I'm fine

769 69 15
                                    

Selamatkan aku

"Tunggu aku.. kau harus menunggu ku."

Setiba dipekarangan rumah keluarganya, Joohyuk berlari cepat. Ia harus bergegas kalau tidak ingin sesuatu yang buruk menimpa pada Myung, sahabat sekaligus orang kepercayaannya.

"Ahbojie.." Dengan nafas memburu, Joohyuk memasuki ruang bawah tanah yang ada di sudut paling kiri dari rumah. Disana ia bisa melihat banyaknya pria bertubuh kekar yang tampak sangar. Sementara Myung dalam kondisi tidak sadarkan diri. Tangan dan kaki dalam kondisi terikat pada tiang. Beberapa luka dan tanda memar terdapat pada wajah tampan pria itu. Pakaian Myung juga terlihat kotor, terdapat bekas tapak sepatu.

Pasti orang-orang yang berada di tempat ini sudah menyakitinya.

"Ahbojie.. ku mohon, lepaskan Myung! Ini salahku.. Hukum saja aku. Biarkan Myung pergi!" Joohyuk kini bersimpuh dihadapan Appanya dengan tangan terkepal. Pria itu sangat marah. Ia sangat murka atas perlakuan sang ayah pada sahabatnya. Hanya saja, Hyuk tak punya kuasa melawan. Tidak.. Mungkin bukan cuma tak punya kuasa. tapi, Joohyuk tidak berani melawan.

Sedari kecil ia sudah dididik begitu keras. Bila melawan sedikit saja, maka habislah dia. Siksaan fisik sudah menjadi hal biasa. Mungkin karena itulah ia hanya akan patuh pada perintah yang diberikan.

"Gadis sialan itu, kemana dia pergi? Katakan! Atau kau tidak akan bisa lagi melihat temanmu." Ancam Ayah Nam. Pria tua ini terlihat begitu menakutkan. Jari tangan sibuk menarik keluar cangklong yang dihisapnya. Menghembuskan begitu saja asap yang keluar dari mulut.

"Aku tidak tahu dimana dia berada. Sungguh."

"Bodoh. Kau memang payah. Bagaimana bisa aku punya putra sepertimu. Kau membuatku malu. Gadis murahan sepertinya saja kau bahkan tak sanggup menaklukkannya." Dengan wajah yang sangat menyebalkan, Ayah Nam memandangi Joohyuk.

Mendesis menyebalkan, pria itu menambahkan "Terkadang aku merasa kasian padamu. Kau ini naif atau bodoh? Bagaimana kau bisa membiarkannya pergi bersama pria itu." berucap dengan nada tinggi.

"Ahbojie!" Joohyuk membelalak kaget. Bagaimana bisa Ayahnya tahu kalau Suzy pergi bersama Seunggi. Apa selama ini sang Ayah masih terus memata_matainya?

Ck.. Ck..

"Kau memang payah. Sia-sia saja aku membantumu. Sekarang sudah jadi seperti ini, kau pikir wanita sialan itu akan tahu perasaanmu? Apa dia akan datang menyelamatkanmu.. Hah? Bodoh.. kau memang payah."

"Kalian, ingat! Jangan biarkan dia keluar dari sini! Bila dia macam-macam, kalian boleh menghajarnya."

Pesan terakhir Ayah Nam tujukan pada para pria berbadan Besar itu. Joohyuk kini ikut ditahan. Ponselnya bahkan turut disita sang ayah. Usai melakukannya pria itu berlalu dari tempat yang terlihat gelap dan menakutkan itu. Meninggalkan putranya disana, Myung, dan beberapa pengawal.

_

Suzy dan Seunggi malam ini memutuskan akan beristirahat di losmen. Mereka memilih yang termurah karena anggaran yang pas-pasan. Sejak sang ayah hilang dan tersandung kasus, semua kartu yang didapatnya dari sang ayah tidak lagi bisa digunakan sebab diblokir.

Jadinya mereka hanya mengunakan uang yang dimiliki Seunggi. Mereka akan bertahan hidup dengan apa yang mereka punya. Makan juga ala kadalnya saja. Memutuskan makan ramen cup untuk berhemat. Saat makan bersama'pun keduanya saling memberi senyum. Mereka sungguh bahagia saat ini bisa kembali bersama.

Dalam lubuk hati yang terdalam, Suzy tak henti mengucap rasa terima kasih nya pada Joohyuk. Sebab pria itulah kini ia bisa bersama orang yang sangat ia cintai.

I'm fine [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang