23

237 34 3
                                    

"Jin..... kenapa lo segitu mudahnya balikin y/n ke Minho? Bukannya lo suka sama dia?" Felix bertanya kepada Hyunjin yang terlihat melamun sambil menikmati terangnya cahaya bulan malam itu.

"Sejak kapan gue bilang-" belum selesia Hyunjin berbicara, Felix sudah memotongnya. "Nggak perlu lo bilang juga gue tahu. Lo nggak usah bohong lagi dan ngaku aja Jin." Kata Felix yang membuat Hyunjin seketika terdiam.

Tak lama setelahnya, barulah Hyunjin membuka suara. "Dia bilang dia cinta sama Minho." Hyunjin bicara, singkat.

"Jadi cuman karena itu lo mutusin buat balikin dia ke Minho?" Suara yang bukan berasal dari Felix membuat Hyunjin langsung menengok ke arahnya. Ternyata Jeongin menguping pembicaraan mereka.

"Jeongin? sejak kapan lo di sini?" Tanya Felix yang terkejut. Namun Jeongin mengabaikan pertanyaan Felix.

Sebenarnya Hyunjin kurang suka dengan kemunculan Jeongin. Namun akhirnya ia menjawab juga pertanyaan yang dilontarkan padanya itu. "Pasti itu juga yang y/n mau. Nggak ada gunanya kalo gue maksa dia." Jelas Hyunjin.

"Nggak kayak lo banget." Kata Jeongin tanpa melihat ke arah Hyunjin. "Biasanya kan lo yang paling keras kepala kalo udah suka sama sesuatu." Lanjutnya lagi.

Hyunjin menatap Jeongin lalu berkata "y/n bukan barang." Dengan nada tidak suka. Itu membuat Jeongin memutar bola matanya dengan malas. "Prinsipnya sama aja." Kata Jeongin sambil menegakkan tubuhnya.

"Jadi, lo nggak punya niat buat ngambil y/n balik?" Tanya Jeongin dengan wajah yang serius, membuat Hyunjin tak dapat menjawabnya.

Karena lama menunggu jawaban Hyunjin, Jeongin mulai habis kesabarannya. Jeongin membuang nafas kasar dan menutup matanya dengan frustasi.

"Dasar kalian berdua. Coba aja kalo kalian lebih terbuka satu sama lain sejak awal. Pasti nggak bakalan ada salah paham yang merepotkan kayak gini." Gumam Jeongin namun masih mampu ditangkap dengan cukup jelas oleh telinga Hyunjin.

"Apa?" Hyunjin mengerutkan keningnya dan bertanya pada Jeongin.

Jeongin kemudian membuka matanya sebelum berbicara. "Sekarang y/n lagi ngomong sama Minho buat ngakhirin hubungan mereka." Kata-kata Jeongin membuat mata Hyunjin membelalak. "Kenapa dia ngelakuin itu?!".

"Astaga lo belum paham juga?!" Jeongin melihat Hyunjin dengan tidak percaya. Jeongin kemudian menarik nafas panjang. "Gimana kalo lo cari tahu sendiri aja ke orangnya langsung?" Tanya Jeongin dengan senyum yang sulit diartikan.

Hyunjin memberikan temannya itu dengan tatapan aneh. Namun tak lama setelahnya, sudut bibir Hyunjin terangkat dan mulutnya membentuk sebuah senyum tipis diikuti matanya yang membesar.

~•~

Minho berjalan kembali memasuki area pesta dan tanpa ia sadari, ada yang menghampirinya dari belakang lalu meneouk pundaknya, membuat ia terkejut. Ternyata itu adalah Jeongin dan Hyunjin. "Kenapa lo kaget gitu?" Tanya Hyunjin.

Minho membetulkan posisinya menghadap mereka berdua sebelum menjawab. "Iyalah. Ngagetin gitu. Dari mana aja lo?" Tanya Minho.

"Gue..." Hyunjin menggantungkan kalimatmya sebentar. Namum sebelum sempat menjawab, perkataannya diambil alih oleh Jeongin.

"Udah. Nanti dulu ngobrolnya." Suara itu membuat Hyunjin dan Minho sama-sama menatap Jeongin. "Mana y/n?".

Mendengar pertanyaan yang ditujukan padanya, membuat Minho mengerutkan dahi. "Benar juga. Tadi dia bilang mau ke toilet. Tapi sudah dari tadi. Sampai sekarang dia belum kelihatan." Hyunjin dan Jeongin pun saling menatap.

Hyunjin Mafia Story : TAKENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang