Part 11

43 6 0
                                    


Yoona duduk terdiam di kursinya, menatap kursi kosong didepannya.
Lebih tepatnya sebuah kursi yang ditempati Hoseok.
Sudah dua hari berlalu setelah malam itu, dimana Hoseok membawanya jalan-jalan ke sungai Han.
Pria itu sudah dua hari tak masuk sekolah.

"Kenapa Hoseok belum datang juga?." Gumam Yoona.

Yoona pun akhirnya merasa murung, setelah Hoseok tiba-tiba saja memeluknya, membuatnya yakin jika Hoseok pasti sedang memiliki masalah sekarang, membuatnya terus kefikiran dan memikirkan pria itu terus menerus.

Taehyung pun yang masuk ke kelas dan melihat Yoona yang tampak murung, pendiam, tak seperti biasanya pun, merasa begitu khawatir, Pria itu pun memutuskan datang menghampirinya, duduk disebelahnya, tangan Taehyung merangkul pundaknya.

"Ada apa denganmu? Dari tadi hanya melamun saja?." Tanya Taehyung.

"Entahlah, aku hanya merasa tak bersemangat saja."

Taehyung pun tersenyum kotak ke arahnya, yang sontak saja membuat Yoona menatapnya dengan datar.

"Yak! Kenapa kau jadi cuek seperti ini eoh? Yoona yang ku kenal itu selalu ceria, kau harus tersenyum, bukan murung seperti ini."

Taehyung pun menaruh tangannya dipipi Yoona, membuat pola senyuman yang di paksakan.

Melihat Taehyung yang berusaha menghiburnya sontak saja membuatnya tersenyum, berkat Taehyung ia tak kembali murung.
Taehyung selalu saja bisa menghiburnya saat ia sedang bersedih.

Setiap suasana hatiku sedang buruk, kenapa selalu kau yang menghiburku?
Kau bisa membuat perasaanku tenang Taehyung-ah, kau seperti obat buatku. Yoona.


■■■

Setelah malam itu, Hoseok tak masuk sekolah selama seminggu.

Penyebabnya karena kondisinya mulai melemah, kepalanya terasa pusing seperti sudah tak punya tenaga lagi, membuatnya kembali tak sadarkan diri.
Akhirnya kedua orangtuanya membawa Hoseok ke rumah sakit dan ia harus kembali dirawat.

Kanker itu lama-lama mulai menggerogoti tubuhnya, sampai membuatnya tak bisa menahannya lagi, namun pria itu terus berfikir dan menyemangati dirinya sendiri bahwa dia harus kuat dan meyakinkan dirinya agar tetap kuat.

Ponselnya terus berdering, banyak sekali panggilan masuk, dan pesan masuk dari Yoona.
Ia hanya melihatnya tanpa ingin membalas pesan atau mengangkat telponnya.

"Kau pasti sangat mengkhawatirkanku kan?."

Kenapa sekarang aku menyesal? Bukannya aku sendiri yang sudah memulainya?
Tak perlu menyesalinya sekarang, aku akan membuatmu bahagia bersamaku walau hanya sebentar.
Saat pertama kali melihatmu dan bersamamu, membuat hidupku terasa berwarna, aku bahagia saat bersamamu. Hoseok.

Untuk sebentar saja, kali ini aku ingin egois dengan perasaanku, maafkan aku Taehyung, aku akan merebut Yoona darimu sebelum dia sadar dengan perasaanya terhadapmu.

■■■

Seminggu berlalu.
Hoseok akhirnya kembali masuk ke sekolah kembali duduk ditempatnya seperti biasa.
Menatap ke arah pintu menunggunya, menantikan kedatangan Yoona.

Tak lama Taehyung dan Yoona pun memasuki kelas secara bersamaan melihat kedua orang itu dengan tangan yang saling bertaut.

Saat Yoona melihatnya dengan cepat genggaman tangannya terlepas, menghampiri Hoseok dengan raut wajah khawatir.

"Kau darimana saja? Kenapa baru masuk sekarang? Bagaimana kabarmu? Kenapa tak mengangkat telponku? Kenapa mengabaikan pesanku?." Ucap Yoona.

Gadis itu bertanya, memberinya pertanyaan dengan beruntun.

BUTTERFLY.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang