Ini bakal jadi chapter terpanjang dan chapter yang paling manis—sampai bikin eneg, di book ini. Jadi g mau tau, harus VOMENT! Hehe...
Enjoy...
---
"Selamat sore, pacar...! Bagaimana kabar anda sore hari ini?".
Jisung menatap Hyunjin yang sekarang ada didalam kamarnya dengan tatapan senang. Tanpa basa-basi, Jisung segera berlari lalu memeluk Hyunjin dengan erat. Dia benar-benar merindukan laki-laki kelebihan bibir itu.
"How are you, Babe?" Hyunjin mengulang pertanyaannya tadi.
"Baik, banget,".
Mendengar jawaban Jisung, Hyunjin tersenyum. Dia mengelus rambut Jisung dengan lembut. "Kasur, yok! Pegel gue tadi udah berdiri lama,".
Jisung mendongak, menatap wajah Hyunjin. "Emang lo abis ngapain?".
Hyunjin mencuri sebuah kecupan ringan di bibir Jisung yang langsung membuat pipi Jisung merona. "Niatnya gue mau masuk ke rumah lo lewat cara yang sopan. Jadi gue mencet bel. Tapi lo nya nggak ngebuka-bukain, ya gue langsung masuk akhirnya setelah nunggu 10 menitan,".
Setelah mendengar penjelasan Hyunjin, mereka berdua pun duduk di kasur Jisung.
"Sini peluk lagi," Kata Hyunjin sambil merentangkan tangannya.
Tanpa perlu diperintah dua kali, Jisung segera masuk ke dalam pelukan Hyunjin.
"Sung,".
"Hm?".
"Nengok coba,".
Jisung yang tadinya meletakkan wajahnya di ceruk leher Hyunjin, pun mendongak.
Tanpa pemberitahuan, Hyunjin mencium dahi Jisung lama. "Makasih udah nerima gue,".
Ciuman Hyunjin turun ke hidung Jisung. Ia mengecupnya singkat, lalu tersenyum melihat Jisung yang hanya terdiam dengan pipi yang sudah memerah dengan sempurna dari tadi. "I love you,".
"I know," Cicit Jisung.
Hyunjin meraih dagu Jisung, mengelusnya singkat, sebelum akhirnya memajukan wajahnya dan mempertemukan bibir mereka. Bukan ciuman panas, hanya ciuman manis dengan sedikit lumatan.
---
"Mau makan malem apa, Hun?" Tanya Hyunjin setelah mengecek jam.
"Nasi goreng, tapi buatan lo,".
"Mumu dulu kalo gitu, baru gue—,".
CHU!
"Udah,".
Hyunjin sempat terdiam karena terkejut dengan ciuman Jisung yang tiba-tiba, lalu akhirnya tersenyum. Hal yang seperti ini sebenarnya sudah biasa terjadi sejak status mereka masih 'sahabat'. Tapi entah kenapa, setelah berganti status rasanya jadi seribu kali lebih manis.
"Ayo," Kata Hyunjin. Ia meraih tangan Jisung lalu menggenggamnya. Membawa Jisung ke dapur untuk menemaninya memasak makan malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlalu Manis [HyunSung]
Fanfiction[END] Ini tentang Hyunjin, Jisung, dan segala tingkah 'terlalu manis' mereka. 'Lo tau apa persamaan Hyunjin-Jisung sama teh yang kebanyakan gula? Sama-sama terlalu manis dan bikin eneg'-Felix --- I try to make this as fluffy, or maybe cheesy as poss...