"I-itu nggak mungkin..." y/n masih tidak percaya dengan apa yang baru saja keluar dari mulut Felix.
Felix memutar bola matanya, malas dengan reaksi y/n.
"Buat apa gue bohong? Itu kenyataannya. Emang sih semua berawal karena ayah Hyunjin yang mau ngejatuhin perusahan ayah Minho. Tapi bukannya itu hal yang biasa apalagi kalo lo udah mau sekongkol sama organisasi kayak Hellevator? Tapi ayah Minho malah mau ngabisin keluarga Hyunjin. Dan lo, nggak bisa lo salahin Hyunjin atas kemauan dia buat balas dendam. Toh Minho aja udah tau kebenarannya dan juga nggak ngelakuin apapun ke Hyunjin." Jelas Felix panjang lebar.
Setelah mendengar penjelasan tersebut, y/n terdiam sebentar.
"Trus lo mau gue ngapain?" Tanya y/n, melanjutkan pembicaraan mereka yang sebelumnya.
"Gue mau lo ngerawat Hyunjin selama di rumah sakit!" Pinta Felix langsung. Tentu saja hal tersebut membuat y/n terkejut.
"Hah?" Mulutnya ternganga dan ia menjadi bingung. Awalnya kehidupan normal yang ia jalani rusak akibat dijadikan sandera. Sekarang, ia malah disuruh menjadi seperti pelayan untuk cowok itu.
"Kenapa gue harus ngerawat dia?" Tanya y/n, tak santai.
"Denger dulu." Felix terlihat diam untuk berpikir sejenak, mungkin mencari kata yang tepat sebelum berbicara kepada y/n. Namun karena ia terdiam cukup lama, membuat y/n menjadi tak sabaran.
"Apaan?" Taya y/n, mendesak Felix untuk segera berbicara. Akhirnya Felix pun membuka suara.
"Hyunjin itu suka sama lo!" Ucap Felix dengan nada yang meninggi. Sekali lagi, y/n terkejut dan tak habis pikir dengan pernyataan Felix.
Jantung y/n berdetak tak karuan dan otaknya masih berusaha untuk memproses kata-kata Felix.
"Kok..." y/n masih tak bisa berkata-kata. Felix pun lanjut berbicara. "Dia emang belum ngomong langsung. Tapi itu kesimpulan gue setelah ngeliat semua yang terjadi sama Hyunjin beberapa hari belakangan ini." Jelasnya.
"Maksud lo? Kenapa bisa lo berpikir sejauh itu?" Tanya y/n.
"Gue liat sendiri waktu lo dipeluk Jeongin-" belum selesai Felix menjelaskan, y/n yang yang terkejut langsung memotong omongannya dengan tergesa-gesa dan pipi yang sedikit memerah. "Eh?! A-apa?!" ucapnya dengan sedikit gagap.
Felix mendengus. "Bukan cuman gue. Hyunjin juga ada di sana ngeliatin kalian." Kata Felix.
Raut wajah y/n berubah serius dan seperti penasaran terhadap apa yang mungkin dipikirkan oleh Hyunjin.
"Walaupun gue gak bisa mastiin apa yang sebenarnya Hyunjin pikirin karena posisi gue yang juga ngeliatin dia diam-diam, tapi abis itu gue liat Hyunjin ngomong sama Jeongin. Walau gak denger pembicaraan mereka dengan jelas, tapi kelihatan kalo Hyunjin lagi ngomong serius sama Jeongin dan gue juga denger nama lo disebut sama dia." Jelas Felix panjang lebar dan y/n menyimak dalam diam.
"Gak cuman itu. Setelah ngomong sama Jeongin, waktu dia pergi buat rapat ke perusahan Minho, dia sempat ngomong empat mata sama Minho. Dan waktu pulang, sepanjang perjalanan dia tiba-tiba nanya gue gimana caranya deketin cewek. Hyunjin nggak pernah peduli soal hal kayak gitu. Makanya gue tau pasti ada yang aneh." Tambahnya lagi. Alis y/n pun terangkat. "Jadi karena itu lo mikir dia lagi... suka sama seseorang. Lalu kenapa gue?" Tanya y/n.
"Waktu sampai di mansion, dia nanya keberadaan lo di Han dan langsung nyari lo. Bukannya itu aneh? Buat apa dia cari lo kalo nggak ada kepentingan. Yah kalau ada pun setidaknya gue tau. Udah pasti itu sesuatu yang lain." Jelas Felix lagi.
Setelah mendengar semua itu, y/n memikirkan perkataan Felix sejenak.
Namun ada yang membuat y/n penasaran dengan Felix. Seperti kata tuan Kim, hubungan Felix dan Hyunjin memang bukan hanya sekadar hubungan antara atasan dan bawahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyunjin Mafia Story : TAKEN
Fanfiction[COMPLETED] - Maafin aku karena nggak bisa jatuh cinta sama kamu padahal kamu itu cowok paling baik yang pernah aku temui. Maaf aku lebih milih Hyunjin daripada kamu. Aku tau dia bukan orang baik. Aku tau aku emang bego. Tapi aku juga nggak bisa boh...