Happy Reading
Ketemu lagi kita? Ehm gimana yang kemaren? Jelek banget ya? Iya tau, okeh mari kita coba di bagian ini.
Krist pov
Namaku Krist, umurku 17 tahun. Aku baru tiba di kota ini siang tadi dan sekarang aku tidak tau harus ke mana. Haruskah aku mengginap di hotel malam ini? Aku baru datang dan aku juga belum mempunyai kost untuk menjadi tempat tinggal, sepertinya aku memang harus memesan hotel malam ini. Dan besok aku akan pergi untuk mencari pekerjaan dan kost untuk kutinggali.
Kamar 071
Kakiku mencari kamar yang telahku pesan. Berjalan menyusuri lorong-lorong hotel yang begitu mewah, aku bukanlah orang kaya yang suka menghambur-hamburkan uang, uang untuk memesan hotel ini saja sudah membuatku hambir jantungan. Gila, begitu mahal, aku pasti akan jatuh menjadi gelandangan jika memutuskan untuk tinggal di Hotel dalam waktu yang lama. Hanya satu malam saja sudah semahal ini, aku sama sekali tidak bisa membayangkan bagaimana kalau lebih dari satu malam.
"069."
"070."
"071. Nah ini dia," gumamku sambil tersenyum kecil. Dengan menggeret koper kecil berwarna hitam aku masuk ke dalam kamar hotel yang baru kupesan itu.
Wahhh benar-benar mewah, aku curiga pemilik Hotel ini membuatnya dengan emas. Bukan hanya cantik tapi juga mewah, aku benar-benar terpana melihat ini semua. Yang ada di pikiranku hanya, jadi begini rupa dari Hotel di Thailand? Benar-benar mengerikan menjadi orang kaya.
Hanya saja--- aku sedikit terganggu dengan kamar mandinya. Astaga, kenapa dinding kamar mandinya hanya dibatasi dengan kaca, tidak papa kalau gelap tapi ini... transparan astaga, walau hanya aku sendiri yang ada di sini tapi aku tetap malu. Rasanya seperti mandi sambil bercemin, dan aku cukup malu untuk mandi di sana.
Namun bagaimana lagi, tidak ada kamar mandi lain. Terpaksa aku harus mandi di sana, ahh apakah semua orang kaya begini bentuk kamar mandinya? Transparan, ini memalukan.
.
.
.Aku hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk mandi, sebenarnya bukan apa-apa. Tapi aku malu, astaga siapa yang tidak akan malu kalau mandi sambil bercermin seperti itu? Rasanya seperti ada yang melihatiku, aku benar-benar malu ya Tuhan.
Selesai mandi aku membaringkan diri di atas kasur, ahhhh benar-benar lembut. Rasanya sangat enak, aku benar-benar nyaman tidur di sini.
Belum sampai 10 menit aku sudah jatuh ke alam mimpi, mungkin karena badanku juga sudah lelah jadi baru sebentar aku juga sudah tertidur.
Hanya saja tidur nyenyakku terngangu, rasanya seperti ada orang yang meindih badanku. Apakah aku bermimpi? Tapi leherku rasanya geli, seperti ada lidah yang menjilat dan menggecupnya.
"Enggg, aghhhh."
Aku mengerang, Ahhh. Rasanya aku seperti melayang, tunggu dulu. Ini bukan mimpi?
Aku berusaha membuka mataku yang berat, dan seketika mataku langsung membelalak lebar. Hy, siapa laki-laki ini? Kenapa dia menciumku, apa yang sedang dia lakukan? Batinku berteriak, sial?
"Mmmm, eghh ahhhh."
Aku berusaha memberontak dari kurungannya, kakiku bahkan menendang apapun yang ada di depanku, dan mulutku terus terkatup rapat. Menghalang lidahnya yang berusaha masuk, banjingan mana yang melakukan hal kurang ajar ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maniak Seks
RandomKrist Hidup di Kota metropolitan yang begitu besar begini memang sulit, apalagi dengan keadaanku yang bisa dibilang begitu menyedihkan. Di awal kedatanganku ke Kota besar ini saja aku sudah menggalami ke sialan, bertemu pria mabuk yang sialnya begit...