Part 20

55 6 0
                                    


"Kau yakin tak ingin ku temani?."

Yoona pun menjawab pertanyaan Taehyung dengan gelengan kepalanya, tersenyum menatap ke arah sahabatmya yang masih berdiam diri dihadapannya tanpa mengatakan sepatah katapun.
Membuat Yoona akhirnya meraih tangan besar pria itu. "Aku baik-baik saja, kau boleh pergi Taehyung-ah."

Yoona pun menunjukkan ponselnya dan memperlihatkan percakapannya dengan Hoseok didepan Taehyung. "Kau lihat kan dia pasti akan segera datang, jadi pergilah, jangan khawatir, aku selalu membawa obatku."

Taehyung pun menghela nafas berat, jujur saja entah kenapa hari ini ia merasa gelisah, melihat Yoona yang terus memohon padanya untuk pergi membuatnya mau tak mau harus menuruti kemauan gadis itu. Tangannya pun mengusap surai sang gadis. "Kau yakin kau baik-baik saja? Aku ragu meninggalkanmu sendirian menunggunya disini."

Yoona pun menggeleng. "Hoseok sebentar lagi datang, jadi jangan khawatir, jika terjadi sesuatu aku pasti akan menghubungimu, aku janji."

Mati-matian Yoona mencoba untuk meyakinkan Taehyung, hingga pria itu akhirnya hanya bisa menurutnya saja.

"Ingat! Kau harus menghubungiku."

Akhirnya Taehyung pun berbalik melangkahkan kedua tungkai kakinya menjauh dari sana. Sesekali ia pun menoleh kebelakang hanya sekedar untuk melihat gadis itu sekilas. "Yoona-ah aku selalu khawatir padamu saat kau... tak di sisiku."

■■■

Sinar mentari yang terik, menerangi sudut kota, Hoseok melangkah kakinya masuk kedalam mobil, pria itu mengulas senyum, sebentar lagi ia akan bertemu dengan sang kekasih.

"Aku merindukanmu Yoona-ah."

Dengan tenang Hoseok mengendarai mobilnya, menelusuri jalan kota seoul dan sesekali membalas chat dari sang kekasih.

Tes.

Hoseok mengusap indra penciumnya, dan melihat darah disana, lagi, ia mimisan lagi, darah yang tak kunjung berhenti, perlahan kepalanya terasa pusing, membuatnya kehilangan fokus untuk menyetir.

Tit. Tit. Tit.

BRUK!

Kejadiannya begitu cepat, terjadi sebuah kecelakaan.
Dengan kesadaran yang kian menghilang, pria itu bergumam.

"Yoona..."

■■■

Sudah satu jam lamanya gadis itu menunggu, namun seseorang yang ia tunggu tak kunjung datang juga menampilkan dirinya.

Sebuah bola berguling mengenai kakinya, membuatnya menatap ke bawah dan mengambil bola, seorang anak kecil berdiri didepannya dengan ragu.

Yoona tersenyum menatap anak kecil itu. "Ini bolamu?."

Anak kecil itu mengangguk.

Yoona datang menghampiri anak kecil itu, menjulurkan bola itu padanya. "Ini, ambilah."

Anak kecil itu tersenyum senang setelah mendapatkan bolanya kembali. Yoona mengusap lembut puncak kepala bocah itu, sangat menggemaskan.

"Kakak berdarah?."

Wajah bocah itu tampak terkejut, dan setelahnya ia berlari ke orangtuanya yang tak jauh dari sana menatap ke arah mereka.

BUTTERFLY.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang