I'm fine

709 72 7
                                    


Dia berbeda


Memandangi salju yang turun lebat dari balik jendela rumah tinggal dengan mata indah miliknya. Tangan Suzy terulur menyentuh permukaan kaca yang dingin itu. "Aku merindukanmu, oppa." gumamnya. Tanpa ia sadari jarinya terulur mengores kaca dengan Nama Lee Seung Gi.

Saat melakukannya Pandangan Suzy teralih pada sesosok bayangan dengan hodie hitam serta penutup kepala juga masker menutupi wajah. Suzy tidak bisa melihat dengan jelas karena langit luar yang sudah gelap ditambah lampu taman yang remang-remang.

Segera saja Suzy menjauhi jendela kaca. Gadis itu melihat sekeliling, ia akan mencari sesuatu yang bisa membantunya melindungi diri. Pada saat itu pula pandangannya terhenti pada tongkat bisbol yang terletak disamping pintu.

Dengan langkah besar Suzy mendatangi keberadaan tongkat. Mengengam erat tongkat dengan posisi siaga. Ia akan bertarung dengan pria misterius itu.

Cklek.. Pintu terbuka.

Bugh.. Bugghh.. Memukul dengan mata terpejam, Suzy sedang merasa takut.

"Yya.. Apa yang sedang kau lakukan? Ini aku, Myung.." Pria yang mengaku bernama Myung itu tampak melindungi kepala.

"Myung oppa?" suara pria yang terdengar familiar baginya. Suzy membuka mata untuk melihat sosok berhodie hitam. Melempar asal tongkat bisbol yang ada dalam genggamannya. Sedangkan Myung melepas masker yang ia kenakan.

"Oppa.. Bagaimana bisa kau berada disini?" Apa bibi yang memintamu menjemputku?"

"Ani.. Bukan eomma.. Tapi Joohyuk.. Dia yang memintaku melakukannya. Memintaku menemanimu disini."

"Hyuk? Bagaimana bisa kau mengenal pria itu?" netra Suzy tampak tak bersahabat ketika mendengar nama Hyuk disebut.

"Aku bekerja untuknya!" singkat Myung. Myung kini memperhatikan lengan yang terkena amukan Suzy. "Tenagamu cukup besar juga rupanya!" Kekehnya.

"Pergilah.. Aku tidak membutuhkan perlindunganmu."

Tidak mengindahkan apa yang Suzy katakan. Myung malah bertanya kabar.

"Apa kau baik-baik saja? Aniya ..Ku pikir kau merasa terancam, makanya memukuliku dengan tongkat itu. Kau ini benar-benar sama dengan apa yang dibicarakan orang-orang. Herannya kenapa eomma selalu saja memihakmu."

Memilih tidak menghiraukan ucapan Myung, Suzy meninggalkan pria itu sendirian di ruangan utama. Sementara ia sendiri menuju kamar.

"Aisshh.. Sial. Malam ini aku harus bermalam disini. Huff.. Sebaiknya aku segera memberitahu ibu, agar beliau tidak menungguku."

Mengeluarkan ponsel dari balik saku jas, Myung mulai mendial nomor menghubungi seseorang.

"Yeoboseyo.. Eomma.. Ini aku, Myung.. Malam ini sepertinya aku tidak bisa pulang."

"......"

"Ini masalah pekerjaan."

"......."

"Sooji? Ah.. Baiklah eomma.. Aku akan mencari informasi tentangnya.."

"......"

"Eoh.. Aku mengerti. Eomma tak perlu khawatir tentangnya.. Sooji akan baik-baik saja."

"........"

"hmm.. Baiklah. Sampai ketemu besok."

Kembali memasukan ponsel setelah panggilan ia akhiri.

Pria yang terlihat berwibawa dengan setelan jas itu segera melepas jas luar dan melampirkannya pada kepala sofa. Melangkah menuju dapur.

I'm fine [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang