I'm fine

1.4K 65 9
                                    

Kehilangan

Suara langkah tumit high heels beserta sepatu kulit membawa Suzy dan Myungsoo memasuki sebuah ruangan yang berada dilantai paling atas. Ruangan kelas I yang biasanya diperuntukkan bagi mereka yang mampu membayar lebih, untuk mendapatkan fasilitas yang terbaik.

Belum sempat bertemu dengan Somin, Suzy dan Myung hanya menemukan kehadiran seorang anak laki-laki yang menemani disisi pria yang masih tertidur lelap itu.

Setengah canggung, wanita cantik itu menyambangi putra dari Seunggi. Tersenyum pada bocah yang sepertinya sangat tidak mengharapkan kehadirannya. Sorot mata bocah tersebut memancarkan kebencian yang teramat, ia tujukan pada Suzy.

"Hai.. apakah ini putra dari Seunggi? Kenalkan, paman adalah teman dari bibi yang menjadi teman Appa dan eomma_mu." Dengan manisnya Myung memberi senyum sembari mengulurkan tangan pada bocah kecil yang juga memiliki warna kulit seperti sang ayah.

"Siapa namamu?" Sedikit membungkuk, berusaha menyamakan posisi, tangan Myung masih setia menanti dijabat bocah yang menatap penuh kebencian itu.

"Jae-ha.. namaku Lee Jae Ha." Ejanya. "Apa yang sedang paman dan bibi  lakukan disini?" Memandang tak bersahabat pada Suzy.

"Kami teman ayah dan ibumu, tentu saja tujuan kami kemari untuk mengetahui kondisi ayahmu. Apa ayahmu baik-baik saja?" Kini giliran Suzy melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Myung, wanita itu menyamakan posisi. Menyentuh pundak bocah kecil tersebut.

Bukannya menerima perlakuan Suzy, bocah kecil itu malah mencoba menghindar. Bersamaan itu, pintu ruangan terbuka dan menghadirkan Somin. Segera saja Jae-ha berlari menuju ibunya.

"Kalian sudah datang? Maaf membuat kalian menunggu. Ada sedikit urusan yang harus ku tangani." Seulas senyum diberikan Somin pada kedua tamunya.

Wanita berstatus ibu itu mulai menceritakan asal muasal bagaimana suaminya bisa berada di ranjang pasien dengan kondisi seperti ini. Sementara Suzy dan Myung masih saja mendengarkan.

Jae-ha memilih duduk disisi kiri Seunggi sembari mengenggam erat tangan sang ayah. Telinganya dengan awas menyimak setiap pembicaraan.

_

Seoul, Korea Selatan.

Setelah menangani kepindahan mertuanya, Joohyuk mempersiapkan pertemuan kedua orang tua_nya dengan kedua orang tua Suzy. Hyuk ingin menyelesaikannya sebelum istri tercintanya kembali ke Korea. Bila berhasil mendamaikan kedua pihak itu, maka ini akan menjadi kado terindah bagi Suzy.

Sebelum mengadakan pertemuan tersebut, Hyuk bahkan sudah terlebih dulu memberi pemahaman pada sang ayah, agar pria pemarah itu tak meradang saat pertemuan. Hal yang sama juga Hyuk utarakan pada ayah Bae, agar pria licik itu tak kembali membangkitkan kemarahan sang ayah.

Dengan segala harapan terbaik, Hyuk merancang pertemuan di sebuah restoran bergaya Jepang. Sebuah ruangan khusus telah ia persiapkan untuk pembicaraan pribadi yang mungkin akan terjadi selama pertemuan berlangsung.

Awalnya sempat terlintas untuk mengadakan pertemuan di kediaman miliknya. Namun urung ia lakukan karena beberapa pertimbangan. Terakhir pria itu memutuskan mempertemukan kedua orang tua dengan mertuanya di luar kediamannya.

Orang yang pertama tiba di lokasi pertemuan adalah dirinya beserta ayah dan ibu Bae. Pria berkacamata Bae itu sengaja datang duluan untuk menghormati besannya. Pria itu juga menyadari kesalahan. Tahu ia harus meminta maaf dan memohon pengampunan.

Sekitar setengah jam lamanya menunggu, akhirnya pihak yang ditunggu pun tiba. Suasana canggung seketika menyelimuti ruangan 2 x 3 meter itu. Ada perasaan takut dalam benak Hyuk. Pria itu khawatir akan terjadi percekcokan antara kedua pria yang sama-sama kelas kepala itu.

I'm fine [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang