20. Beautiful

1.7K 270 99
                                    

Juling aink baca bulan gosong... mataku butuh refreshing

"Bagaimana keadaannya?" tanya Lisa.

"Kritis, detak jantung melemah dan suhu tubuh meninggi"

Lisa memakai maskernya lalu mulai membantu Jisoo meng operasi pasien tadi. Jisoo mengatur tabung oksigen agar pasien tetap bernapas sementara Lisa melakukan operasi dengan cepat dan hati-hati.

"Siapkan pengejut jantung" tegasnya.

"Hana, Dul, set"

"Hana dul set"

"Sekali lagi, Hana, dul, set"

Di layar monitor, terlihat detak jantung pasien kembali stabil membuat Lisa dan Jisoo menghela nafasnya lega.

"Pasien selamat dan operasi berhasil. Kabari keluarganya" ucap Lisa pada dokter yang menangani.

Lisa mencuci tangannya pakai sabun lalu dia melihat Jisoo yang sedang terduduk dan masih Shock dengan kejadian tadi.

"Hey~"

Jisoo mendongkak melihat Lisa yang duduk disampingnya. "Apa ada yang menganggu fikiranmu?" tanya Lisa.

Jisoo menghela nafas lalu menggeleng. "Eobso"

"Ayolah, katakan padaku. Bukannya kau ini temanmu?"

"Sejak kapan?"

Lisa mengedikkan bahunya. "Entahlah. Aku rasa kau temanku. Jadi? Katakanlah pada temanmu ini. Kenapa kau tidak fokus tadi? Bukankah kau dokter yang profesional?"

Jisoo menghela nafasnya "Se profesional apapun seorang dokter, dia tetap manusia. Punya masalah dan fikiran. Dan iru mengganggu fokusku."

"Oh? Kau punya masalah? Ceritakanlah, siapa tahu aku bisa membantumu"

"Ibuku... Dia kritis lagi"

Lisa mengkerutkan dahi nya. "Ibu mu sakit?"

Jisoo mengangguk. Dia menatap Lisa dengan matanya yang berkaca-kaca. "Salah satu alasanku menjadi seorang dokter adalah karna ibuku yang sedang sakit-sakitan. Aku tidak tega melihatnya yang terus bekerja untuk biaya kuliahku. Aku ingin jadi dokter agar ibuku bisa sehat lagi seperti dulu, namun sekarang keadaannya kembali memburuk, membuatku kembali cemas" Jisoo menutup matanya menekan kepedihan dihatinya,mengingat sang ibu yang sedang terbaring lemah di rumah sakit.

"Dimana ayahmu?"

"Dia pergi Saat aku kecil. Dan saat ibu mulai bekerja, ibu mulai terserang penyakit-penyakitnya itu"

"Aku turut prihatin. Eummm... Dimana ibumu?"

"Dia ada di rumah. Dirawat dirumah saja dengan kakakku yang membantunya bergerak dan berjalan."

"Bisa aku menemui ibumu?" tanya Lisa.

Jisoo menatap Lisa tak percaya. "Maksudmu?"

"Itu, aku hanya ingin mengunjungi ibumu"

"Kau serius?"

Lisa mengangguk. "Besok aku akan berkunjung. Ibumu suka apa?"











"Menantu yang baik dan pengertian"

o0o

"Whuhhf"

Rose menutup matanya cepat kala Jennie meniup matanya dengan tidak tupaisiawi.

"Pelan pelan J, bagaimana jika mataku tak lagi berada ditempatnya karna kau tiup?"

GOMER[H] (Segera Difilmkan) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang