Epilog

95 5 0
                                    


Yoona menatap kesal ke arah seorang pria yang baru saja meninggalkannya, ya pria itu adalah Kim Taehyung yang membuat ia merasa geram dan kesal dengan kelakuannya. Baru saja ia mencium keningnya sebagai tanda perpisahan, dan setelahnya pria itu langsung pergi dengan senior wanita di kampus yang terkenal cantik dan juga seksi, primadona kampus.

Yoona pun dibuat mengumpat dalam hatinya, memikirkan Taehyung benar-benar membuatnya merasa kesal setengah mati, membuatnya tak fokus mengikuti kelasnya, dosennya yang didepan sana bersuara bagaikan alunan melodi sendu yang membuatnya mengantuk.

Wendy yang duduk disebelah gadis itu pun menyenggol lengannya berbisik ke telinga gadis itu. "Kau yakin kau dan Taehyung tak punya hubungan apa-apa? Kalian terlihat sangat mesra tau."

Yoona pun memgambil pulpennya dan menulis sesuatu di bukunya, lalu ia menggesernya, agar gadis disebelahnya ini membacanya. "Kami hanya teman masa kecil, dia sudah ku anggap seperti kakakku sendiri."

Wendy pun mengangguk menatap raut wajah Yoona yang kelewat datar, ah bukan, sepertinya sedang sangat terlihat kesal. Semua orang yang melihat keduanya pasti akan mengira mereka berpacaran, selalu datang bersama ke kampus, Taehyung yang mengantar Yoona ke kelasnya dan tak lupa dengan kecupan singkat di keningnya, atau bahkan sekedar menyapa saat berpapasan di koridor dengan Taehyung yang tersenyum lebar. Namun tampaknya Wendy tak melihat kedekatan keduanya yang katanya sahabat, namun lebih ke friendzone. Wendy pun menggeleng-gelengkan kepalanya, jika difikir fikir nasib Taehyung sangat menyedihkan terlibat friendzone dengan gadis disebelahnya ini yang tak peka dengan perasaannya sendiri.

"Yoona-ah malam ini kita ada acara pesta penyambutan mahasiswa baru dari senior, jangan lupa kau harus datang ya."

"Baik aku akan datang."

■■■

Tungkai kakinya berjalan masuk ke dalam sebuah cafe, setelah melihat sebuah pesan ia pun segara kesana mengahampiri sebuah meja yang sudah terisi banyak orang, dan juga senior seniornya.

Wendy pun melambaikan tangannya setelah melihat presepsi Yoona agar gadis iti segera menghampirinya dan duduk disebelahnya.

Yoona menundukkan kepalanya berkali kali membungkuk hormat di depan para seniornya.
Mendengar para senior yang berbincang bincang dan sesekali menanyakan sesuatu hal yang menurutnya tak penting. Jujur sebenarnya gadis itu malas mengikuti acara kampus yang kelewat membosankan ini, dimana banyak sekali makanan dan minuman beralkohol yang selalu ia hindari, masalahnya ia gampang mabuk walau hanya meminum seteguk seloki saja.

"Yoona-ah tadi aku melihat Taehyung dengan senior cantik itu, namanya Irene dia sangat terkenal di kalangan laki laki, aku iri padanya, dia sangat cantik dan anggun ya, apa sedang berkencan?."

Mendengar nama itu membuat Yoona yang awalnya melupakan kekesalannya kini kembali harus menahan betapa kesalnya ia dengan Taehyung sekarang. Sebab pria itu tak kunjung kunjung menghubunginya, ya Taehyung sedang sibuk dengan senior famous itu. Membuat ia merasa jengkel setengah mati, tapi tunggu kenapa ia harus merasa seperti ini, kenapa harus marah dan kesal? Bukankah wajar pria setampan Taehyung banyak digilai para wanita, bahkan sejak SMA saja pria itu sangat terkenal, ia jadi teringat jika ia sudah sering dilabrak dengan para fansnya.

Yoona mengambil sebuah botol soju dan meminumnya secara langsung tanpa harus menaruh cairan bening itu kedalam gelas. Meneguknya dengan sekali minum, menghabiskan setengah botol, sepertinya ia lupa jika ia ini gampang mabuk akibat kesalnya dengan sikap Taehyung padanya.

BUTTERFLY.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang