Halo guys, cieee pada nunggu ya? Gimana yang kemaren? Bisa bayangin sendirikan ya? Sebenarnya itu bukan mimin yang nggak mau lanjutin, tapi kalian harus tau guys. Betapa berbahayakan hal itu kalau di jelaskan secara detail. Ngeri lah pokoknya, apa lagi buat para bocil bocil ya baca cerita ini.
Dah lah author tu nggak bisa di bohongi, menggaku saja lah kalian wahai para bocil bocil no have ahlak.
Reader: Malah curhat, jadi lanjut kagak. (Emosi tingkat ujian nasional)
Author: Iya nyai, saya khilaf.Btw btw author mau curhat masalah hidup author dikit, sebenarnya guys ini cerita mau author lanjutin setelah lebaran. Hoiya jelas author mah nggak mau buat dosa. But but but, itu lo EMAK NYA INI CERITA MALAH NAGIH. ASSTAGUFIRULLAH AUTHOR NYEBUT WOY.
:V
DIA BERTINGKAH KEK NGGAK KENAL AGAMA BANGET KAN YA? DAH LAH CAPEK BACOT.
.
.
.
KAMU EMAK SI CERITA. BAHAGIA KAGAK? BAHAGIA KAGAK? BAHAGIA KAGAK? YA BAHAGIA LAH MASA KAGAK, KALAU KAGAK MAH AUTHOR SANTET ONLINE. AWAS AJA LU.OKE NEXT AJA, CAPEK BACOT.
AREA PENUH TYPO.
HAPPY READING
AUTHRO POV
Rasanya Aisyah ingin membanting benda apa pun yang ada di depannya, Singto sialan. Kalau tidak ingat lelaki itu adalah orang yang dia kejar kejar selama ini Aisyah pasti tidak akan pernah mensetujui ide gila yang lelaki itu minta.
Astaga demi kerang ajaib, bagaimana bisa dia mempercepat pernikahan mereka tanpa menggabarinya dulu? Dia pikir pernikahan ini hanya dia sendiri apa yang melaksanakan? Dasar lelaki mengoda sialan, ahh rasanya Aisyah ingin memaki maki Singto saja setiap hari.
Sabar, dia harus sabar. Tidak papa setengah bulan itu lama, sabar lah semuanya akan baik baik saja. Singto memang gila, tidak perlu emosi sejak lahir dia memang sudah gila. Lupakan Aisyah, dinginkan kepalaku. Sabar lah, kalau dia ingin mempercepat pernikahannya lagi baru kau tenggelamkan dia ke sungai Amzon.
"Apa yang kau lamunkan?" tanya Singto saaa baru keluar dari kamar mandi.
Wangin maskulin dari tubuh Singto membuat Aisyah hilang akal, apa lagi saat matanya bersitatap dengan perut sixpeck lelaki itu. Sialan mereka baru saja selesai bermain beberapa jam yang lalu, punyanya juga masih sakit karena Singto sangat kasar sata bermain. Jangan lagi, jangan goda imannya dengan tubuh sialan lelaki ini.
Singto menatap Aisyah dengan kening berkerut, apa yang wanita itu lihat sampai membuka mulutnya selebar itu? Tidak sadar kah dia kalau dia hampir saja ngiler karena meluhat tubuh Singto.
Oke mari aku deskripsikan sedikit tentang tubuh lelaki itu, tangannya berotot dengan urat urat yang sedikit meninjol, perutnya kotak-kotak layaknya tempat mencuci baju, dan-- errr tubuh bagian bawahnya sedikit membelenduk seperti--- astaga kalian pasti tau itu apa.
Sialan tubuh bagian bawahnya hanya menggunakan boker ketat, bisa kalian bayangkan bagaimana lelaki itu terlihat seperti model papan atas yang sedang mempromosikan celana dalam. Apa lagi di tambah air yang belum berapa kering di tubuh dan rambutnya. Sialan, errr itu sangat seksi man.
"Kenapa tidak pakai baju?" tanya Aisyah dan mengalihkan pandangannya ke arah lagi. Percaya lah sedetik saja dia nekat menatap tubuh kotak-kotak lelaki itu, bisa bisa tangannya yang sudah di sana. Menengkram Singto, tidak perduli kalau kewanitaannya masih sakit sekali pun.
"Memangnya kenapa? Aku baru selesai mandi," jawab Singto datar dan berjalan ke meja rias. Duduk di kursi itu dan menatap wajahnya di depan cermin. Menggeringkan rambutnya dengan handuk kecil yang tergantung.
Aisyah mematung, sialan kenapa lelaki itu sekarang malah terlihat seperti model sampo. Berhenti lah mengoda keimannya? Mereka sedang berdua di ruang tertutub, khilaf salah satunya bisa membuat keduanya terkapar di tempat tidur dengan tubuh saling menindih. Aisyah jamin kalau itu akan di mulai dari Singto tidak segera berhenti memaerkan perut berotot yang kotak kotak miliknya itu.
