13. Comeback for J

2.1K 310 106
                                    

Tidurnya sungguh tidak nyaman, matanya terpejam namun fikirannya kalut, bayangan kekasihnya yang bersama orang lain terus memenuhi kepalanya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi dan dia belum tidur dari tadi malam. Pintu terbuka dan terlihatlah Yoona yang berjalan mendekatinya dan mengusap rambutnya lembut.

"Nini sayang, eomma keluar dulu eoh?"

Jennie membuka matanya lalu mengangguk.

"Kau sakit jadi jangan bekerja dulu eoh. Ikuti ucapan eomma"

Jennie mengangguk. "Nee eomma-

"Rosie akan menjaga Nini" ucap seseorang yang sedang bersandar diambang pintu dengan tangan terlipat didepan dada.

Yoona tersenyum pada Rose yang perlahan berjalan mendekati mereka. "Bibi Kim tenang saja eoh? Selama Rosie ada Nini akan selalu aman." ucap Rose duduk diranjang Jennie lalu menbelai pipi Jennie.

Yoona mengangguk. "Syukurlah kau ada Rosie, bibi jadi tenang meninggalkan Jennie"

Rose mengangguk. "Pergilah dengan tenang"

"Yak! Kau ingin bibi mati?"

"M-Maksud Rosie bibi Kim pergi dengan tidak khawatir kan Nini sudah Rosie rawat. Rosie bercanda Bibi"

Seketika Yoona tersenyum dan mencubut pipi Rosie. "Bibi juga bercanda Rosie. Kau ini jangan bawa perasaan hmm"

"Astaga bibi"

"Ya sudah, bibi pergi. Bye Nini, Bye Rosie"

Rose mengangguk dan setelah Yoona hilang dari peredaran, atensi Rose pada Jennie sepenuhnya.

"Baiklah Dokter Kim, apa yang harus Pengacara Park lakukan untuk mengurus orang sakit?" tanya Rose mengusap pipi, kening dan Leher Jennie yang terasa panas.

Jennie tersenyum pada sahabatnya. Rosie masih sama seperti 12 tahun yang lalu, dan Jennie masih menyayanginya seperti saat 12 tahun yang lalu, dan perasaan Rosie tetap sama sejak 12 tahun yang lalu.

"Jika aku baca di Wattpad orang demam itu di kompres? Benar?"

Jennie tersenyum lalu mengangguk.

"Biar aku bawakan kompresanmu"

Rose mulai mengompres Jennie begitu kembali. Jennie menggigit termometer dan suhu Jennie tinggi sekitar 39° Celsius.

Rose menggeleng lalu memilah berbagai obat di kotak P3k Jennie yang cukup lengkap seperti apotek.

"Lagipula kenapa kau hujan hujanan malam malam begitu? Ini bukan drama india ingat" ucap Rose membawa obat.

"Paracetamol" ucap Jennie.

Rose membaca nama obat yang dia bawa dan ternyata salah. Rose kembali mencari lalu setelah menemukannya dia meraih bubur yang mulai hangat dan bisa dinikmati.

"Buka mulutmu"

Jennie menurut lalu membuka mulutnya menerima suapan bubur dari Rose.

"Enak?"

Jennie mengangguk. "Enak"

"Tentu enak, aku kan membelinya dari tukang bubur di perempatan sana"

Jennie terkekeh lalu menelan bubur didalam mulutnya. "Pantas"

"Aku kan tidak bisa memasak. Entah kenapa aku selalu saja payah dalam memasak. Kau tahu? Minggu lalu aku hampir membakar dapur"

Jennie kembali menerima suapan bubur lalu mengankat alisnya tanda penasaran.

GOMER[H] (Segera Difilmkan) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang