8

5K 106 12
                                    

Hy pencinta novel gila ini. Gimana kabarnya? Cieee dapat notif dari lapak mimin. Gimana-gimana, bahagia kagak?

Setelah mimin merenung dan berdiam diri, akhirnya mimin sehat dari Sick yang begitu lama. Acilah, walau badan masih kurang Vit. But no problem, mimin masih punya sedikit tenaga buat nulis ini cerita.

Demi kerang ajaib, udah berapa lama nih cerita tertinggalkan. Sian banget dah, jadi buat yang nunggu cerita ini.

Good, selamat guys. Kalian berhasil menunggu dengan segala kegelisahannya, okeh mari baca dan ramaikan comen.

Happy Reading

Author Pov

Krist memejamkan matanya takut, bagaimana bisa seorang pria mengeluarkan susu dari Nipplenya. Lelaki tolol mana yang sampai bisa berfikit segila itu, sangat mustahil dan tidak akan pernah mungkin.

Lelaki normal sepertinya dijadikan ajang uji coba, ya Tuhan. Singto adalah lelaki paling gila yang pernah Krist kenal, sangking gilanya dia bahkan sampai tidak bisa berfikir dengan benar.

Bahwa sebagai lelaki normal, Krist tidak akan pernah bisa mengeluarkan susu. Astaga siapapun tolong, tolong benturkan kepala Singto ke tembok. Biarkan kepalanya sedikit berkerja dan berfikir, kalau apa yang ingin dilakukannya adalah tindakkan paling bodoh yang pernah ada.

"Jangan tegang Krist. Santai saja, ini tidak akan sakit kalau kau rileks." Singto mengusap-usap bahu polos Krist pelan.

"Kau benar-benar lelaki gila yang pernah aku kenal," desis Krist sambil mengelatukkan giginya geram. Dia bahkan mengabaikan darah yang keluar dari bibirnya karena terlalu kuat mengigit bibir, dan seolah apa yang ingin Singto lakukan jauh lebih mengerikan dari pada di datangi oleh Malaikat Maut sekali pun.

"AHHHH TIDAKKK. PUNTINGKU SAKITTTTT," teriak Krist keras saat dengan wajah tanpa dosanya. Singto menghidupkan benda penyedot susu itu, dia bahkan tersenyum lebar saat Krist berteriak kesakitan.

Tapi anehnya, tubuh Krist benar-benar merespon dengan sangat baik. Saat mulutnya terus berkata tidak, penisnya malah menegang dengan keras. Saat mulutnya berkata sakit, dadanya malah dibusungkan dengan gagah. Benar-benar lelaki manis yang munafik, bagaimana bisa respon tubuhnya jauh lebih baik dari pada mulutnya itu. Bajingan sialan, tubuhnya benar-benar keturunan jalang.

"Lihatlah tubuhmu Krist. Dia bahkan merespon dengan luar biasa," ucap Singto dan membelai paha polos Krist. Merambat makin ke atas hingga sampai diantara selangkangannya, memainkan penis kecil Krist yang sudah terikat dengan cock ring.

"Aghhhh, omphhhhh. Myahhhhh," seakan kesetanan. Badan Krist terus mengeliat kesana kesini, meliuk setiap kali Singto menyentuh bola kembarnya.

"Dasar jalang," gumam Singto pelan.

Dan ya, kalian pasti tau apa yang terjadi selanjutnya.
#Edisi Skip yang adegan ehm ehm, mimin lagi dalam proses taubat. (pasang wajah seserius mungkin)

.
.
.

Krist mengeliat dalam tidurnya, mengucek-ngucep matanya yang lengket, dia juga bisa merasakan sepasang tangan yang melingkar ditubuh polosnya. Dan seakan baru sadar, Krist langsung saja membuka matanya kaget.

"Akhhhh," teriak Krist saat melihat dada bindang Singto yang terkepost jelas di depannya. Badan putih dengan six pect yang terpapang jelas di depannya benar-benar membuat kaget dan tidak bisa berkata-kata.

"Diamlah, kau sangat berisik." Ucap Singto dan menutup kedua telinganya mengunakan bantal. Lalu membelakangi Krist dan tidur kembali, seolah Krist bukanlah apa-apa selain penggangu acara tidur paginya.

Maniak SeksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang