I'm fine

2.1K 92 20
                                    


Tentangku


Suzy pov,

"Kau masih jalan dengannya?" tanya appa padaku.
"Segera putuskan dia! Apa Kau tahu kalau kau akan segera appa nikahkan dengan pria pilihan appa?!"

"Tidak, aku tidak mau appa! Bukankah juga sudah ku bilang pada appa kalau aku tidak akan menikah dengan pria lain, selain Seunggi oppa!" jawabku tak kalah lantang.

Ini bukan pertama kalinya appa membicarakan masalah ini padaku. Bahkan juga sudah berulang kali ku bilang pada appa bahwa hidupku adalah miliku! Appa tidak berhak mengatur dengan siapa aku harus menikah! Tapi tetap saja pembicaraan ini harus terulang setiap kali appa melihatku pulang diantar oleh Seunggi oppa.

"Ini adalah perintah! Appa tak ingin ada bantahan. Kalau kau melawan maka bersiaplah pria itu yang akan terkena sasaran."

"APPA! Apa yang akan appa lakukan pada Seunggi oppa? Aku tak akan tinggal diam bila terjadi sesuatu yang buruk pada Seunggi oppa."

"Cih_lihat saja nanti. Apa yang bisa appa lakukan pada pemuda miskin sepertinya."

Aku memilih membanting tas sandang ku ke lantai dan berlari menuju ruangan ku.

Aku marah. Sangat marah. Bagaimana bisa Appa bersikap begitu semena_mena padaku. Omma juga sama, ia bahkan tidak berusaha menghentikan appa. Aku benci mereka. Aku benci kedua orang tuaku.

Mereka tak pernah ada disaat aku membutuhkan kehadiran mereka. Tapi disaat aku merasa bahagia dengan pilihanku mereka malah berusaha menghalangiku.

Hidup bergelimang harta bagi sebagian anak mungkin itu adalah berkah yang teramat sangat. Tapi tidak untukku.

Bila boleh memilih aku ingin punya kehidupan yang sederhana. Ada appa dan omma yang selalu menemani ku. Bukan hidup bersama orang luar. Hiburan ku hanya black card tanpa limit. Menyedihkan, orang tua ku sendiri yang menggantikan kehadiran mereka di sisiku dengan kartu sialan itu.

Ku akui tabiat ku tidak baik. Aku bukan gadis manis, bukan gadis penurut.

Bagaimana bisa kau menjadi manis, bila sedari kecil kau hanya ditinggal bersama pembantu rumahmu?

Hanya ada tuntutan. Harus seperti ini, harus menjadi seperti itu. Aku bahkan tidak bisa menjadi apa yang aku inginkan.

Kali ini aku sungguh tidak akan tinggal diam. Apa pun yang terjadi ku pastikan aku takkan meninggalkan Seunggi oppa.

Pov end.

"Lihat, lihatlah kelakuan putrimu! Bagaimana seorang gadis bisa bersikap seperti ini. Bagaimana caramu mendidiknya?"

"Kenapa kau malah menyalahkan ku yeobo? Kau sendiri bahkan tak pernah memberiku waktu untuk menemani putriku. Selalu memintaku menemanimu kesana kemari. Beralasan kalau suami istri itu harus selalu bersama. Tapi kenapa sekarang kau malah berbicara seolah aku yang bersalah disini.

Pasangan suami istri itu tampak saling menyalahkan. Berteriak keras.

Mendengar suara gaduh yang di timbulkan oleh kedua orang tuanya membuat Suzy semakin frustasi.

Gadis itu melempar apa saja yang berada dalam jangkauannya. Membuat suara gaduh terdengar dari dalam kamarnya.

Suzy benci melihat kedua orang tuanya yang selalu saja bertengkar.

Pasangan itu selalu penuh kepura-puraan. Selalu pergi kemana_mana berduaan. Nyatanya semua hanya agar di pandang bagus oleh relasi bisnis. Tidak lebih.

Aaahhhhh..

Terdengar suara teriakan frustasi dari arah kamar.

"Lihat! Lihatlah_dia kembali berulah."

I'm fine [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang