29. Stranger

565 68 6
                                    

Pencet vote dulu yuk 💚

.

.

.

.

.

.

"Satu suapan lagi ya.."

Aera menggeleng sembari menutup mulutnya saat Jaemin mengarahkan sendok yang dipegang ke mulutnya. Ini sudah terhitung suapan ke sepuluh yang Jaemin berikan untuk Aera. Perut Aera rasanya sudah sangat kenyang.

"Gue udah kenyang, Na!"

"Satu suapan lagi. Janji habis ini udah kok."

Aera dengan terpaksa membuka mulut dan menerima satu suap bubur tambahan dari Jaemin. Lelaki Na itu tersenyum melihat temannya makan dengan lahap. Selanjutnya Jaemin meletakkan mangkok bubur di meja nakas lalu mengambil susu coklat.

Aera terlihat kesulitan untuk sedikit menegakkan tubuhnya. Perut gadis itu masih terasa nyeri karena luka tusukkan yang ia terima. Jaemin kembali meletakkan gelas yang ia pegang kemudian segera membantu Aera.

"Kalo masih sakit tuh bilang.. biar gue bantu."

"Gue ngga selemah itu tau!"

"Udah enakan posisinya?"

Aera hanya mengangguk. Gadis itu menatap Jaemin yang kini sedang merapikan peralatan bekas ia makan. Sudah dua hari Jaemin menemani Aera di sini, meskipun terkadang Jeno dan yang lain ikut menemaninya. Tapi serius, Jaemin sama sekali ngga pulang. Hal ini cukup aneh buat Aera. Bukannya Jaemin harus kuliah ya? Kenapa dia di sini terus.

"Nih.."

Lamunan Aera buyar saat Jaemin menyodorkan segelas susu coklat yang tadi sempat tertunda untuk diminum. Tanpa menunggu perintah Jaemin, Aera langsung saja meminumnya.

Kini Jaemin gantian yang menatap Aera. Seutas senyum kecil tanpa sadar terlukis dibibir Jaemin. Tatapan Jaemin sangat lembut, siapapun bisa merasakan tatapan kasih sayang dari seorang Na Jaemin. Entah sejak kapan tatapan Jaemin kepada Aera berubah jadi sehangat ini.

Senyuman itu masih bertengger di bibir Jaemin hingga Aera menghabiskan susunya. Gadis itu tampak seperti anak kecil yang sedang minum susu. Mulutnya sampe belepotan noda susu. Reflek Jaemin menarik selembar tisu lalu memegang dagu Aera.

Mata Aera membulat, ia terkejut atas pergerakan tiba-tiba dari Jaemin. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali saat menyadari jarak wajahnya dan wajah Jaemin terbilang cukup dekat.

"Kaya bocah banget.."

Jaemin dengan lembut membersihkan noda-noda yang menempel disekitar bibir Aera. Lelaki itu tidak tahu bahwasannya perasaan Aera kini sedang kalang kabut. Jantung Aera terdengar sangat berisik karena detakannya begitu cepat.

Sehabis mengelap bibir Aera, Jaemin tak langsung melepaskan tangannya dari dagu gadis itu. Mata keduanya saling bertemu. Tidak ada satupun yang mengucapkan sepatah kata atau bahkan sekedar bergeming.

Jaemin dan Aera terlarut dalam suasana saling bertatapan dengan lekat. Hingga suara ketukan pintu menyadarkan keduanya.

Segera Jaemin melepaskan tangannya dari dagu Aera dan beranjak menuju kamar mandi. Begitupun Aera yang langsung membuang pandangannya dari Jaemin.

"Masuk!" –Aera.

"Aeraaa!!" –Somi.

Somi dan Nancy datang berkunjung. Kedua teman Aera terlihat membawa paper bag yang bisa dipastikan berisi camilan. Langsung saja mereka berdua berhambur ke arah Aera.

Normal | Na Jaemin [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang