I'm fine

670 66 21
                                    


Pengakuan


Perlahan, Suzy memasuki ruang kamar dimana tempat Hyuk berada saat ini. Degub jantungnya berpacu kencang. Rasa takut kehilangan membuat nyalinya ciut. 'Jangan, ku mohon jangan biarkan sesuatu yang buruk terjadi pada Hyuk.'

Rona wajah gadis itu berubah total ketika melihat sesuatu yang jauh dari harapan. Air mata miliknya kini tak lagi terbendung. Tampak kain putih menutupi seluruh tubuh Hyuk bahkan hingga kepala pria itu. Tangis Suzy pecah. Wanita itu membekap mulut tak percaya.

"Jangan pergi. Ku mohon.. jangan pergi. Jangan tinggalkan aku. Aku mencintaimu." Dengan pandangan nanar yang masih berpusat pada kain putih tertutup, perlahan Suzy mulai membuka kain putih.

Namun alangkah terkejutnya dirinya saat melihat wajah Hyuk. Mata pria itu membuka lebar dengan deretan gigi yang terlihat semua. Suzy memekik kaget. Pria itu sedang mengerjainya, membuat wajah jelek untuk menakutinya. Melihat Suzy ketakutan pria besar itu tertawa sejadinya.

Tentu saja ini membuat Suzy menangis keras. Wanita ini juga sangat marah karena pria itu telah mempermainkannya. Menggigit bibir bawah menahan amarah, Suzy memukul kuat dada Hyuk. Setelahnya berlari menuju arah pintu. Berencana pergi. Sayangnya Suzy gagal menjalankan keinginan.

Myung, pria itu menahan pintu agar tidak terbuka dari arah luar. Astaga kedua pria ini benar-benar payah. Sama-sama sedang mengerjainya. Suzy berjongkok dan menangis sejadi-jadinya. Dirinya sedih karena terlalu marah. Para pria telah berhasil mengerjainya. Merekalah pemenang. Suzy bersyukur setidaknya Hyuk hanya mengerjainya, pria itu tidak benar-benar pergi meninggalkannya.

Dari tempatnya berada saat ini, Hyuk duduk bersandar memperhatikan Suzy. Pria itu juga kini ikut menitikkan air mata. Terharu akan pengakuan yang didapatnya. Hyuk menunggu untuk waktu yang sangat panjang demi satu kata 'cinta'.

Ya, akhirnya wanita yang sangat dirinya cintai mengaku memiliki rasa yang sama padanya.

Puas meluapkan emosi, Suzy mengusap air mata. Berlari membenamkan wajah didada Hyuk. "Kau sangat jahat. Ku kira kau sungguh meninggalkanku" Tangisnya pecah lagi. Dan ini berhasil membuat sudut bibir Hyuk tertarik keatas. Diusapnya puncak kepala hingga punggung gadis itu dengan rasa sayang. Membalas dekapan erat wanita tercintanya.

Memberikan kecupan yang dalam pada kening Suzy. "Terima kasih sudah mau mengaku. Aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu. Tolong jangan lagi pergi dariku." Dekapnya semakin erat pada tubuh ramping wanita yang masih berstatus sebagai istri darinya.

Saling mendekap dengan penuh derai air mata. Keduanya saat ini sedang meluapkan emosi yang tertahan sejak lama. Baik Suzy maupun Hyuk, keduanya mempunyai waktu panjang yang sulit sejak berpisah. Tiada hari tanpa penyesalan. Sekarang akhirnya sebagian besar beban terangkat sudah.

Nafas Hyuk sedikit tersengal. Segera saja Suzy menarik diri. "Kau baik-baik saja? Tunggu sebentar, aku akan memanggil dokter." Ujarnya.

Hyuk menahan pergelangan tangan wanita itu. Mengelengkan kepala. Hyuk berkata "Jangan lakukan apapun selain tetap bersamaku seperti ini. Apa kau tahu seberapa dalam kerinduanku padamu? Seberapa inginnya aku memelukmu saat kembali dipertemukan denganmu? Nam Suzy, kau hampir membuatku gila karena merindu'mu." Pria itu tersenyum masih dengan sisa air mata.

"Jadi_ tetaplah seperti ini. Berada dekat denganku. Biarkan aku puas memandangi wajah cantikmu." Netra'nya sedari tadi tak lepas memandangi wajah kacau Suzy. Bagaimana tidak dikatakan kacau? Bila Suzy banyak menangis. Ingusnya saja masih terlihat.

"Kau sangat mengemaskan." Tambahnya. Dengan mudah pria itu kembali menarik Suzy dalam pelukan. Membiarkan wanita itu mendengarkan detak jantungnya. Hyuk terus saja membelai mahkota wanitanya. Pria itu tampak sangat bahagia.

I'm fine [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang