I'm fine

628 73 7
                                    

Tanpamu hidupku sepi

Sejak peristiwa beberapa hari yang lalu, Hyuk tidak lagi meminta Myung menemani Suzy. Pria itu memilih menghabiskan lebih banyak waktu untuk bisa menemani Suzy. Sampai dengan membawanya pergi menjalani terapi, Hyuk melakukannya sendiri. Pria itu berjanji pada Suzy, dia akan mengajaknya menemui Seunggi bila wanita itu mau menurutinya, menjalani pengobatan.
Karena janji yang pria itu ucapkan, beberapa hari ini suasana hati Suzy berubah lebih baik. Ia tak lagi bersedih hati karena kehidupan pribadi yang kurang beruntung.

Berhubung besok dirinya akan berangkat keluar negeri untuk bertemu investor asing, Hyuk memberitahukan pada Suzy bahwa ia akan meminta temannya membantu menemani Suzy.

Hyuk tidak ingin gadis yang kini tidak bisa melihat itu tinggal di rumah tanpa ada yang menemaninya. Ia masih takut kalau ayahnya akan berulah sebab ia paham betul watak sang ayah. Pria paruh baya itu tak akan melepas Suzy begitu mudah apalagi disaat uang yang ia habiskan untuk gadis itu belum kembali. Kedua orang tua Bae bahkan belum ditemukan.

Tentu saja Suzy menolak untuk ditemani pria yang asing baginya. Seberapa marah pun Myung pada dirinya, Suzy tetap lebih mempercayai Myung sebab ia merasa pria itu tidak akan merugikannya walau pria itu mungkin akan kembali menyakiti dengan perkataan.

Sempat saling beradu argumen, Hyuk memberi solusi. Myung akan tetap mengawasi Suzy dengan syarat gadis itu juga akan ditemani oleh temannya yang lain. Jisoo. "Kau tidak akan merasa kesepian bila ada Jisoo! Pria itu sangat pandai membuat lelucon!" Begitulah cerita Hyuk.

Selain pergi untuk urusan pekerjaan, Hyuk juga pergi untuk alasan lain. Ia akan pergi menemui wanita pemilik bar untuk mencari tahu keadaan Seunggi yang sebenar.

Entah kenapa kepergian Hyuk besok hari membuat Suzy merasa sedikit tidak rela. Biasanya ia tidak peduli pria itu pergi kemana dan kapan akan pulang. Namun sejak kehilangan penglihatan, gadis itu manjadi bergantung pada Hyuk. Ia tidak bisa melihat. Hanya bisa mendengar dan mencium dengan indera penciumannya. Satu-satunya suara yang familiar ditelinganya hanya suara pria itu. Nam Joohyuk. Suzy tak tahu akan bagaimana dirinya bila tanpa pria itu untuk beberapa hari kedepannya.

Myung, pria itu tidak akan menemaninya untuk waktu yang lama. Suzy sadar betul, pria itu juga punya pekerjaan dan kehidupan pribadi.

"Apa yang sedang kau pikirkan? Makanlah buahnya. Atau kau ingin aku menyuapimu."

"Berapa lama kau akan ke sana? Tolong, jangan terlalu lama. Aku takut sendirian."

Sejak memutuskan untuk menjadi dekat, Suzy tak lagi menyembunyikan perasaannya. Ia berusaha lebih jujur. Keduanya memutuskan berteman. Mereka tak mungkin tinggal serumah sembari menanamkan benih permusuhan.

Hyuk akan melepas Suzy, bila Seunggi datang dan ingin membawa gadis itu bersamanya. Entah apa sebenarnya yang dipikirkan pria itu. Melepas miliknya dan membiarkan pria lain memilikinya. Hanya Hyuk sendiri yang tahu apa yang ada dalam pikirannya.

"Aku tak akan lama. Begitu pekerjaan ku di sana selesai, aku akan langsung pulang. Karena itu, selama aku tidak ada di Korea, tetaplah patuhi Bibi dan Myung. Kau paham?"

"Hm. Terimakasih, Hyuk!"

"Jangan sungkan.. kita berteman bukan?" Terkekeh. Pria itu menatap wajah teman wanitanya begitu intens. Ia bebas melakukannya, sebab Suzy tak akan pernah tahu kalau dirinya sedang ditatap sedemikian rupa.

"Malam ini, kau sungguh tak ingin ikut reunian? Aku tak akan jauh darimu.. kau tahu bukan, sahabatmu juga akan ada di sana."

"Tidak. Aku tak mau mereka melihat keadaanku saat ini dan menatapku iba."

I'm fine [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang