15. Thank You

1.1K 165 37
                                    


'Oke'. Satu kata yang terdiri dari tiga huruf itulah yang Jisung kirimkan sekitar setengah jam yang lalu ke Jeno. Dan karena kata itulah Jisung sekarang duduk disalah satu restoran di mall dengan Jeno.

"Ji, lo kenal sama Hyunjin udah lama, kan?" Tanya Jeno disela-sela obrolan random mereka.

Jisung yang sedang menyantap kwetiau mengangguk dengan semangat. "Iya. Udah lama banget. Gue nggak tau pastinya kapan, tapi kata ortu, gue temenan sama dia dari bayi,".

Jeno ber-'oh' panjang mendengar penjelasan Jisung. "Menurut lo Hyunjin gimana, Ji?".

"Hyunjin, ya...?" Kata Jisung sambil mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya ke dagunya. "Hyunjin itu orangnya random. Kadang nyebelin banget sampe pengen gue tendang ke pulau di antah berantah, tapi kadang juga bisa baik banget kayak malaikat yang baru kemaren turun dari surga,".

Jeno tertawa. "Emang dia kalo lagi baik bakal jadi baik banget apa?".

"Banget! Kek kemaren hari Jum'at. Lo tau kan gue nggak masuk sekolah hari itu? Nah, itu gue kan kesiangan. Pas gue kebangun jam 10-an, dia udah buatin gue sarapan. Padahal gue nggak minta. Terus besoknya gue diajak ke pantai. Serius sih, gue seneng banget hari itu," Jelas Jisung panjang kali lebar, dengan wajah yang ceria.

"Bagus deh, kalo gitu. Gue jadi bisa tenang ngelepas lo,".

"Eh?". Jisung menatap Jeno tak mengerti.

"Iya... Lo suka Hyunjin, kan?".

Tidak seperti biasanya, Jisung diam tidak merespon. Padahal biasanya ketika dia mendapat pertanyaan seperti itu, dia akan marah-marah mengatakan kalau dia tidak menyukai laki-laki kelebihan bibir tersebut.

"Hey, Ji. You ok?" Tanya Jeno.

"Eh, iya. Gue gapapa. Cuma agak kaget denger pertanyaan lo,".

"Jadi, bener kan lo suka Hyunjin?".

"Apaan sih, Jeno. Gue kan pacar lo. Masa' gue suka sama Hyunjin. Ya nggak boleh, lah!".

"Maafin gue, Ji,".

"Loh? Loh? Kok minta maaf?" Tanya Jisung terkejut.

"Maafin gue karena pernah minta lo buat jadi pacar gue. Dari awal harusnya gue sadar kalau mau gimana pun, gue nggak akan pernah milikin lo. Lo udah jatuh ke Hyunjin, sejak lama,".

Jisung terdiam. Ini semua terlalu tiba-tiba. Dia tidak tau harus merespon dengan apa.

"Jadi, ayo kita putus," Kata Jeno. "Gue bukan nggak cinta sama lo. Bahkan rasa cinta gue terus bertambah setiap liat lo, setiap mikirin lo. Tapi lo tau kan Jin, semakin kita cinta sama seseorang, semakin lo bisa ngikhlasin dia,".

"Jeno, gue nggak ngerti,".

"Gue bahagia bisa ngeliat lo bahagia. Dan karena Hyunjin itu termasuk alasan utama lo bahagia, gue rela. Han Jisung, ayo kita putus," Kata Jeno diakhiri dengan senyum yang tenang. Walaupun begitu, untuk pertama kalinya Jisung bisa melihat luka didalam mata Jeno. Untuk pertama kalinya dalam hidup Jisung, dia merasa sangat bersalah ke Jeno.

"Maaf," Kata Jisung. "Maafin gue karena udah nyakitin lo,".

Jeno mengacak surai Jisung sambil tertawa kecil. "Lo nggak nyakitin gue, Ji. Tapi kenyataan yang nyakitin gue. Udah, ya. Ayo kita putus. Abis ini, ayo kita temenan lagi. Gue siap dengerin semua curhatan lo tentang Hyunjin,".

'"Makasih," Kata Jisung lirih.

"Gue yang harusnya bilang makasih, Ji. Makasih karena udah ngasih kesempatan buat jadi pacar lo selama 15 bulan,".

"Wah, udah lama juga kita pacaran! Kok gue nggak sadar, ya?" Tanya Jisung tiba-tiba.

Jeno terkekeh. "Tuh kan, kita pacaran udah berapa lama aja lo nggak sadar. Nggak niat nih, berarti kemaren pacarannya...".

"Eh, bukan gitu maksud gue...".

"Hahaha... Iya, iya. Gue ngerti, Ji. Nggak berasa kan, kalo udah 15 bulan?".

Jisung mengangguk. Rasanya baru seperti 5 atau 6 bulan. Apa karena dia lebih banyak menghabiskan waktunya dengan yang lain daripada dengan Jeno, ya?

"Gue harap lo bisa bahagia setelah ini, sama Hyunjin. Tanpa perlu kehalang status pacaran sama gue lagi,".



















































"Jadi, lo beneran putus hari itu?".

Jisung mengangguk.

"Di hari Ryujin-Hyunjin ngumumin kalo mereka pacaran?".

Lagi, Jisung mengangguk.

"Kasian Jeno. Dia mutusin lo supaya lo bahagia, nyatanya sekarang lo malah nggak baik-baik aja. Malah jauhan sama Hyunjin," Komentar Felix.

"Gue malah harusnya banyak-banyak terimakasih ke Jeno. Kalo dia nggak mutusin gue kemaren, gue mungkin nggak akan pernah sadar kalo gue suka sama Hyunjin. Gue nggak akan pernah sadar kalo gue udah ngebunuh perasaan gue sejak lama,".


---


Tau ah nggak jelas. Felly bingung sendiri ehehe...


With Luv,

Felly

[06102020-03:50]

Terlalu Manis [HyunSung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang