I'm fine

1K 68 25
                                    


Maaf


Tok tok..

"Suzy!? Apa yang sedang kau lakukan disini? Masuklah!"

Gadis yang dipanggil Suzy itu melangkahkan kaki perlahan memasuki rumah kecil milik pria berkulit tan, berhidung mancung dan berwajah tampan itu. Melihat sekeliling yang tampak tidak terurus.

"Kau ingin minum apa? Maaf, ini sedikit berantakkan." Seunggi mengatakannya karena melihat arah pandang sang kekasih. Pria itu mengambil beberapa pakaian kotor yang berserakan di lantai dan memasukkan ke dalam keranjang pakaian. Beberapa sampah makanan juga ia kumpulkan.

Maklumi saja dia. Seunggi bekerja di malam hari dan pulang untuk tidur di pagi hari, jadi dia tidak punya waktu untuk membersihkan tempat tinggalnya.

Seunggi tampak meletakkan sekaleng minuman bersoda yang diambilnya dari kulkas kecil.

"Sekarang bisa kau sampaikan maksud kedatanganmu?" Seunggi mengaruk belakang tengkuk. Merasa malu karena melihat sang kekasih terus mengamati seluruh ruangan tempat dimana mereka berada saat ini.

Kehidupan Seunggi memang jauh berbeda dari Suzy. Seunggi adalah seorang yatim piatu. Sejak berumur 17 tahun ia sudah ditinggal mati oleh ayahnya. Sebelum itu ia bahkan sudah tidak memiliki ibu.

Lee Seunggi bertahan hidup dari hasil keringat sendiri. Sebatang kara tanpa sanak saudara. Ia bahkan hanya sanggup menyewa rumah atap murah untuk dijadikan sebagai tempat tinggal. Selama berkencan dengan Suzy ia bahkan tak pernah sekalipun mengajak sang kekasih untuk mampir. Seunggi takut sang kekasih akan terkejut melihat kehidupannya meskipun ia pernah memberitahukan betapa keras hidupnya.

"Jangan terus memandang ke sekeliling! Kau membuatku merasa malu akan keadaanku."

"Cih_kenapa harus malu? Aku menyukaimu apa adanya." Seulas senyum ditunjukkan Suzy. Gadis yang dianggap bar-bar itu akan menjadi manis bila berada disisi Seorang Lee Seunggi.

"Terimakasih. Apa kau ingin kita berbincang di luar? Di luar angin begitu sejuk."

"Hmm."

Setelahnya Seunggi kembali membuka pintu dan keluar bersama Suzy. Pria yang saat ini memakai kaos hitam bercelana pendek ini kini mendudukan diri di tempat yang berbentuk layaknya meja besar.

Seunggi biasa menjadikan bangku bambu ini sebagai tempat tidur baginya. Saat matahari terlihat cerah dan kala ia tengah ingin menikmati karunia Yang Maha Kuasa itu.

"Aku suka tempat ini. Rasanya sangat berbeda dengan rumahku."

??

"Maksudku suasana di rumahmu ini membuatku merasa nyaman. Lihatlah dari sini bahkan kini bisa melihat banyak pemandangan indah. Di sana ada gedung biru. Sana, di sebelah sana lagi aku melihat gunung. Dan di sana aku bahkan bisa melihat sungai han." Suzy menunjuk ke arah yang berbeda.

Seunggi tersenyum, pria itu beranjak dari posisi menghampiri sang kekasih sembari memeluk dari arah belakang. Menempatkan dagunya pada pundak Suzy.

"Kau sungguh menyukainya?" Pria yang tengah menyandarkan dagu pada pundak itu mengikuti arah pandang kekasihnya.

"Eoh, sangat-sangat suka."

"Benarkah? Bagaimana bila aku memintamu tinggal disini? Bersamaku."

Suzy menoleh melihat sang kekasih. Seolah meminta penjelasan dari pria itu.

"Maksudku bukan sekarang, tapi nanti setelah kita menikah. Maaf aku tidak bisa memberikanmu rumah yang besar." Sesalnya.

Suzy menggunakan satu tangannya mengusap pipi sang pria yang sedang menyandarkan dagu padanya.

I'm fine [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang