8. Incident (2)

609 71 5
                                    

Setelah kejadian di mall tempo hari, Na Jaemin sama sekali tidak berubah sedikit pun. Ia masih sama, mencintai Yeji sepenuhnya, memanjakan gadis itu, dan tetap memberikan kasih sayangnya. Entah terbuat dari apa hati Jaemin ini. Bisa-bisanya ia tetap sama meskipun sudah jelas-jelas melihat Yeji jalan dengan lelaki lain.

Ya Tuhan, ku mohon sisakan satu lelaki macam Jaemin di dunia ini (:

Meskipun dalam hati Jaemin merasa sangat sakit, lelaki itu masih bisa bersikap lembut pada gadisnya. Meskipun akhir-akhir ini sikap Yeji berubah, lelaki itu tetap bertahan. Demi neptunus, Yeji sangat rugi menyia-nyiakan lelaki macam Jaemin ini.

Bulan ini, tepat 1 tahun perayaan hari jadi Jaemin dan Yeji. Lelaki itu sedang sibuk mempersiapkan kejutan untuk kekasihnya. Jaemin rela bergadang dari pagi bertemu pagi hanya untuk mempersiapkan kejutan ini.

Di dalam ruang kerjanya, Jaemin tengah fokus menatap layar PC besar di depannya ini. Dua layar PC berjejer dengan kabel-kabel yang tersusun rapi, sementara di meja ujung sana masih ada satu laptop yang sedang tidak digunakan. Ruang kerja Jaemin benar-benar mirip ruang kerja seorang hacker.

"Huuuft.."

Terdengar lelaki Na itu menghembuskan nafasnya dengan panjang. Sejenak ia meregengakan otot-ototnya yang terasa kencang itu. Mata Jaemin melirik jam dinding yang kini sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Lantas lelaki itu melepas kaca mata yang sedari tadi ia gunakan. Berjalan pelan menuju sofa yang terletak di ujung ruangan, kemudian merebahkan tubuhnya.

Lelah? So pasti. Tapi demi Yeji, Jaemin rela melakukannya.

Lelaki itu menatap langit-langit sambil mulai menjalankan imajinasinya. Bayangan Yeji yang nantinya sedang tersenyum bahagia melihat kejutan Jaemin sangat jelas tegambar di benaknya. Mengingat bagaimana perjuangan Jaemin untuk Yeji, pasti gadis itu akan sangat bahagia.

Namun sekilas gambaran tidak menyedapkan merusak imajinasi indah Jaemin. Memori tempo hari yang menunjukkan Yeji jalan dengan lelaki lain benar-benar mengganggu Jaemin. Jujur saja lelaki itu tidak rela melihat kekasihnya tersenyum tertawa bersama dengan pria lain.

Setelah bayangan tidak enak itu muncul, kemudian di susul ingatan tentang ucapan Aera padanya.

-Na Jaemin sadar! Dia itu cuma manfaatin lo doang!-

"Ngga mungkin. Yeji ngga mungkin gitu."

Gumam Jaemin seraya menepis semua perkataan Aera.

Sudahlah Na Jaemin, kau perlu mengistirahatkan tubuh dan pikiranmu. Tidurlah Mr. Na. Selamat malam, atau lebih tepatnya selamat pagi~

...

@Aera's Apartement

Siang ini Aera mengundang Somi dan Nancy ke apartemennya. Gadis itu belum sempat bercerita kepada dua sahabatnya perihal Jaemin. Jadi ia memutuskan untuk mengundang Somi dan Nancy ke apartemen hanya untuk mengobrol atau mungkin bergosip ria.

"Lo mau cerita apaan, Ra?"

Tanya Somi sembari menyeruput jus jeruk buatan Aera.

Aera membenarkan posisi duduknya. Kini kedua Somi dan Nancy tampak serius menatap Aera.

"Beberapa hari lalu, pas gue nemenin Jaemin ke mall. Gue liat Yeji sama Hyunjin jalan berdua dong!"

Pernyataan Aera sukses membuat Somi membulatkan mulutnya begitu pula Nancy yang tampak terkejut medengar kabar itu.

"Serius lo?"

Aera mengangguk percaya diri.

"Tapi Jaemin ngga liat kan, Ra?"

Normal | Na Jaemin [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang