Dua hari telah berlalu, semenjak kejadian itu Dara tidak keluar rumah sama sekali, ia sedikit takut jika nanti Dara bertemu kembali pria aneh itu.
Dan sekarang kegiatannya hanya tidur, makan, sesekali ia membantu pekerjaan rumah.Soal Dara yang di PHK kedua orangtuanya sudah tahu, padahal Dara sudah mewanti-wanti Hanin agar tidak membocorkan nya sebelum Dara dapat pekerjaan, namun nasi sudah menjadi bubur mereka sudah mengetahuinya tepat setelah Dara pulang mencari lowongan pekerjaan.
Dara tadinya sempat khawatir dan takut jika orangtuanya sedih atau kecewa kepadanya namun dugaannya salah besar, Dewi malah memeluknya dengan penuh kasih sayang memberikan semangat lewat pelukannya, sedangkan ayah dia hanya memberikan motivasi agar Dara tidak sedih dan tidak setres memikirkan dimana ia akan bekerja kembali. Malah Ayah bilang gunakan waktu senggang untuk beristirahat karena sewaktu Dara masih kerja ia bahkan sangat kurang tidur, hari libur pun ia masih berkutat dengan laptopnya, jarang sekali ia bersantai-santai dengan orangtuanya.
Dara sangat-sangat bersyukur mempunyai orang tua seperti mereka.
Ketika Dara terpuruk merekalah yang maju paling depan untuk mensuport.Dan disinilah Dara, dikamar tepat paling ternyaman untuk berleha-leha, ia sangat sibuk, iya, sibuk nggak ngapa-ngapain. Bosen juga sebenarnya, tapi Dara tetap menikmati masa-masa ini.
Dara memutuskan untuk melihat sebentar handphone nya sekedar untuk mengecek siapa tahu ada pesan email dari perusahaan. Dara menghela nafasnya setelah melihat tidak ada pesan apapun. Saat meletakkan kembali, handphone nya berdering, ia dengan sigap melihat. Matanya membulat ketika mendapati pesan dari orang yang sudah menyakitinya.
Arya.
Untuk apa dia mengirimkan pesan kepadanya? Tidak tau malu sekali.
Arya : Ra, aku harap kmu datang ke acara pernikahan ku, aku mohon kamu hadir, untuk terakhir kalinya aku melihat mu.
Dara berdecih, apa dia tidak memikirkan hatinya? Sudah disakiti terus sekarang malah memintanya untuk menghadiri acara pernikahannya! Apa tidak cukup untuk membuat ku semakin sakit ketika melihat dirinya berdiri ditengah pelaminan bersama perempuan lain.
Apa Dara kuat saat menghadiri pernikahan Arya?
••••
Setelah mendapat pesan itu, Dara benar-benar tidak mood rasanya pengen marah, keselnya luar biasa. Jadi, sebagai obat rasa kesal ia memutuskan untuk masak mie super pedas di dapur.
Dara beranjak dari tidurnya lalu berjalan menuju dapur, setelah berada di dapur ia mengambil sebungkus mie di laci lalu ia membuka isi kulkas mengambil cabai dan telur, lima belas menit kemudian mie super pedas ala chef Dara sudah matang dan siap untuk dimakan.
Dara membawa semangkuk mie dan segelas air putih menuju meja makan kemudian ia menyantapnya dengan nikmat yang tiada tara. Dua suapan yang akan mendarat di mulutnya terhenti tatkala mendengar suara teriakan yang Dara tahu betul itu suara siapa. Ponakannya. Anak Hanin yang super ngeselin. Siap-siap saja kesabaran Dara habis menghadapi anak itu.
"Ateu, Eca is coming!" teriak anak kecil berbadan besar dengan rambut dikepang dua itu menghampiri dirinya, Dara terpaksa berpura-pura bahagia atas kedatangan nya, bukan tidak senang. Tapi, anak itu akan merecoki dirinya selama beberapa hari kedepan.
Dara tersenyum. "Eh ... Ponakan Ateu ada di sini. Ada apa gerangan datang ke sini?"
Raut wajah Eca berubah menjadi datar dengan melipatkan tangan di depan dada. Dara berdecak, baru ketemu udah songong banget ini bocah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, My Husband!
ChickLitApa jadinya jika seorang pria tiba-tiba datang dan mengajaknya untuk menikah? Bahkan ia sama sekali tidak mengenali pria itu. Semua cerita tersebut sama persis yang tengah dialami oleh Adara Indraswari. Dara tak menyangka jika pertemuannya dengan Ha...