Singto terlalu seksi, bau maskulin itu membuat fokus Aisyah pecah. Perut kotak kotak itu membuat tangannya ingin meraba dan memainkan mereka dengan tangan tangan nakalnya, membuat bentuk bentuk abstak di perut itu. Atau menggusapnya? Sialan, Aisyah benar benar tidak tahan untuk melakukan fantasti liarnya tentang tubuh berotot Singto, demi Tuhan itu semua membuatnya hilang akal.
"Engghh, P'sing bisa kah kau memakan baju? Udara dingin," ucap Aisyah mencari alasan. Jangan sampai tangannya yang ganti tugas mengelus benda besar di balik boker Singto. Lelaki ini membuatnya hilang fokus, kenapa tubuhnya harus seseksi ini sih?
Aisyah kan jadi membayangkan percintaan liar yang di lakukan oleh pasangan profesional di video yang sering dia tonton di malan jum'at itu. Andai saja dia bisa jadi pemain utama yang menyiksa, saat lelaki itu pasrah di bawahnya. Ahhh, itu pasti akan sangat menyenangkan.
Ngomong soal percintaan kasar membuat Aisyah mendapatkan satu ide, mungkin ini bukan ide yang bagus. Atau mungkin sangat bahagia, tapi Aisyah penasaran dan ingin memperaktekkannya dengan Singto. Lelaki itu pasti tidak mau kalau di minta secara baik baik, lihat saja apa yang Aisyah lakukan.
"Mau ke mana?" tanya Singto saat Aisyah berdiri dan berjalan keluar. Membuat kerutan di dahi Singto terlihat jelas.
"Membuat kopi untukmu, kau ingin monum kopi kan?" tanya Aisyah dengan sengaja mengigit bibirnya mengoda. Sedikit nakal tidak papa kan, lagian dia sudah di cap sebagai wanita jalang di mata Singto. Jadi bertingkah seperti itu saja, sekalian menjadi jalang pribadi Singto.
"Heem baiklah, jangan lama." Peringat Singto sebelum Aisyah hilang di telan pintu yang tertutup.
Aisyah memasukkan sedikit obat tidur dan di campur perangsat level 100. Senyum miring tercetak jelas di bibirnya, tunggu Singto. Tunggu permainan menyenangkan darinya, lihat saja apa yang akan dia lakukan. Pasti ini akan sangat menyenangkan, ahhh Aisyah tidak sabar untuk melihat pemandangan terkulai Singto. Pasti sangat memuaskan.
"Silangkan di minum," ucap Aisyah dan meletakkan secangkir kopi di depan Singto, yang hal itu langsung di ambil lelaki itu dan meminumnya dalam sekali teguk. Selain karena kopinya dingin, Singto juga merasakan ada yang aneh dengan rasa kopi itu.
Seperti--- obat perangsang? Batin Singto berfikir. Tapi dia abaikan itu, mungkin itu hanya pikiran buruknya saja. Tapi saat Singto merasakan kepalanya seperti berputar, dia menatap Aisyah tajam saat wanita itu tersenyum lebar.
Sial sepertinya memang ada yang salah dengan minumannya. Aisyah sialan, apa yang dia campur di minumannya.
"Tidur dulu baby besar, aku akan menyiapkan semuanya untukmu." Bisik Aisyah sebelum Singto benar benar memejamkan matanya karena efek obat tidur yang Aisyah masukkan di minuman Singto.
Senyum Aisyah melebar melihat Singto yang tertidur, bagus. Sekarang tinggal melakukan apa yang ingin di lakukannya, ha ha ha. Dia memang pintar, sekarang Singto akan merasakan apa yang biasanya dia rasakan.
"Selamat datang di Punisment mu Baby Besar," ucap Aisyah seksual.
Modar sia, bodo amat. Kalian pasti mau hujatkan? Bodo amat, but but cuma sampek sini aja.
Percaya deh sama Author ngantungin anak orang itu seru, sumpah deh. Jadi, buat EMAKNYA CERITA INI. SORRY MOMMY SAMPEK SINI AJA YA, BESOK BESOK AJA LANJUTANNYA KALAU GUE DAH BAIK. HUAHAAHAHA, POKOKNYA BESOK DEH KAPAN KAPAN.
SO SO SO, COBA BAYANGKAN AISYAH INI NGELAKUIN APA KE AYANG SINGTO? APAKAH-- DEG DEG DEG. PIKIR AJA DIRI, MALES LANJUTIN.
BUY BUY
SALAM SAYANG
CEWEK GILA
KAMU SEDANG MEMBACA
Maniak Seks
RandomKrist Hidup di Kota metropolitan yang begitu besar begini memang sulit, apalagi dengan keadaanku yang bisa dibilang begitu menyedihkan. Di awal kedatanganku ke Kota besar ini saja aku sudah menggalami ke sialan, bertemu pria mabuk yang sialnya begit...