16. Heartbeat

1.2K 178 34
                                    


"Sung, lo bisa nggak makan mie instan lewat hidung?".

Tidak ada sahutan. Yang ditanya masih saja sibuk memencet-mencet joystick. Berusaha meraih kemenangan di game yang baru saja mereka beli.

"Lo bisa jilat mata kaki lo sendiri nggak, Sung?".

Jisung menghembuskan napas kesal. Nyawa karakter yang dia mainkan hanya tersisa 15%. Kalau Jisung lengah sebentar saja, satu serangan bisa menewaskan karakternya. Dan sekarang Hyunjin malah mengganggunya karena karakter yang dimainkan Hyunjin sudah mati dari tadi.

"Sung, lo percaya zombie nggak?".

"Diem, Jin!" Kata Jisung akhirnya.

Mendengar teguran galak dari Jisung, Hyunjin malah tersenyum senang. "Sung, masa' baru hari pertama masuk sekolah setelah libur semester, guru gue udah ada yang ngasih PR. Parahnya, gue nggak tau guru yang ngasih siapa dan mata pelajaran apa karena tadi gue tidur. Apa gue nggak—,".

"Diem, woy, ah! Kalah nanti gue!".

Jisung menekan tombol-tombolnya dengan cepat. Memberikan serangan-serangan mematikan ke musuhnya. Ketika akan memberikan serangan terakhir, pergerakan jari Jisung terhenti. Kenapa? Karena Hyunjin sudah memeluknya erat dari belakang. "Jadi pacar gue yok, Sung,".

Jisung melepaskan tangan Hyunjin yang melingkar di pinggangnya dan menatap Hyunjin horor. Penyebabnya ada 2: Karena ucapan Hyunjin barusan, dan karena layar TV yang sudah menampilkan tulisan 'GAME OVER'.

"Lo jangan bercanda, Jin," Kata Jisung.

"Gue nggak bercanda. Gue suka lo, ayo jadi pacar gue,".

Jisung memutar bola matanya malas. "Random banget lo hari ini,".

Baru saja Jisung akan bangkit dari duduknya, tangannya sudah ditahan oleh Hyunjin. Laki-laki bermarga 'Hwang' itu membawa tangan Jisung menuju dadanya.

"K-kok... Jantung lo detaknya kenceng banget?".

Hyunjin terkekeh. "I like you, for real,".

"Tapi..." Jisung melakukan hal yang sama. Dia membawa tangan Hyunjin menuju dadanya, dan itu berhasil membuat Hyunjin tersenyum nanar. "Lo bisa rasain, kan? Jantung gue nggak berdetak cepet kayak lo. We don't have the same feelings,".

"Lagian, kita baru kelas 1 SMA, Jin. Semester 2 baru aja mulai. Kita harusnya fokus belajar dulu,".

"Yang lain kelas 2 SMP juga udah pacaran, Sung," Kata Hyunjin dengan nada protes.

"Ya kan yang lain. Lo ngajak gue pacaran, bukan ngajak yang lain pacaran,".

Hyunjin tersenyum kecut. Benar juga apa yang dikatakan Jisung.

"Kita juga udah sahabatan dari bocah. Kalo kata buku-buku yang gue baca, sahabat itu levelnya lebih tinggi dari pacar,".

"Tapi sahabat nggak bisa disayang-sayang, Sung,".

Jisung melirik Hyunjin sekilas, lalu menatap langit-langit kamar. "Kata siapa? Buktinya kita dari dulu sering cuddling. Kita kan sahabat,".










Terlalu Manis [HyunSung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang