5

348 40 1
                                    

"Ngapain lo jalan-jalan?" Tanya pria itu dengan suaranya yang berat dan dengan nada yang dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngapain lo jalan-jalan?" Tanya pria itu dengan suaranya yang berat dan dengan nada yang dingin. Ia bahkan terdengar jauh lebih mengintimidasi daripada Hyunjin. Pembawaannya menakutkan.

"Nih orang belum juga nyapa. Udah serem aja." Batin y/n.

"G-gue..... nggak apa-apa kan? Apa salahnya? Gue cuman mau keliling-keliling doang biar nggak bosan." Jawab y/n dengan asal.

Jawaban y/n membuatnya ditatap tajam oleh pria itu. "Jalan-jalan? Lo dikasih kebebasan bukan berarti lo bisa seenaknya. Ingat, lo itu sandera di sini. Mending lo jangan banyak tingkah." Katanya dengan ketus dan langsung pergi meninggalkan y/n yang hanya terdiam.

"AUG!"

Gonggongan yang nyaring itu kembali terdengar di telinga y/n, membuatnya menoleh ke arah sumber suara dan menemukan Kkami, si anjing peliharaan Hyunjin. Melihat wajah anjing itu yang seolah-olah mengejeknya membuat y/n semakin kesal dan membuang nafasnya dengan kasar lalu memutuskan untuk segera pergi dari situ menuju ke dapur.

Setibanya y/n di dapur, ia melihat seorang pria yang belum pernah ia temui sebelumnya sedang berbicara dengan seseorang di telepon.

"Oh pantes lo nggak balik dari kemaren... yaudah kalo gitu nanti gue urus deh. Lo tenang aja..." y/n mendengar sedikit obrolan pria itu di telepon namun tak menghiraukannya dan lebih memilih untuk langsung mengambil gelas dan air untuk minum karena ia sudah sangat haus. Berhadapan dengan pria tadi membuat dia menjadi kepanasan.

Saat y/n sedang menunggu gelasnya terisi penuh, pria tersebut telah selesai berbicara di telepon dan ia sangat terkejut saat melihat y/n.

Ia pun mendekati y/n diam-diam agar bisa melihatnya lebih dekat. Karena merasa ditatap, y/n menghentikan aktifitasnya mengambil air dan balik menatap pria itu dengan bingung.

"Siapa nih cewek?... jangan-jangan... nggak mungkin. Masa si Hyunjin nggak bilang-bilang gue kalo udah punya pacar?" Batin pria itu.

"Uh... halo?" Karena pria itu tak kunjung bicara, y/n pun berusaha memecah keheningan yang ada.

Namun karena pria itu tak kunjung menanggapinya, y/n memutuskan untuk mengalihkan pandangannya ke arah lain sambil meneguk air yang sudah ia ambil tadi.

"Lo... ceweknya Hyunjin?" Tanya pria itu, agak ragu, membuat y/n tersedak. Pria itu pun langsung tahu kalau ia
bukan pacar Hyunjin. "Ah ternyata bukan. Kirain Hyunjin udah berhasil lepas dari status jomblonya." Lanjut pria itu dengan nada sedikit kecewa.

"M-maksudnya?" Tanya y/n dengan kening yang mengerut. "Ya..... nggak apa-apa. Tapi lo siapa kalo bukan pacarnya Hyunjin?" Balasnya kepada y/n.

"Gue... y/n." Jawabnya, singkat karena tidak tahu harus bagaimana ia menjelaskan kalau dia di sini karena disandera oleh Hyunjin. Tanpa dijelaskan pun, pria itu langsung tahu siapa y/n ketika ia menyebutkan namanya karena Hyunjin sudah pernah membicarakan soal y/n sebelum ia dibawa ke sini. "Oh jadi lo y/n." Balas pria itu dan langsung memperkenalkan dirinya. "Panggil aja gue Han."

Setelah pria itu memperkenalkan dirinya, y/n hanya mengangguk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah pria itu memperkenalkan dirinya, y/n hanya mengangguk. "Gue udah tau sih kalo Hyunjin mau ngebawa lo kemari

cuman nggak tau aja lo udah di sini soalnya gue jarang keluar dari persembunyian gue." Lanjutnya, membuat y/n bingung. "Persembunyian?".

Han tersenyum lalu menjelaskan. "Ruangan kerja gue maksudnya." Lalu y/n pun hanya ber-oh ria.

"Gue balik dulu ya." Pamit Han sementara y/n hanya mengangguk cepat sebelum pria itu berbalik dan berjalan pergi.

Setelah mengambil air, y/n berjalan kembali ke kamarnya, akan tetapi, dalam perjalanan ia bertemu lagi dengan Kkami. "Anjing ini lagi." Batin y/n dan menghentikan langkahnya.

Kkami berlari ke arahnya sambil menggonggong dan berlari di sekitar kaki y/n sambil melompat-melompat.

"Maunya apa sih?" Ucap y/n dengan bingung. Namun karena y/n melihat Kkami seperti anak kecil yang berusaha mengajaknya bermain, y/n pun membungkukan badannya lalu mengambil Kkami untuk digendong.

Saat y/n mengangkat Kkami dan mendekatkan anjing itu ke wajahnya untuk ia lihat dengan lekat, Kkami langsung menjilati seluruh wajahnya, membuat y/n tak dapat menahan tawanya.

"Kkami sepertinya menyukaimu." Terdengar suara seorang pria yang kurang familiar di telinga y/n, membuat dia langsung menghentikan aktifitas bermainnya dengan anjing itu, menjauhkan Kkami dari wajahnya, dan melihat ke arah sumber suara tersebut.

Ternyata suara itu milik seorang pria paruh baya yang ia lihat kemarin malam saat sedang bersama Hyunjin di ruang makan. Pria itu yang datang memanggil Hyunjin sehingga ia ditinggal.

Karena y/n tidak tahu nama pria itu, ia hanya terkekeh, canggung, lalu menurunkan Kkami.

Kkami bermain-main di sekitar tuan Kim dan y/n sembari mereka mengobrol.

"Saya tidak menduga Kkami akan seakrab ini dengan orang baru karena belum pernah ada orang luar yang masuk ke sini." Kata pria itu sambil tersenyum ramah ke arah y/n.

"Ngomong-ngomong, panggil saja saya tuan Kim." Katanya sambil sedikit menundukan kepalanya. "Dulu saya adalah tangan kanan ayah Hyunjin. Tapi semenjak orang tuanya meninggal saat ia masih kecil, saya merawat Hyunjin sekaligus mengurus Hellevator hingga Hyunjin tumbuh dewasa." Lanjutnya lagi.

Pernyataan tuan Kim cukup membuat y/n terkejut. "Jadi... kedua orang tua Hyunjin... udah nggak ada? Dari dia masih kecil?" Tanya y/n, kembali memastikan dan dibalas dengan anggukan oleh tuan Kim.

Setelah mengetahui fakta tersebut, timbul rasa iba di dalam hati y/n terhadap Hyunjin.

"Hyunjin selalu kesepian. Untunglah sekarang dia punya Felix, Han, dan In yang sudah tinggal bersama-sama dengan dia. Karena selain mempercayai mereka untuk bekerja kepada Hellevator, Hyunjin telah menganggap mereka seperti saudaranya sendiri." Jelas tuan Kim.

"Felix? Pasti si nyebelin yang gue temui pas lagi nyari telepon itu." Batinnya, mengingat wajah pria yang baru ia ketahui namanya itu.

"Hyunjin pasti mengalami banyak kesulitan selama ini." Ucap y/n menanggapi tuan Kim.

"Itulah kenapa dia sangat sulit berteman dengan anak-anak seumurannya. In adalah satu-satunya sahabat Hyunjin dari masa sekolah." Jelas pria itu, membuat y/n kaget karena tidak menduga kalau In ternyata merupakan teman Hyunjin dari lama. "Jeongin?" Tanya y/n dan tuan Kim pun mengangguk sambil tersenyum. "Tunanganmu, Lee Minho juga merupakan teman lama Hyunjin." Lanjutnya, membuat y/n melongo. Ternyata ada banyak hal yang belum y/n ketahui.

"Lalu kenapa Hyunjin ngelakuin ini semua?" Tanya y/n yang masih shock. Tuan Kim hanya tersenyum penuh arti. "Hyunjin memiliki tujuannya sendiri. Hanya itu yang bisa saya katakan." Jawabannya membuat y/n merasa tak puas.

"Selain itu, dia pasti punya maksud hingga membawamu kemari. Tak sembarang orang ia biarkan masuk ke sini. Atau lebih tepatnya, tak pernah ada." Lanjutnya lagi, membuat y/n penasaran dengan maksud perkataannya itu.

Bersambung...

Jangan lupa vote ya 😌

Hyunjin Mafia Story : TAKENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang