Happy Reading
Krist menatap tajam ke arah lelaki di depannya, dia berusaha lepas dari kurungan badan Darco, tapi sekuat apapun dia berusaha lepas. Darco.malah makin erat menahan tubuhnya, terus menahan sampai dia tidal bisa kemana-mana lagi.
"Hahaha, tenanglah Turtle. Kalau kau tenang sedikit rasanya tidak akan sakit, tapi kalau kau terus memberontak." Darco menghentikan ucapannya, melihat wajah pasrah Krist yang terlihat sedang menunggu kelanjutan perkatannya. "Kau akan kubuat berteriak sepanjang permainan kita," ucapnya sakras.
Saat melihat tatapan remeh yang dilayangkan Krist, Darco tertawa keras. "Kau tidak percaya? Aku bersungguh-sungguh kau tau. Aku tipe masokis, aku suka kekerasan. Dan aku sangat suka kalau lelaki yang aku masuki berteriak kesakitan," lanjutnya lagi dengan suara serak. Menahan gairah dengan tubuh Kriat yang ringkih.
"Apakah kau pernah bercinta?" Tanya Darco sambil menarik kuat baju Krist, membuat seluruh kancing baju lelaki itu copot dari tempatnya. Dan tanpa bersusah payah lagi, dia langsung membuang semua itu ke lantai.
Sekali sentakkan, mulut Darco sudah berada dinipple Krist, menyusu di Nipple kecil lelaki itu.
"Aghhhh," erang Krist tidak nyaman. Karena sudah pernah bercinta dengan lelaki, gairah Krist jadi sedikit demi sedikit mulai naik. Apalagi saat tangan Darco ternyata tidak tinggal diam, mulai menjelajah ke arah celananya.
Memainkan penisnya yang hampir menegang, tapi sialnya Darco sama sekali tidak menyentuh secara langsung. Dia hanya memainkannya dari luar, sehingga Krist nerasakan sesak di panisnya karena celana jins yang ketat. Rasanya mulai tidak nyaman, dan Krist benci rasa tidak nyaman itu
"Kenapa? Bukankah ini nikmat?" Tanya Darco dan menjilat leher Krist, meninggalkan berbagai bercak merah di sana. Sebut saja Kiss mark, tanda-tanda itu benar-benar terlihat indah di matanya. Apalahi dengan kulit putih Krist, benar-benar bentuk maha karya yang cantik.
"Enghhhhhh." Krist meringis tidak nyaman, dia akan sampai--- tapi, apa yang sedang dilakukan Darco? Kenapa dia tidak membuka celananya, sialan. Rasanya penisnya itu mulai sakit karena tergesek celana dalam, dia yakin penisnya sudah berdiri sekarang.
"Aku tidak suka buru-buru Turtle, akan lebih nikmat kalau pelan-pelan." Cegah Darco saat tangan Krist ingin membuka celananya, sesak. Penisnya sesak sekarang, hal gila apa yang ingin dilakukan Darco pada tubuhnya.
*****
"Sialan Singto, bercinta secara normal saja aku sudah kesakitan apalagi jika secara bdsm. Kau mau membunuhku ya?" Teriak Aisyah habis kesabaran. Dia benar-benar tidak paham dengan jalan pikiran tunangannya itu, apa enaknya BDSM? Itu menyakitkan, tidakkah dia tau itu?
"Tenanglah, ini akan nikmat. Percayalah padaku," ucap Singto seksual. Dia menyelinapkan tangannya ke arah Vagina Aisyah, memasukkan satu jarinya ke lubang kering itu. Yang hal itu membuat Aisyah berteriak kesakitan.
"Sialan, jangan main kering," ucapnya meringis. Rasanya tidak nyaman, aisyah benci rasa sakit yang dirasakannya. Apalagi ketika Singto memainkan titik kenikmatan di lubangnya, rasanya mulai tidak nyaman.
"Lubang duburmu belum pernah dimainkankan? Bagaimana jika aku mainkan?" Tanya Singto dengan nada suara berbahaya.
"Sialan, depan saja sudah cukup Singto. Tidak dengan belakang juga," ucap Aisyah ketakutan.
"Kita tidak sedang tawar menawar kau tau, jadi nikmati saja apa yang aku lakukan."
Sedetik setelah Singto mengatakan itu, dia langsung membalikkan badan Aisyah. Membuat wanita itu meringis kesakitan karena susunya tertindih badan dengan menindihi penjebit baju, dia yakin sekarang pasti Nipplenya sudah lecet. Singto sialan, ini tidak nikmat sama sekali.
"Kau tau sendirikan yang namanya BDSM itu apa? Jadi tahan rasa sakitnya karena aku tidak akan menggunakan pelumas," ucap Singto dan memposisikan penisnya di depan lubang Dubur Aisyah.
Aisyah membulatkan matanya kaget, sialan Singto pasti sudah gila. Diadalam lubang duburnya sudah ada Vibrator dan Didlo, apakah dia sudah tidak berakal sehingga ingin memasukkan penisnya juga? Dia berniat mengoyak lubungnya ya?
"Setidaknya keluarkan dulu mainan itu? Kau mau mengoyak lubangku ya?" Teriak Aisyah ketakutan. Bodoh, memangnya orang gila mana yang tidak akan ketakutan kalau akan dimasuki dengan tiga benda sekaligus. Apalagi Singto ingin bermain kering dengannya, dan Aisyah yakin sekali kalau itu pasti sangat sakit.
Ini posisi seperti pasangan gay bercinta? Dan Aisyah pernah membaca buku tentang hal seperti ini. Rasanya sakit dan seperti ingin mati, Singto pasti sudah gila karena memaksanya untuk melakukan hal ini.
"Rilekslah," ucap Singto datar.
"Tidak, tidak. Kau sudah gila, jangan berani-berani kau melakukan itu. Atau aku tidak akan pernah memaafkanmu," ucap Aisyah sungguh-sungguh.
"Memangnya aku perduli," jawab Singto dingin dan langsung memasukkan penianya begitu saja. Dan bukannya menunggu Aisyah beradaptasi dengan benda-benda dilubangnya, Singto Langsung saja bergerak cepat.
"AKHHHHHHH," teriak Aisyah keras. Rasanya sakit sekali, bahkan rasa sakit saat dia melepaskan keperawanannya tidak sesakit ini. Ini tidak bisa di deskripsikan, rasanya perih, nyeri, sakit dan sama sekali tidak nikmat.
"Ahhh, engohhh. Euhhhh," etang Singto keenakkan, dia bahkan makin mempercekat sodokkannya. Makin dalam dan makin cepat lagi, rasanya benar-benar nikmat.
"Ahhhhh, sa---kit bodoh," teriak Aisyah megila. Air matanya turun dengan deras, tangannya juga makin erat menggengam tali yang mengikat. Tidak perduli kalau tali itu makin erat mengikat tangannya karena banyak bergerak, karena demi tuhan yang dilakukan Singto 100 kali lebih sakit dari lecet di pergelangan tangannya.
"Keluarkan, sialan. Akhhhh, eouhhhhh emmm mmmm."
"Ahhhhh, nikmati saja. Ini enak," ucap Singto, lalu makin mempercepat sodokkannya. Sama sekali tidak perduli dengan jeritan serta tangisan Aisyah.
"AKHHH."
*****
"Pernah merasakan suntikkan di penis?" Tanya Darco dengan senyum miring.
"Eummmm, ka-uuu belum pu--asss?" Tanya Krist tidak percaya.
Dia sudah hampir tidak bertenaga lagi karena kelakuan Darco, dengan lubang yang sudah penuh alat Seks, penis dimasuki cock ring dengan orgasme kering 5 kali. Nipple diikat dengan penjebit baju, dan sekarang Darco ini menyiksanya lagi? Dia gila ya?
"Puas? Ha ha ha, tentu saja belum. Kau pikir aku puas secepat itu?"
"Euhhhhhh," erang Krist saat Darco menggengam penisnya kuat. Membuat penisnya itu berwarna kebiru-biruan karena sakit, bahkan hampir pucat.
Jangan tanya padanya kagi seberapa sakit itu semua, tidak bisa di deskripsikan. Rasanya hampir gila karena sakit, Darco bahkan lebih sakit jiwa dari pada Singto.
"Cuk---Akhhhhhh." Teriak Krist keras saat Darco memainkan lubang penisnya. Dia seperti ini memasukkan jarinya itu ke lubang penisnya, Darco sakit jiwa.
"Teriakkanmu benar-benar begitu merdu," ucap Darco dengan senyum miring yang tercetak jelas di bibirnya.
"Sak---it," ucap Krist pelan. Wajahnya sudah penuh dengan air mata, entah seberapa kali dia menjerit dari tadi. Bibirnya bahkan juga sudah berdarah karena dia gigit, berusaha menahan sakit dari kegilaan Darco.
Finis, okeh guys. Kepala gue dah pusing nggak bisa mikir lagi, dah dulu ya guys.
Jangan lupa like, comen dan follow ya guya.
Salam Sayang
Cewe Gila
KAMU SEDANG MEMBACA
Maniak Seks
RandomKrist Hidup di Kota metropolitan yang begitu besar begini memang sulit, apalagi dengan keadaanku yang bisa dibilang begitu menyedihkan. Di awal kedatanganku ke Kota besar ini saja aku sudah menggalami ke sialan, bertemu pria mabuk yang sialnya begit...