21. Last Day

605 67 3
                                    

Vote dulu kak^^

...

Dua hari sudah Aera dan teman-temannya menghabiskan waktu liburan di Pulau Jeju. Banyak sekali aktivtas yang mereka lakukan. Bagi Aera semuanya sangat menyenangkan. Ternyata berlibur memang cara paling ampuh untuk mengobati luka di hati.

Untuk hari terakhir, mereka lebih memilih menghabiskan waktu di vila. Mungkin dengan melakukan permainan di vila, atau sekedar beristirahat karena hari-hari sebelumnya mereka banyak melakukan aktivitas di luar. Jadi sekarang lebih baik di vila saja.

The boys –Renjun, Haechan, Jeno, dan Jaemin- sedang asyik bermain play station sambil melakukan taruhan.

"Yang kalah harus lakuin apapun yang disuruh ya!" –Haechan.

"Yakin menang lo?" –Renjun.

"Lo siap jadi babu gue, Chan?" –Jeno.

Jaemin tertawa mendengar Renjun dan Jeno meledek Haechan. Sedangkan sang empu sudah bersungut-sungut karena tak terima di remehkan.

"Oh kalian remehin gue ya.. oke liat aja nanti!" –Haechan.

"Gue tunggu kekalahan lo. Hahahaha!" –Renjun.

The boys pun segera memulai game dengan taruhan yang amat sangat menyebalkan itu.

Di sisi lain, The girls sedang asyik bereksperimen resep baru yang Nancy temukan di youtube. Nancy memang hobi memasak, dia sangat gemar mencoba hal-hal baru. Yah meskipun terkadang resepnya itu gagal. Hihihihi~

"Nan ini bawangnya cuma dipotong dadu doang?" –Aera.

"Iya, Ra. Potong dadu biasa aja. Jangan kebesaran. Somi, itu ayamnya dibersihin dulu ya." –Nancy.

"Iya siap, chef!" –Somi.

Nancy yang berperan menjadi main chef bertugas mengolah bumbu utama. Yoo Aera dengan penuh semangat mengupas kulit bawang dan segera memotongnya.

Aera menonton tutorial memotong bawang dengan benar di youtube. Gadis itu ingin mendapat hasil potongan bawang terbaik, jadi dia memilih untuk menonton tutorial. Padahal memotong bawang ya caranya seperti itu itu saja.

"Ra, habis potong bawang jangan lupa potong cabe juga ya."

"Iya nanti gue po—auww!"

Nancy dan Somi menoleh saat mendengar Aera memekik kesakitan. Jari telunjuk Aera tak sengaja teriris. Dan sekarang gadis itu sedang menahan sakit di jari telunjuknya.

"Ya ampun, ra!" –Somi.

"Jun! Renjun sini!" –Nancy.

Somi dan Nancy langsung menghampiri Aera untuk memeriksa keadaannya. The boys yang sedang asyik nge game pun segera menghentikkan aktivitasnya dan berbondong-bondong menuju dapur.

"Ada apa nih— Astaga, Ra!" –Haechan.

Jaemin yang melihat darah di jari telunjuk Aera langsung meraih tangan gadis itu dan menghisapnya. Semua yang ada di dapur langsung kebingungan dengan sikap Jaemin yang sigap. Apalagi Aera, ia hanya mengerjapkan matanya kebingungan dengan apa yang dilakukan Jaemin.

"Ambilin kotak p3k woy! Ngapain pada diem sih!" –Jaemin.

"Oh! I-iya, min." –Jeno.

Jeno pun segera mengambil kotak p3k.

"Masih sakit?" –Jaemin.

Aera mengangguk pelan.

Sungguh suasana di dapur saat ini sangat aneh. Semuanya masih belum percaya dengan apa yang dilakukan Jaemin.

Normal | Na Jaemin [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang