Di hari itu.Saat pertama kali aku bertemu dengannya.
Ditengah sinar matahari yang terik, disertai hembusan suara angin yang membawanya kepadaku ditempat itu.
Dia seorang pria berhati lembut, diwajahnya selalu terukir senyuman yang membuat hatiku menghangat ketika melihatnya.
Dia Jung Hoseok atau biasa dipanggil Jhope.
Iya! Dia memberi namanya sendiri dengan sebutan itu.
Karena Hoseok selalu berkata kalau dia adalah harapan bagi orang-orang disekelilingnya
Setahun yang lalu saat aku pertama kali bertemu dengannya.
Aku bertemu dengannya tanpa sengaja disebuah atap rumah sakit dimana aku dirawat.
Saat itu dia sama sepertiku, memakai pakaian pasien rumah sakit.
Kurasa kami sama-sama pasien dirumah sakit ini."Aaaa... Tuhan kenapa hidupku harus seperti ini? Kenapa aku harus punya penyakit seperti ini? Kenapa kau tidak langsung mengambil nyawaku saja? Kenapa? Kenapa Tuhan?."ucapku berteriak.
Dunia ini seakan tak adil kepadaku, disaat aku melihat orang-orang disekelilingku terlihat begitu bahagia akan hidupnya, berjalan dengan santai dibawah sinar matahari, menghabiskan waktu berbincang-bincang dengan keluarga, saling memadu kasih dengan pasangannya, gelak tawa anak-anak yang tak tau betapa kejamnya dunia yang mereka tinggali.
Namun kenapa hidupku seperti ini?
Apa hanya aku yang merasa tak adil dengan alam semesta ini?
Seakan-akan aku tak pantas bahagia bahkan untuk mnghirup udara disekitarku yang terasa amat menyesakkan.Kedua tanganku membentang diudara menikmati pemandangan dunia yang seakan-akan baik-baik saja walaupun tanpa aku ada didalamnya.
Dunia memang begitu kejam, seakan-akan dia tak perlu aku didalam bumi untuk ia kenang, bahkan mungkin manusia hanyalah pelengkap bumi agar ia bisa selalu dikenang dalam sejarah.
"Hei... Kau! Sedang apa disana?.
Lagi-lagi duniaku terusik, aku bahkan tak dibiarkan untuk tenang menikmati kesendirianku yang terasa amat kesepian.
"Ingin bunuh diri?".
Yoona membalikkan tubuhnya dan melihat pria itu.
Saling menatap dalam diam seakan-akan kicauan burung mewakilkan setiap kata-kata yang ada didalam benaknya.
"Jika iya kenapa?'.
Masih dengan wajah datar tanpa ekspresi, dengan sorot mata tajam seakan-akan meremehkan sang pria.
"Aku bisa dengan mudah melompat sekarang juga!."
Lihatlah ekspresi wajah pria itu, dia terlihat terkejut mendengar apa yang sang gadis katakan.
Perlahan pria itu mulai berjalan mendekat kearahnya.
"Jangan mendekat! Atau aku akan lompat!." Ucapku seakan mengancamnya.
"Apa kau benar-benar akan bunuh diri?."
Aku bahkan tak pernah berniat untuk melakukannya meski terkadang terbesit di otakku untuk melakukannya.
Walau sebenarnya aku berpura-pura dihadapannya, lihat dia bahkan terlihat panik sekaligus khawatir, dan anehnya itu terlihat lucu dimataku.
Bermain-main sedikit sepertinya menyenangkan, kurasa aku pantas menjadi actris drama korea."Jika kau mati dengan cara seperti ini, bagaimana dengan keluargamu? Apa kau tidak menyayangi mereka?."
Awal niatnya sebenarnya ia hanya ingin mengerjai pria itu, namun ucapan yang dilontarkan pria itu seakan menohok hatinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BUTTERFLY.
FanfictionCOMPLATE ✔︎ Hi! Ini cerita pertamaku ya. Maaf jika masih banyak kekurangan dalam Book ini. Kuharap kalian menikmatinya. Menceritakan tentang Kim Yoona yang bertemu dengan Jung Hoseok. Keduanya memiliki penyakit yang kapan saja bisa merenggut nyawa...