24

371 34 6
                                    

"Lo mau apa sih?!" Tanpa disadari, Hyunjin dan Ryujin telah berada di pojokan ruangan di dekat sebuah jendela berukuran sangat besar.

Karena muak, Hyunjin langsung menghempaskan lengannya hingga membuatnya lepas dari Ryujin hingga tubuh Ryujin tersentak.

"Kasar banget sih!" Keluh perempuan itu sambil mengusap lengannya dengan wajah yang cemberut.

Namun ketika melihat wajah Hyunjin, Ryujin menyadari ekspresi Hyunjin sama sekali tidak berubah. Hyunjin hanya menunggu jawaban Ryujin dengan wajah kesal.

Ryujin pun menghela nafas panjang dan mulai berbicara. "Lo nyari y/n kan?". Hyunjin hanya melihatnya tanpa berkata apa-apa. Akhirnya ia pun melanjutkan ucapannya sambil melihat keluar jendela dan melipat tangannya di depan dada. "Gue nggak tau pasti apa hubungan lo sama y/n... ataupun y/n sama Minho. Tapi mending lo nggak usah nyari dia karena semuanya nggak kayak lo pikirin." Ucapan y/n membuat kening Hyunjin mengerut.

"Gue udah dengar semua pembicaraan y/n sama Minho. Mereka cuman main sandiwara di depan lo! Mereka punya rencana sendiri, Jin!" Kata Ryujin, menatap Hyunjin.

"Hah? Jangan ngomong yang nggak-nggak deh. Gue nggak punya waktu buat omong kosong lo." Hyunjin pun berniat pergi namun dicegat Ryujin yang langsung berdiri di hadapannya. "Buat apa gue bohong soal ini?".

"Felix bukan sepupunya y/n kan?" Tanya Ryujin dan Hyunjin hanya terdiam. "Gue dengar itu semua di pembicaraan mereka. Sekarang lo percaya kan sama gue?".

"Kalo gitu lo tau dimana y/n?" Hyunjin bertanya pada Ryujin. "Walau gue tau, gue juga nggak bakal kasih tau lo." Jawab Ryujin.

Hyunjin membuang nafas kasar lalu melangkah melewati Ryujin namun tiba-tiba ia dipeluk oleh Ryujin erat-erat dari belakang dan membuat matanya membelalak.

"Ryujin? Lo ngapain?" Hyunjin memegang kedua lengan Ryujin yang melingkar di pinggangnya.

"Lo nggak percaya sama gue?" Tanya Ryujin, pelan. Sorot mata Hyunjin yang bingung lalu berubah tajam seketika.

"Apapun itu, gue mau dengar semuanya langsung dari y/n." Hyunjin pun menyingkirkan dengan perlahan tangan Ryujin lalu berjalan pergi meninggalkannya yang terus memanggil namanya.

~•~

"Lepasin!" Walau sudha berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri dari genggaman kedua pria yang tidak diketahuinya ini, tetap saja ia tak dapat kabur.

"Tolong!! Lepas!!" Yang bisa y/n lakukan hanya terys berteriak, berharap ada yang mendemgarnya. Namun beberapa kali pria yang memegangnya memarahinya sehingga ia menjadi takut.

Dia dibawa ke sebuah mobil yang akan membawanya entah kemana. Semakin ia dibawa mendekat, semakin ia melawan.

Saat mereka telah sampai di mobil yang terparkir di luar gedung, salah seorang pria yang memegang y/n melepaskan satu tangannya dari y/n untuk membuka pintu mobil tersebut.

Saat pria itu mengulurkan tangannya, ia merasa ada yang menyentuh lengannya dari belakang sehingga membuatnya menengok ke belakang.

Betapa terkejutnya pria itu melihat sebuah tinju menuju ke arah wajahnya dan mendarat dengan sangat kerasnya hingga membuat pria itu kehilangan kesadaran dan jatuh ke tanah.

Karena terkejut, y/n berteriak. Namun ia langsung tenang saat melihat wajah Jeongin.

Akan tetapi, lain dengan Jeongin yang melihat y/n dalam kondisi mata yang bengkak dan pipi yang basah air mata.

Hyunjin Mafia Story : TAKENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang