17. Drunk

699 78 5
                                    

Sebelum baca boleh pencet votenya dulu kak^^

...

"Udah nangisnya?"

Jaemin memberikan beberapa lembar tisu pada Aera yang saat ini sedang menangis di sampingnya. Entah sudah lembar keberapa tisu yang Jaemin berikan. Yang jelas Aera tidak berhenti menangis.

"Preman masa nangis sih.." –Jaemin.

Masih dengan sesenggukan, Aera mencoba untuk memukul Jaemin yang meledeknya.

"Lo.. nggak tau.. hiks.. rasanya gimana.." –Aera.

Jaemin terdiam.

Tidak tahu rasanya? Apa Aera lupa bahwa Jaemin lebih berpengalaman dibanding dirinya? Jaemin yang sekarang adalah hasil dari luka yang ia dapat di masa lampau. Jangan lupakan itu Nona Yoo.

"Ngga tau rasanya? Gue lebih tau rasanya dikhinatin, Ra." –Jaemin.

Kini Aera yang terdiam mendengar ucapan Jaemin. Gadis itu menatap Jaemin yang saat ini juga menatapnya. Ada rasa bersalah yang hinggap di hatinya karena berkata sesuatu yang tidak pantas pada Jaemin.

"Maaf.."

Lirih Aera yang kemudian menundukkan kepalanya.

"Sekarang mau langsung pulang atau gimana?" –Jaemin.

"Jangan pulang." –Aera.

"Terus?" –Jaemin.

"Kemana aja terserah lo, yang penting jangan pulang dulu." –Aera.

Akhirnya Jaemin kembali melajukan mobilnya. Keduanya saling terdiam. Benar-benar canggung. Aera merutuki dirinya sendiri sebab tidak bisa mengontrol mulutnya. Gadis itu merasa tidak enak pada Jaemin. Tapi sepertinya Jaemin terlihat biasa saja. Entahlah, lelaki itu memang selalu bisa bersikap santai.

[ A few hours later ]

Tak terasa sudah 2 jam Jaemin mengemudi mobilnya mengelilingi jalanan Seoul. Hari sudah malam. Lampu-lampu jalanan pun mulai bersinar menerangi. Namun Aera masih belum mau berhenti.

Jujur saja sekarang ini Jaemin mulai lapar.

"Ra, mau makan ttokbokki ngga?" –Jaemin.

"Terserah." –Aera.

"Oke berarti mau ya?" –Jaemin.

"Hm.." –Aera.

Jaemin segera mengarahkan mobilnya menuju kedai ttokbokki favoritnya. Sebenarnya Aera juga lapar, hanya saja ia malu mengatakannya pada Jaemin. Setelah lama menangis lalu meminta makan? Itu terlihat seperti anak kecil. Aera tidak mau Jaemin semakin meledeknya.

Tak butuh waktu yang lama, akhirnya Jaemin dan Aera sampai di tempat tujuan. Kedai ttokbokki ini jaraknya tak jauh dari apartemen Aera. Jadi mereka bisa langsung pulang setelah selesai makan.

"Selamat datang~ Bisa saya tulis pesanannya?"

Satu pelayan wanita menghampiri Jaemin dan Aera tepat setelah mereka mengambil posisi duduk.

"Dua ttokbokki, satu usus pedas, dua chicken pop, dua cola." –Jaemin.

"Apa ada tambahan lainnya?" –Pelayan.

"Tiga botol soju." –Aera.

Jaemin terkejut mendengar Aera memesan 3 botol soju. Itu jumlah yang cukup banyak! Siapa yang akan menghabiskannya?

"Baik~ Ditunggu ya. Permisi," –Pelayan.

"Banyak banget woi!" –Jaemin.

"Biarin, gue lagi stress." –Aera.

Normal | Na Jaemin [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang