"Apa kau tidak waras? Olahraga di malam hari?" Tanya asahi menyudahi kegiatan 'mari sentuh perut suamiku'.
Jihoon menunduk menatap wajah istri kecilnya yg juga menatap jihoon dengan tatapan bingung.
'Kau gila park jihoon! Mau menyetubuhi istri kecilmu?!' Batinnya. Menahan kuat-kuat nafsunya.
"Ehm itu aku hanya kelelahan, makanya berbicara yg tidak-tidak" ucap jihoon berdiri kemudian duduk di samping asahi.
"Dasar tua" gumam asahi yg masih bisa di dengar jihoon.
"Aku tidak tua!, eum h-hanya sudah dewasa" elak jihoon mendapat kekehan asahi.
"Jangan tertawa! Mandi sana" suruh nya.
"Baiklah... dasar pemarah" ucap asahi sembari membuka jas serta dasinya. Berjalan ke arah koper yg ada di samping lemari mencari pakaian untuk ia gunakan.
"Apa ini yg dinamakan mengemas semua barang?" Gumam asahi.
"Hyung! Kau punya Baju yg muat untukku?" Tanya asahi pada jihoon yg sedari tadi memperhatikan istrinya.
"Apa eommamu tidak mengemas baju?" Tanya jihoon sembari berjalan menuju lemarinya.
"Tidak...eomma hanya mengemas celana pendek, seragam sekolah, pakaian dalam ,tas sekolahku dan jaket saja... dasar" ucapnya. Jihoon hanya mengangguk mendengar penuturan asahi.
"Ini...aku hanya punya ini yg paling kecil" ucap jihoon menyerahkan kaos berwarna biru laut pada asahi, asahi menerimanya tanpa memeriksanya terlebih dahulu dan berjalan menuju kamar mandi di kamar itu.
"Aku yakin itu kebesaran" gumam jihoon.
Sembari menunggu asahi selesai mandi, jihoon membuka celana panjangnya menyisakan dalamannya saja. Lantas mengambil handuk lalu melilitkannya pada pinggangnya.
Sekitar 10 menit asahi selesai mandi. Ia keluar dengan celana pendek sepaha serta kaos pemberian jihoon yg menutupi celananya.
"Eomma benar-benar...hei! Kau tertawa!?" Kesal asahi melihat suaminya malah menertawainya.
"Tidak" elaknya menghentikan tawanya lantas berjalan melewati asahi, berhenti di samping asahi membisikkan sesuatu.
"Kau benar-benar seksi istriku" ucapnya sembari mengecup telinga asahi memasuki kamar mandi dengan membanting pintunya sebelum benar-benar di pukul asahi.
...
Selama menunggu jihoon mandi, asahi sedang rebahan di kasurnya sembari bermain ponsel membalas satu persatu pesan yg menanyakan kenapa ia tak sekolah.
"Kau sedang apa?" Tanya jihoon setelah 15 menit bergulat di kamar mandi.
"Berkirim pesan" jawab asahi singkat.
"Dengan siapa?" Tanyanya lagi.
"Kekasihku" candanya dengan wajah menahan tawa tanpa melihat jihoon.
"Akhhhh..hei!" Kesal asahi saat jihoon menindih tubuhnya lantas merampas ponsel asahi menaruhnya di atas meja. Asahi hendak mengambil nya kembali namun tubuhnya masih di tindih pemuda berusia duapuluh lima tahun berstatus suaminya itu.
"H-hyung maafkan aku..aku hanya bercanda" ucap asahi gugup ketika jihoon terus menatapnya sembari menahan kedua tangan asahi di samping kepalanya.
"Pfft" jihoon tak lagi bisa menahan tawanya melihat wajah istrinya yg kini sudah benar-benar pucat.
"Hyung" lirih asahi matanya berkaca-kaca sedih merasa di permainkan.
"Eeh eh, kenapa menangis? Aku hanya bercanda hm" ucapnya mencoba menenangkan asahi.
"Jika besok aku benar-benar punya kekasih, kau jangan marah" ucapnya memalingkan wajah sembari menutup mata mencoba untuk tidur masih berada di bawah jihoon.
"Jangan-jangan aku hanya bercanda, maaf ya" ucapnya melepas tangan asahi lantas bangun dari atas tubuh kecil itu.
"Besok antar aku ke sekolah, akan aku maafkan" ucapnya masih dengan mata tertutup.
"Baiklah" jawab jihoon.
"Sekarang baru jam delapan malam, kau sudah mau tidur?" Tanya jihoon yg berjalan untuk menaruh handuknya.
"Ehmm...aku lelah" ucap asahi pelan.
"Baiklah....tidur saja dulu, nanti aku akan menyusul" ucap jihoon keluar dari kamarnya menuju dapur.
Psyco~psyco~
Dering ponsel jihoon berbunyi menandakan ada yg menghubunginya.
Eomma cerewet is calling
Jihoon mengangkat panggilan itu.
"Hallo eomma"
"..."
"Kami sudah sampai"
"..."
"Sudah"
"..."
"Asahi sedang tidur, mungkin ia kelelahan"
"..."
"Aku tidak menyetubuhinya"
"..."
"Dia masih kecil...apa eomma lupa"
"..."
"Sekarang eomma ingat huh"
"..."
"Ya aku menyukainya"
"..."
"Iya...aku tidak akan menyakitinya"
"..."
"Iya eomma sudah aku tutup telfonnya, selamat malam eomma"
Tut
Ponsel dimatikan oleh jihoon.
"Ahh, eomma benar-benar cerewet" gumamnya sembari meneguk segelas air dan berjalan kembali ke atas ke kamarnya.
Jihoon membuka pintu lalu berjalan ke arah ranjangnya, tidak lebih tepatnya berjalan ke arah sisi tempat asahi tidur.
"Kenapa dia tidur di sisi ini, dia mencoba simulasi jatuh dari ranjang huh" gumam jihoon. Ia mengangkat tubuh ringan asahi, membawanya ke tengah-tengah ranjang itu.
"Selamat malam istri kecilku" ucapnya sembari mengecup dahi asahi, lalu ikut memejamkan matanya menyusul asahi ke alam mimpi.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐧𝐥𝐲 𝐘𝐨𝐮 || 𝐉𝐢𝐬𝐚𝐡𝐢[✓]
RandomWarn! This ⚠B×B⚠ [End] ~Kisah rumah tangga asahi dengan jihoon~ •Jihoon×Asahi •M-preg •M/m Start: 24/01/21 End: 01/06/21