding Donghae.
"Jangan terlalu formal denganku, Donghae-ah. Umur kita dekat"
"Benarkah? Aku kira kau lebih tua dariku. Jadi bagaimana, apa yang harus kukerjakan?" ucap Donghae mengulang pertanyaannya.
"Berbaur lah dengan para maid dibawah. Akan kutunjukkan jalannya" Siwon mulai berjalan di depan Donghae, dan Donghae mengekori nya di belakang.
Sementara para pekerja di rumah Hyukjae sibuk berkutat dengan pekerjaan masing-masing, Hyukjae sendiri hanya bergumam seorang diri di kamarnya seperti kehilangan akal sehatnya. Tentu saja gumamannya tentang maid baru di mansion-nya, Lee Donghae. Ia masih berusaha memutar otaknya agar mengingat, siapa Lee Donghae sebenarnya.
Tok, Tok, Tok
"Siapa dia? Apa aku mengenalny-"
"Permisi, tuan" omongan Hyukjae terputus setelah Donghae masuk ke kamarnya, dengan membawa nampan berisikan secangkir teh untuk majikannya. Hyukjae hanya bisa terdiam sambil memperhatikan wajah anak muda itu. Donghae masih berusaha menaruh cangkir yang ia bawa ke nakas sebelah kasur Hyukjae, tapi..
PRANG!!
Gelas yang dibawanya jatuh dan pecah berkeping-keping. Donghae langsung buru-buru membereskannya dan menggantinya dengan teh yang baru.
"LEE DONGHAE!! KALAU BAWA SESUATU HATI-HATI, SSAEKIYA!" umpat Hyukjae dengan tangan yang sudah siap menampar wajah imut didepannya.
"T-TUAN! Jangan marah pada Donghae, aku yang menyuruhnya mengantarkan itu ke kamarmu!" seorang maid wanita muda yang lebih tua dari Donghae bernama Im Yoona berusaha menghalangi tangan Hyukjae agar tak menampar Donghae. Alhasil, ialah yang terkena tamparan dari Hyukjae.
"PECAT DIA!" teriak Hyukjae pada Siwon yang sudah berjaga di depan kamar tuannya.
"Algesseubnida (Baiklah)" Siwon segera menyeret Yoona keluar, namun gadis itu tidak memberontak sama sekali, ia pasrah.
***
Di sisi lain..
"Noona! Kau gila?!" Donghae masih terus bersikeras mencegat Yoona untuk pergi, walau ia tahu itu tak akan berhasil.
Yoona yang sedang mengemas barangnya hanya tersenyum ke arah Donghae, "Sudahlah, Donghae-ah. Aku tak apa".
"Tapi Noon-" mulut Donghae dibekap oleh tangan Yoona, bersamaan itu pula Siwon menampakkan setengah badannya di ambang pintu. Melihat Siwon, mereka buru-buru merubah posisi dan berusaha se-netral mungkin di depan Siwon.
"Yoona-ssi- Ya! Ada apa ini? Jangan melakukan yang aneh-aneh disini!" solot Siwon asal.
"Siapa pula yang melakukan aneh-aneh! Dasar mesum!" elak Yoona.
Donghae yang mendengar perdebatan mereka hanya menyernyit dan memasang muka penasaran kemudian bersuara, "Apa maksudmu aneh-aneh?".
Mereka berdua tertawa melihat Donghae. Betapa polos dan lugunya anak disamping mereka ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cover [EunHae]
FanfictionSeorang lelaki muda diculik oleh seorang raja mafia karena sang ibu memiliki masalah dengan mereka. Si lelaki justru jatuh cinta dengan mafia yang menculiknya dan teringat akan hal di masa lalu. Lama-kelamaan sebuah hubungan terjalin. Masalah rumit...