31. Same

2K 242 110
                                    

Demi alex dingin bet anjir, seharian gw pake hoodie anjir, padahal gw pake baju yang kainnya lumayan tebel. Tapi tetep aja dingin anjir. Gak kebayang kalo di +62 ada salju 😖

Anjrit

"Apa!?" Jisoo bangkit lalu mendekati Lisa yang tengah tersenyum padanya.

"Ya, aku sudah memutuskannya. Jadilah kekasihku" ucap Lisa.

"Dasar biadab, kau memutuskan Jennie? Orang yang telah bertahan denganmu selama bertahun tahun? Kau memutuskannya?"

"Itu karna aku mencintaimu Kim Jisoo. Mengertilah, aku mencintaimu"

"Tapi kau menyakiti Jennie. Sebagai sesama perempuan aku juga merasa sakit"

"Jangan fikirkan dia, dia ada Rose yang selalu menjaganya"

"Aku tidak habis fikir padamu Lisa." ucap Jisoo.

"Sudah, Aku hanya ingin kau menjadi kekasihku Jisoo"

Jisoo hanya diam. Entah kenapa ambisinya mendapatkan Lisa lenyap begitu saja. Apalagi saat ibunya mengingatkan Jisoo pada kelakuan ayahnya dan membuat Jisoo sadar jika tingkah lakunya membuat ibunya teringat pada kelakuan ayahnya dulu.

"Ji ... Mau yahh"

"Entahlah"

Lisa menghela nafasnya lalu membiarkan Jisoo pergi. Dia mendudukkan dirinya di taman dekat rumah sakit hingga dia melihat seseorang membonceng dengan motornya.

Lisa menelan ludahnya kasar menyadari itu Jennie dan Rose. Dia lihat Jennie tersenyum pada Rose dan mencium pipi Rose dengan susah payah karna Rose selalu menghindar. Dalam hatinya Lisa mengutuk adegan romantis itu. Namun disamping itu semua Lisa tak lagi punya hak atas Jennie.

"Mati aku" desisnya saat Rose melihat Lisa dengan mata elangnya.

Rose turun lalu mendekati Lisa. Dalam hati Lisa terus berdo'a semoga tuhan masih menyayangi jiwanya dan membiarkannya hidup lebih lama. Entah kenapa dia jadi takut pada sahabatnya itu. Apa mungkin karna Lisa gagal menjaga Jennie?

"Lisa"

"N-Nde?"

"Sedang apa kau disini?"

"Aku akan ke dalam Rose, hanya sedang mencari angin saja" ucap Lisa.

Rose menghela nafasnya. "Tenanglah"

Lisa mengernyit dengan ucapan Rose barusan. "Nde?"

"Tenanglah, aku tidak akan memukulmu" ucap Rose memasukkan tangan terkepalnya pada kantong blazer nya.

Lisa menunduk. "Maaf, aku tidak bisa menuntaskan janjiku untuk menjaga Jennie" ucap Lisa.

"Tidak masalah. Aku meminta kau menjaganya sebelum aku pergi. Dan sekarang aku sudah kembali, tugasmu sudah selesai"

Lisa menatap Rose tudak percaya. "Jinjja?"

Rosé menatap Lisa jengkel. "Sebenarnya aku marah padamu Lisa. Kau sangat menyakiti Jennie. Tapi sayangnya aku tidak bisa memukul sahabatku sendiri. Berterima kasihlah pada tuhan karnanya kau masih selamat dari bogemanku"

Lisa menunduk. "Jadi... Apa kau mencintai Jennie?" tanya Lisa.

Rose menggeleng. "Aku sahabatnya. Lagipula aku punya kekasih meski hubunganku dengan kekasihku sedang tidak baik"

"Kau tidak mencintai Jennie?" ulang Lisa.
"Kukira kau mencintainya, mengingat kau menyuruhku menjaganya dan kau sangat marah padaku saat aku menyakitinya"

"Entahlah, aku masih mencari tahu cinta itu apa. Dan apa yang aku lakukan untuk Jennie... Aku juga tidak tahu. Aku hanya merasa ingin menjaganya dan hatinya sampai dia benar benar menemukan orang yang pas dan mampu mendampinginya"

GOMER[H] (Segera Difilmkan) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang