I'm fine

798 77 17
                                    


Merindumu


Di lain tempat terlihat seorang pria berperawakan tinggi tengah berdiri menyandar pada pintu sebuah apartment. Mengenakan topi hitam dengan logo YN. Tak lupa masker menutupi hampir seluruh wajahnya menyisakan kedua mata, itu pun sedikit tertutup oleh topi yang ia kenakan.

Berulang kali pria itu mencoba menghubungi seseorang. namun tampaknya ia harus menelan rasa kecewa karena panggilan dialihkan oleh pihak yang bersangkutan.

Sedikit menghentakkan kaki pria itu tampak gelisah, ia bahkan beberapa kali mondar mandir di depan pintu aparment.

"Angkat! Kumohon angkatlah telepon! " ujarnya frustasi.

"Siapa kau?"

Asal suara berhasil membuat pria yang tengah menunggu gelisah itu berpaling. "Honey_ah.."

Tanpa menunggu pria itu membawa tubuh ramping gadisnya dalam pelukan.

"Yak, apa yang sedang kau lakukan?" sang gadis mengalihkan pandangan ke seluruh lorong, khawatir mungkin saja seseorang bisa melihat kelakuan mereka.

"Lepaskan kumohon."

"Maaf, aku terlalu merindukanmu."

"Masuklah!" ujar sang gadis setelah terlebih dulu memasukkan sandi yang membuat pintu apartment terbuka.

Begitu daun pintu tertutup, pria tinggi itu segera melepas topi dan masker. "Ini menyesakan, tapi kerinduanku padamu jauh lebih membuatku sesak."

Ya, pria itu adalah Joohyuk. Saat ini ia tengah mengunjungi kekasihnya yang tampaknya adalah seorang model. Beberapa pigura photo berukuran raksasa terpajang di dinding. Bahkan ada nama sang pemilik di sana. Bertuliskan stephanie lee beserta tanda tangan.

"Kau masih ingat aku? Ku pikir kau sudah melupakanku."

"Ani.. Bagaimana mungkin aku bisa melupakannmu. Aku sangat merindukanmu. Ini sungguh begitu menyesakkan." sungguhnya.

Ucapan Joohyuk berhasil membuat sang gadis tersenyum. Meninggalkan tas disisi kosong sofa, gadis itu menuju lemari pendingin dan kembali pada Joohyuk dengan dua kaleng minuman bersoda. Menyerahkan satu miliknya pada pria yang terlihat lelah itu.

"Sudah lama kau menungguku?"

"Lumayan." menarik tangan sang kekasih dan membawanya dalam pelukan. "Aku sangat merindukanmu." ujarnya lagi, entah untuk ke_berapa kalinya.

"Cih..aku juga merindukanmu. Lalu bagaimana dengan pernikahanmu?"

"Begitulah." melepas pelukan dari sang kekasih, pria Nam kembali terlihat tak bersemangat. Menyandarkan kepala pada puncak kepala sofa memandangi langit-langit ruangan, pria itu tampak sedih.

"Pernikahan itu, aku tak pernah menginginkannya."

"Aku percaya padamu. Tapi tidak dengan gadis itu. Kau yakin setelah tiga bulan semua akan berakhir?"

"Hmm, tentu saja. Hanya tunggu aku selama waktu itu. Aku akan kembali padamu, lalu.."

"Berhentilah membuatku berharap lebih." potong gadis yang disapa honey.

"Kali ini aku bersungguh_sungguh. Ahbojie bahkan sudah memberiku izin. Beliau mengatakan aku hanya perlu menikahi..maaf aku belum bisa memberitahumu."

"Ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku?"

"Maaf! Sungguh. Tunggulah aku, aku janji akan kembali padamu."

Kembali membawa gadis bermata tajam itu dalam pelukan, Joohyuk meninggalkan kecupan di kening dan berlalu begitu saja.

I'm fine [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang