Part 17

32 4 0
                                    


Yoona terbaring diranjangnya, sesekali menggulingkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan, gadis itu tengah merasa bosan sekarang, seharian ini ia terus di dalam rumah, pandangannya menatap sebuah foto di atas nakas, menatap seorang pria yang sedang tersenyum kotak disana. "Saat aku merasa bosan, biasanya dia akan selalu mengajakku jalan-jalan."

Biasanya Taehyung akan selalu menemaninya, apalagi jika ia sedang bosan sekarang. Yoona pun jadi teringat saat ia di rawat di rumah sakit, ketika ia sangat merasa bosan ia pun dengan terang-terangan meminta Taehyung untuk membawanya ke luar ruangan hanya untuk sekedar jalan-jalan menghilangkan kebosanan, namun tanpa di duga Taehyung malah membawanya ke luar dari rumah sakit, jalan-jalan menaiki motornya menyusuri jalan kota seoul membuat para perawat kebingungan dengan menghilangnya dirinya, kala mengingat itu membuat Yoona tersenyum simpul. Taehyung selalu mengukir senyum di wajahnya.

Yoona menatap sendu foto itu. "Aku merindukanmu Kim Taehyung..."

Gadis itu pun mengeratkan pelukannya pada sebuah boneka beruang, merasa sedih dalam kesendiriannya, jika di ingat, akhir-akhir ini keduanya memang jarang menghabiskan waktu bersama seperti dulu, barangkali hanya akan berangkat ke sekolah, memperhatikkan dari jarak jauh masing-masing.

Aku tau aku terus mengabaikanmu... melihat pandanganmu yang menatapku saat aku bersama orang lain, kau pasti terluka kan? Aku tau kau cemburu... maafkan aku Taehyung-ah.

Kriet.

Mendengar suara pintu yang terbuka membuat Yoona pun mebalikkan tubuhnya, bukankan sang kakak tengah bekerja? Lalu siapa yang datang kalau bukan...

"Taehyung?."

Mendapati reaksi Yoona yang terkejut melihatnya, membuat Taehyung tersenyum tipis menghampiri gadis itu duduk di tepi ranjang. "Kau pasti bosan, mau jalan-jalan denganku?."

Lagi lagi Taehyung selalu ada disaat ia membutuhkannya. Yoona pun tersenyum menatap wajah pria itu. "Tentu saja, aku mau."

Yoona melingkarkan kedua lengannya di perut Taehyung, berpegang pada pria itu. Menaiki sebuah motor menyusuri jalan kota seoul yang sangat ramai.
Menikmati angin yang berhemus melewati keduanya.

Ia merasakan pelukan hangat dari tubuh seorang pria yang tengah ia pegang erat ini.

"Kenapa kau selalu ada untukku?."

Keduanya berhenti disebuah rumah. Yoona pun turun dari motor disusul dengan Taehyung. Pria itu pun melepaskan helm yang di pakai oleh sang gadis merapikan sedikit rambutnya yang terlihat sedikit berantakan. "Eomma dan Appa merindukanmu, mereka ingin menemuimu."

Namun ucapan Taehyung sepertinya tak di dengar olehnya, sang gadis terfokus menatap netranya hingga ia terkesiap kala tangan Taehyung meraih tangannya menggenggam tangan gadis itu. "Ayo Yoona-ah."

Tungkai kaki keduanya pun melangkah masuk kedalam rumah itu. Berjalan menyusuri ruangan, hingga keduanya bertemu dengan pasangan suami istri paruh baya.

Ny.Kim pun menyambut Yoona dengan hangat membuka lebar tangannya memeluk tubuh gadis itu. "Eomma merindukanmu sayang, Taehyung jarang membawamu kesini." Dumelnya menatap tajam ke arah sang anak sekilas.

Tuan Kim pun menyambut kedatangannya. "Selamat datang Yoona."

Ny.Kim membawa Yoona duduk di sofa seraya berbincang-bincang dengan sang gadis, dan Taehyung yang anak mereka sendiri seperti diabaikan oleh kedua orangtuanya sendiri.

"Yoona jangan terlalu lama bersama mereka ya." Ucapnya. Taehyung pun menaiki tangga menuju kamarnya dengan perasaan kesalnya, ia cemburu dengan kedua orangtuanya sendiri.

Sementara mereka dibawah sana tengah mengobrol, sesekali tertawa, kedua orangtuanya sangat senang dengan kehadiran sang gadis.

■■■


Yoona mengetuk pintu kamar, setelahnya ia pun membuka pintu dan melihat presepsi Taehyung yang tengah bermain dengan Yeontan anjing kesayangannya.

Ia pun duduk di sisi ranjang mengamati seisi kamarnya.

"Sudah lama ya, aku tak masuk ke dalam kamarmu, ruangan ini masih sama seperti dulu."

Taehyung pun menurunkan Yeontan dibawah ranjang, mengambil tempat disebelah sang gadis.

"Tentu saja, dulu saja kau pernah tidur bersamaku disini, saat kita masih kecil, kau merengek karena tak bisa tidur tanpaku, kau ingat?."

Yoona mengangguk. "Tentu saja aku ingat, aku selalu menempel padamu, dan kau juga menempel padaku."

Yoona pun menatap wajah Taehyung melihat pria itu tengah mengusap lembut kepalanya, membuatnya merasa nyaman, hingga akhirnya ia pun menunduk memainkan jemarinya dengan gelisah.
Taehyung yang menyadari itupun menangkup wajahnya menatap netra sang gadis. "Kau gelisah? Disaat kau seperti ini, kau biasanya akan merasa bersalah, aku benar bukan?."

Yoona pun tersenyum tipis menanggapi apa yang barusan Taehyung katakan padanya, perkataan pria itu benar, Yoona bahkan tak bisa membohonginya, pria itu terlalu peka dengan keadaannya, ia tau sifat sahabatnya seperti apa.

"Taehyung-ah... kau tau aku juga sangat menyayangimu, kau sudah seperti kakakku sendiri, sebagian hidupku dipenuhi dengan kehadiranmu, maka dari itu... kau berhak untuk berhenti dan membuangku kapan pun yang kau mau, aku ini hanya menyusahkanmu, kau tau kan aku sakit, aku bisa kapan saja mati, kau bahkan terluka karenaku, aku ini jahat, maka dari itu---

Sruk.

Yoona terkejut dikala Taehyung tiba-tiba saja mendorong tubuhnya berbaring di atas ranjang, kedua lengan pria itu mengurungnya dalam kungkungannya, gadis itu bisa melihat tatapan Taehyung yang tajam menahan amarahnya disana membuatnya seketika menghentikan ucapannya.

"Berhenti berbicara seperti itu! Jika ini menyangkut perasaanku padamu, aku kan sudah bilang jika itu semua adalah salahku, kumohon jangan terbebani, kau selamanya akan selalu disisiku, sampai kapanpun itu, aku tak akan pernah bisa membuangmu, jadi jangan berbicara hal-hal yang tak akan mungkin ku lakukan, kuharap kau mengerti Yoona-ah, jangan membahas ini lagi, jika kau masih ingin berbicara tentang hal ini, aku tak akan mau mendengarnya."

Bulir air mata pun turun begitu saja dari kedua mata Yoona, ia tertegun mendengar penuturan Taehyung, sahabatnya selalu saja keras kepala begini, dari dulu sampai sekarang tetap saja sama seperti itu, akhirnya Yoona pun menutup wajahnya dengan kedua tangannya, ia tak sanggup menatap wajah Taehyung, ucapan pria itu membuatnya haru dan sekaligus bersyukur mempunyai sahabat sepertinya. Membuatnya tak bisa berkata-kata.

Taehyung pun mendudukan kembali sang gadis membawanya kedalam dekapannya, memeluknya dengan erat. "Maafkan aku...Yoona-ah."

"Maafkan aku."

Perlahan Yoona pun berhenti menangis, meski terkadang air mata itu terus turun tanpa seijinnya, menatap netra Taehyung yang tampak menenangkan, kedua tangan pria itu pun menyeka air matanya, tersenyum ke arah sang gadis. "Kau tau kan aku ini keras kepala, jadi turuti saja perkataanku, dan jangan berkata begitu, kau paham kan?."

Yoona pun mengangguk lemah, ia kembali memeluk tubuh Taehyung yang selalu memberinya kehangatan disana, memeluk tubub pria itu selalu saja membuatnya tenang.

Ingat. Kim Taehyung akan selalu menjadi obat penawarnya, yang menyembuhkannya dan selalu memberinya kehangatan. []




Jangan lupa vote dan berikan komentar kalian ya.

Jangan lupa follow akun ini ya WinterSkyV
See u in the next chapter

BUTTERFLY.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang